Share

Bab 23 - Masa Kelam.

Hanum beranjak keluar rumah untuk menghirup udara pagi, berdebat dengan Jaya hanya akan menambah kesal didada.

"Ika buatkan teh hangat dulu, Ibu duduk saja." ucap Ika sebelum beranjak masuk kerumah.

Semilir angin menerjang wajah cantik yang sudah dipenuhi oleh kerutan, matanya menerawang jauh mengingat bayangan masalalu yang menyedihkan.

Hati berdesir ngilu, nafasnya tersenggal mengingat pengkhianatan suaminya.

"Huh ... benar, memang. Buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya," lirih Hanum perih.

Jaya melengos saat keluar rumah, mengeluarkan kendaraan roda dua dari garasi lalu melajukan kuda besi itu tanpa pamit pada Hanum.

Hanum hanya bisa menarik nafas, semakin tua tabiat suaminya tidak juga pernah berubah.

Egois, maunya menang sendiri. Dan tidak mau disalahkan.

"Ini, Buk. Diminum mumpung masih hangat," Ika menaruh dua gelas teh diatas meja, tak lupa membawa biskuit kelapa sebagai teman minum teh hangat.

"Wisnu sudah ngasih kabar?" tanya Hanum.

"Sudah, tadi wa. Pamit mau jalan kerja,
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (6)
goodnovel comment avatar
Bundanya Talita Hafizh
udh bu serahkn ja suaminy sekalian d penjara buat nemani ankny.. drpda d rmah naik darah trus lhat tingkahny..
goodnovel comment avatar
Maria Ulfa
kasih semangat bu hanum rissa nya , agar tdk mencabut laporannya....lelaki bangsat...
goodnovel comment avatar
Pak Pink
sak karepe sing. nulis kkkkkk
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status