Share

BAB 48 PAK DIRGA

Pria tua itu masih saja menatapku dengan tatapan penuh harap, dan aku yang masih ragu memberitahu di mana Ajeng saat ini hanya bisa membeku tanpa bisa meneruskan kata-kataku lagi.

“Kenapa diam, Nak Cempaka? Apa Nak Cempaka takut saya akan melukai Nak Ajeng?” tanya pak tua.

“Bukan begitu, Pak. Saya hanya … maaf, Pak. Memangnya ada apa bapak mencari Ajeng?”

Kali ini pria tua itu terlihat gelagaban ketika aku bertanya tentang tujuan dia mencari Ajeng, dan itu membuatku curiga.

“Kenapa tidak bapak jawab? Apa bapak memang berniat mencari Ajeng untuk tidak menyakitinya?”

“Bukan bapak tidak mau menjawab pertanyaan Nak Cempaka, tapi bapak tidak bisa menjelaskan di sini,” jawab pria tua itu.

“Apa maksud bapak?” tanyaku penasaran.

Tapi belum juga pria tua itu menjawab apa yang aku tanyakan, tiba-tiba Mbak Siti memanggilku dan menghampiri kami.

“Siapa bapak ini, Cempaka?” tanya Mbak Siti sambil menatapku.

“Hmmm, dia—,” ucapku binggung harus menjawab apa. Karena aku sendiri tak tahu siapa pria tu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status