Home / Romansa / PERNIKAHAN TERUKIR DENDAM / Ada Dendam Di Balik Restu

Share

Ada Dendam Di Balik Restu

Author: Endah Tanty
last update Last Updated: 2022-03-29 13:16:05

Rani berjalan , keluar kamar, dilihatnya Yudistira sedang menyiapkan makan malam.

“Beruntung sekali, wanita yang akan menjadi istrimu, kamu mandiri sejak kecil, urusan dapur bukan hal yang asing, kamu terbiasa menyiapkan makananmu sendiri, bankan menyiapkan makanan untuk ibu juga,” ucap Rani, sambil menatap Yudistira yang masih sibuk berkutan dengan ayam, yang baru di gorengnya.

“Aku, memasak menu kesukaan ibu, ayam goreng dan sambal trasi, lalapannya  mentimun, dan daun kemangi,” ujar Yudistira sambil mengulas senyum, menoleh ke arah ibunya.

“Beruntung sekali Keysha akan memiliki dirimu, seberapa besar Keysha mencintaimu, apa dia rela meninggalkan keluarganya demi dirimu?” tanya Rani, memastikan jika Keysha, berkorban apa saja demi Yudistira.

“Keysha, sangat mencintaiku, ia rela menentang perjodohan dari orang tuanya dan memilih meninggalkan rumah, demi mempertahankan hubungan kami, aku yang beruntung mendapatkan Keysha,” jelas Yudistira.

“Secepatnya nikahilah dia, setelah menikah, bawalah berkunjung ke sini, ibu merestui kalian,” balas Rani sambil menerbitkan senyum tipis di sudut bibirnya.

Mendengar penuturan ibunya, Yudistira berhambur memeluk ibunya, rasa bahagia menyelimuti dirinya.Setidaknya ibunya memberi restu, walaupun kedua orang tua Keysha , menentang pernikahan  dirinya dan Keysha.

“Restu dari ibu, sudah cukup bagiku untuk melanjutkan hubunganku dengan Keysha, kejenjang pernikahan,” balas Yudistira.

Waktu terus bergulir, beberapa minggu setelah Yudistira mendapatkan restu dari ibunya, Yudistira dan Keysha secepatnya mempersiapkan pernikahan. Tidak ada undang bertuliskan tinta emas, ataupun mewahnya  sebuah pelaminan, yang ada hanya kesederhanaan. Keysha yang sudah meninggalkan rumah Rama Atmajaya, memilih tinggal sementara di rumah Hanin sahabatnya.

Keysha sejak pagi telah mempersiapkan dirinya, berhias ala kadarnya dan memakai gaun putih sederhana serta rambut yang di sanggul dengan hiasan bunga melati putih sebagai pelengkap.

Gadis cantik, berambut lurus dengan bawah ikal, kulit putih dan hidung mancung serta alis tebal dan bulu mata letik,Keysha menatap dirinya di cermin, jika pernikahan di restui kedua orang tuanya tentulah akan sangat meriah, dengan tamu undangan yang akan hadir memberi restu padanya.

“Jangan bersedih Keysha, dengan berjalannya waktu, Tante yakin kedua orang tuamu akan merestui kalian berdua,” ucap Tante Nia, Ibu dari Hanin.

“Terima kasih Tante Nia,” jawab Keysha, sambil mengusap bulir yang ada di sudut netranya.

“Apalagi, jika kalian segera memberi seorang cucu, pasti mereka akan bahagia,” ucapan Tante Nia membuat Keysha tersipu malu.

“Ihh Mamah ngomongin cucu, bikin saja belum,” celotehan Hanin membuat pipi Keysha merona menahan malu.

“Sebentar lagi juga bikin, iya kan Sha,” Seru Nia tak mau kalah dengan putrinya.

Tin..tin..

Pembicaraan mereka terhenti, ketika suara klakson mobil berbunyi.

“Sha, pangeranmu sudah datang,” ucap Hanin setelah melihat ke jendela luar.

“Oke, terimakasih semuanya, aku tunggu Tante dan kamu Han di KUA!” pinta Keysha.

“Iya sebentar lagi aku menyusul, setelah aku memeriksa persiapan di Kafe Alamanda,” jawab Hanin.

Keysha beranjak keluar rumah, dilihatnya pemuda tampan , dengan tubuh tegap, dan garis wajah tegas tapi memiliki netra teduh,Yudistira dengan mengenakan stelan jas warna hitam sudah berada di depan mobil putih yang ia sewa hari ini, khusus untuk pernikahan, tidak ada sopir yang menyetir, juga tidak ada hiasan bunga di mobil, semuanya nampak biasa saja.

“Maaf ya Sha, aku hanya bisa membawamu dengan mobil seadanya.” ucap Yudistira.

“Aku  kira Mas Yudis akan naik motor Ninja, kan lebih keren, sepasang calon pengantin naik motor ninja ke kantor KUA. Pasti bakalan viral,” canda Keysha, seraya melempar senyum ke arah kekasih hatinya.

Merekapun tertawa sambil masuk ke dalam mobil dan melaju dengan kecepatan sedang menuju KUA.

Sementara itu di kediaman Rama Atmajaya. Nampak sepi, Rama masih duduk di kursi ruang tengah hatinya gelisah, hari ini sengaja ia izin tidak datang ke Rumah Sakit, ia tidak bisa menangani pasien dalam keadaan hati yang gelisah, apalagi hari ini pernikahan Keysha, dalam hati kecilnya Rama ingin menjadi wali nikah putri satu-satunya.

“Pah, aku tidak tega membiarkan Keysha menikah tanpa di dampingi orang tuanya, dia itu putri kita satu-satunya,” ucap Risma nampak ada kesedihan di raut wajahnya.

“Baiklah setelah aku pikirkan, lebih baik kita mengalah demi putri kita, tapi suatu saat aku berharap Keysha menyadari kesalahannya dan akan bercerai,” ucap Rama dengan senyum sinisnya.

“Pah, kok gitu sih ngomongnya, itu berarti Papah belum iklas Kyesha menikah dengan Yudistira,” balas Risma.

“Aku sebenarnya ingin Keysha menikah dengan Dokter Andra, latar belakang keluarga sederajat dengan kita. Keysha, mempunyai masa depan yang cerah, semua yang kita miliki hanya untuk Keysha, sedangkan Yudistira dia punya apa, pekerjaannya juga hanya accounting freeland jauh di bawah Keysha,” tukas Rama geram. 

“Iya pah, aku merasa Yudistira itu, mau memanfaatkan Keysha,” timpal Risma.

“Sudah, kita bersiap-siap sebentar lagi kita akan ke pernikahan Keysha, aku tidak mau terlambat,” Seru Rama, sambil bergegas menuju kamar yang diikuti oleh Risma.

Tidak lama kemudian mereka telah siap dengan mengenakan baju sarimbitan batik, mereka menuju ke pernikahan.

Di tempat lain di kantor KUA, Keysha dan Yudistira nampak sudah siap duduk di depan penghulu, Hanin, Nia dan beberapa teman dari Kafe Alamanda juga hadir mereka duduk di deretan kursi yang telah disediakan.

Jam dinding menunjukan pukul 10 pagi, sesuai jadwal bahwa akad nikah akan dilaksanakan.

“Mas Yudistira, siapa wali nikahnya, kita akan segera mulai akad nikah?” tanya pegawai KUA.

“Kita tunggu sebentar lagi, Pak Rama, belum datang,” jawab Yudistira dengan raut muka tegang.

“Baiklah kita tunggu 15 menit lagi ya,” balas pegawai KUA.

Bukan hanya Yudistira dan Keysha yang nampak gelisah, semua yang hadir juga nampak gelisah, sesekali mata mereka menatap pintu masuk berharap orang tua Keysha hadir dan Rama menjadi wali nikah.

Lima belas menit berlalu, Rama dan Risma tak kunjung datang, hingga petugas KUA memberi keputusan.

“Karena, wali nikah belum juga hadir, maka akan digantikan oleh wali hakim.”

Keysha tertunduk, sudut netranya mulai mengembun, perasaan sedih menyelimuti hatinya.

“Baiklah Pak, kita mulai proses akad nikah dengan di wakili wali hakim sebagai walinya,”jawab Yudistira.

Semuanya pun bersiap-siap, ketika wali hakim akan berucap tiba-tiba suara dari depan pintu, mengangetkan semuanya.

“Tunggu, aku yang akan jadi wali nikah ,” seru Rama.

Rama dan Risma segera memasuki ruangan. Binar bahagia nampak di wajah Keysha, dengan segera Keysha beranjak bangkit dari tempat duduknya dan mendekat ke arah Rama dan Risma.

“Terima kasih Pah,” ucap Keysha sambil memeluk Papahnya itu, hingga bulir bening menetes di matanya.

“Sudah, Sha, riasan wajahmu rusak, kalau menangis,” ucap Risma sambil mengusap air mata putrinya dengan tissu.

Keysha mengurai pelukannya, kini senyumnya mengembang. Ia kembali duduk di kursi, demikian juga Rama duduk di kursi yang telah disediakan tepat di depan Yudistira.

Kemudian prosesi akad nikah dilaksanakan dengan penuh hikmat. Dan berakhir dengan kata “Sah” dari para saksi.

Keysha dan Yudistira saling menatap. Diciumnya punggung tangan Yudistira dengan takjub, kemudian Yudistira mencium kening Keysha, wanita yang sekarang sah menjadi istrinya.

“Oke, semuanya sekarang akan ada syukuran kecil untuk menyambut pasangan baru yaitu Keysha dan Yudistira yang akan diadakan  saat ini juga di Kafe Alamanda, “ ucap Hanin.

Setelah yang hadir memberi ucapan selamat, mereka menuju Kafe Alamanda. Sementara itu, Rama dan Risma menatap Putri dan menantunya.

“Pah, terima kasih,” ucap Keysha.

Rama hanya tersenyum dan berucap,”Semoga Yudistira bisa membuatmu bahagia.”

“Yudistira janji Pah, akan membuat Keysha bahagia,” ucap Yudistira.

“Pah, mah yuk kita ke Kafe Alamanda,” ajak Keysha.

“Iya, sayang kami akan datang, kalian pergi dulu,” jawab Risma.

Setelah Keysha dan Yudistira berpamitan, kedua pengantin baru itu pun pergi meninggalkan Rama dan Risma.

“Pah, aku tidak menyangka pernikahan putri kita satu-satunya terlihat begitu menyedihkan, memakai mobil sewaan yang sederhana tanpa hiasan bunga,” Risma nampak kecewa. Gurat kesedihan terpancar jelas di netranya.

“Itu pilihan Keysha.” Rama pun nampak kecewa.

Lalu keduanya menuju mobil, dan  melajukan mobilnya menuju Kafe Alamanda. Beberapa menit kemudian tibalah Rama dan Risma di sebuah kafe yang tidak terlalu besar. Di sana nampak sudah ada beberapa tamu yang hadir untuk memberi ucapan selamat pada pasangan pengantin.

Keysha dan Yudistira begitu bahagia, mereka menyambut para sahabat yang hadir. Sebuah lagu dinyanyikan oleh group band  di panggung life musik.

“Ya ampun Pah, sangat sederhana acara pernikahan Keysha, seharusnya di saat pernikahan Keysha, kita mengundang tamu–tamu dari kalangan atas, klien dan pelanggan butik, pejabat dan semua dokter Hospital Healty dan acara diadakan di ballroom hotel mewah, dengan pelaminan yang megah dan mengundang artis untuk menghibur tamu,” ucap Risma., membayangkan pernikahan mewah Keysha, tapi kenyataannya jauh dari bayangan Risma.

“Aku tidak bisa, menghabiskan waktu bersama mereka, kita pulang saja,” ajak Rama pada Risma.

Saat mereka akan berbalik arah, tiba-tiba suara Yudistira terdengar memangil.

“Pah, Mah, kalian tidak bertemu Keysha dulu, Keysha akan sedih jika tidak melihat kalian ,” ucap Yudistira.

“Yudistira, jangan kamu mengira, aku hadir dalam pernikahanmu ini, kami merestui kalian,” ucap Rama.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • PERNIKAHAN TERUKIR DENDAM   Aku Lengkap Denganmu

    Satu bulan berlalu, Yudistira dan Dania resmi bercerai. Yudistira resign dari CEO Agratama Corp.Yudistira, mengemasi barang-barangnya dan memasukkanya didalam kardus, meja kerja yang selalu menemaninya selama hampir 5 tahun, ini, kini nampak kosong. Terlihat Ena muncul di balik pintu, ia tersenyum getir ketika menatap Yudistira.“Aku, menyesal, dengan keputusan kalian untuk bercerai. Aku tahu kamu tidak mencintai Dania, walaupun Dania berusaha menjadi istri yang baik untukmu. Kamu tahu, aku merasa ini tidak adil untuk Dania, salah putriku apa? Hingga ia mengalami luka yang dalam seperti ini,” ucap Ena, ada gurat kesedihan di wajahnya, memikirkan nasib Dania.“Maafkan aku Bu Ena, ini juga diluar kuasaku, aku pun berniat mempertahankan pernikahanku dengan Dania, tapi ia sendiri yang memutuskan bercerai,” balas Yudistira.“Kamu akan menikahi Keysha?” tanya Ena, tatapannya nanar ke arah Yudistira.“Aku dan Keysha, memang tak seharusnya berpisah, yang patut di salahkan atas kekacauan ini

  • PERNIKAHAN TERUKIR DENDAM   Semuanya Berakhir

    Di malam tanpa bintang, di tempat berbeda, Dania termenung menatap halaman rumahnya dari atas balkon, bayang-bayang peristiwa tadi siang membuatnya berpikir keras untuk membuat keputusan, akhirnya ia meraih ponsel dan menghubungi seseorang. “Hallo, selamat malam, Pak Satria. Tolong siapkan berkas gugatan ceraiku terhadap Yudistira.” Tak biasanya pagi ini, sinar mentari seakan enggan bersinar. Awan hitam mengantung di langit, mewakili tiga hati yang sedang galau, terbelenggu dalam sebuah cinta segi tiga yang begitu rumit. Dania berjalan pelan, menuruni anak tangga, setelah di beritahu Bi Marni, jika Pak Satria sudah menunggu di ruang tamu. Kedua matanya yang sembab hanya di sapu dengan bedak tipis, supaya menyamarkan, jika dia semalaman habis menangis. “Pagi, Pak Satria,” sapa Dania begitu melihat tamunya sudah duduk di sofa tamu. “Pagi, Bu Dania,” jawab Pak Satria, pengacara keluarga Ena. “Bagaimana Pak, apa berkas gugatan perceraian sudah disiapkan.” “Sudah Bu, ini beberapa b

  • PERNIKAHAN TERUKIR DENDAM   Tiara Menghilang

    Keesokan harinya, Dania pergi menemui Tiara di sekolahnya. Dania ingin meminta maaf atas kejadian kemarin, yang membuat Tiara di marahi oleh Keysha. Langkahnya terhenti di pintu masuk kelas Tiara. Bu lastri menghentikan Dania. “Maaf Bu Dania, Bunda Tiara yaitu Ibu Keysha, melarang Bu Dania menemui Tiara,” ucap Bu Lastri. “Iya, saya tahu, saya ke sini ingin meminta maaf pada Tiara, sebentar saja,” pinta Dania, netranya berkaca-kaca membuat Bu Lastri tidak tega. Akhirnya dengan berat hati Bu Lastri menginizikan Dania menemui Tiara. Lalu Dania mengajak Tiara ke taman sekolah, mereka duduk di bangku taman. “Bu Nia, Bunda melarang Tiara berteman dengan Ibu. Tiara tidak tahu kenapa Bunda marah pada Bu Nia,” ucap polos gadis yang belum genap berusia 5 tahun itu. “Nggak apa-apa, Bunda marah, karena Bunda takut kehilangan Tiara. Bunda sangat sayang pada Tiara. Bu Nia, ke sini ingin meminta maaf atas kejadian kemarin, jangan hiraukan pertengkaran kami kemarin, karena orang dewasa kadang jug

  • PERNIKAHAN TERUKIR DENDAM   Memanas

    Dret...dret...bunyi getar ponsel milik Keysha. Sejenak mata Keysha beralih dari laptop dan menatap ponselnya, kiriman chat dari nomor tidak di kenal, lalu di bukanya isi chat tersebut. Deg.. Jantungnya terasa berhenti berdetak, ketika melihat gambar seorang wanita, yang sangat di kenalnya nampak akrab dengan Tiara. “Dania,” desah kesal Keysha, seraya bangkit dari kursi kerjanya, lalu meraih tas kecilnya dan melangkah lebar keluar butik, wajahnya nampak tegang menahan marah. Dalam dada bergemuruh rasa kecewa pada Yudistira karena merasa di khianati. “Kamu bohong Mas, Kamu tidak menepati janjimu, kenapa sekarang Tiara ada di rumahmu,” gerutu Keysha, sambil menyetir mobil dengan kecepatan tinggi. Membelah jalanan ibukota yang semakin siang semakin panas. Seperti hati Keysha saat ini, panas terbakar melihat keakraban Tiara dan Dania. Beberapa menit kemudian mobil Keysha memasuki halaman rumah milik Dania,. Mata Keysha menyapu ke sekeliling rumah, dan terlihat Dania dan Tiara sedang bers

  • PERNIKAHAN TERUKIR DENDAM   Chat foto Dania dan Tiara

    Yudistira kaget mendengar tuduhan yang di layangkan Keysha pada dirinya, ia merasa tidak pernah sedikitpun mempengaruhi Tiara untuk tinggal bersamanya. Yudistira mendesah pelan, Lalu menatap datar Keysha yang masih menunggu jawabannya.“Sha, aku tidak pernah mempengaruhi, Tiara untuk tinggal bersamaku. Aku juga memikirkan perasaan Dania, aku tidak mungkin, mengajak Tiara tinggal bersamaku, tanpa seizin Dania,” jelas Yudistira, sambil memegang bahu Keysha.Keysha menepis tangan Yudistira yang memegang bahunya, lalu ia bangkit berdiri, sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.“Dengar, ya Mas! aku tidak akan mengizinkan Tiara tinggal bersamamu, walaupun Dania mengizinkannya. Aku tidak mau berbagi kasih sayang Tiara dengan Dania. Tiara anakku. Istrimu tidak boleh sedikitpun menyayangi Tiara,” ucap Keysha dengan bibir bergetar menahan tangis.Yudistira, bangkit dari tempat duduknya, refleks ditariknya tubuh Keysha ke dalam pelukannya. ”Sha, aku berjanji, semua akan terjadi sesuai keing

  • PERNIKAHAN TERUKIR DENDAM   Dania dan Tiara

    Dania melangkah mendekat ke arah Tiara, ia sedikit berjongkok dan berucap, ”Siapa namamu gadis cantik?”“Tiara,” jawab Tiara dengan bersemangat dan tersenyum kecil.“Nama yang bagus,” ucap Dania, sambil mengusap pipi Tiara dengan lembut.Setelah perkenalan usai. Dania berpamitan, dan akan kembali esok pagi sesuai jadwal yang telah di tetapkan. Dengan fokus menyetir mobilnya Dania tersenyum puas, rencana hari ini sesuai dengan kemauannya. Mobil melaju cepat ke arah klinik, sesampainya di sana ia membuat proposal kerja untuk Tk. Pelita Hati. Konsentrasinya buyar ketika Ena, mengetuk pintu ruang dan masuk ke dalam.“Mama,” sapa Dania pada Ena.“Dania, mama mau bertanya, apa kamu ada masalah dengan Yudistira, Mama kepikiran dengan kata-kata Rendi. Dan Mama lihat semalam Yudistira pergi dengan membawa travel bag, ada apa sayang?” tanya Ena yang nampak cemas.Dania menarik napas panjang, kemudian di lepas pelan, sebenarnya ia berat membagi masalah ini, tapi karena Mamanya bertanya, akhirny

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status