Share

SAMA-SAMA PERGI

Sera terbangun dari tidurnya, perempuan itu menggeliat kecil dan menoleh kesamping. Dimana Arsya? Mengapa kasurnya kosong?. Sera turun dan merapikan selimutnya, lalu dirinya membuka korden. Seketika cahaya matahari masuk kedalam membuat Sera menyipitkan matanya. 

"Arsya?" panggil Sera, perempuan itu melihat ke sekeliling namun tak menemukan tanda-tanda keberadaan Arsya. 

Sedangkan kini Arsya berada dibalik tembok, ia mengendap-endap berjalan kearah Sera dan langsung menutup mata perempuan itu. Sera mencoba melepaskan tangan kekar yang saat ini menutup matanya. 

"Arsya lepasin," ucap Sera sebal.

Arsya melepaskan tangannya dan mencium pipi Sera dengan gerakan cepat membuat perempuan itu menggeruru sebal. Namun dengan cepat, Arsya mencubit pipi Sera dengan gemas. Arsya sudah mandi, kini giliran Sera yang mandi. Sekarang lelaki itu berdiri di depan kaca dengan membawa secangkir teh hangat,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status