Share

PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU
PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU
Author: ananda zhia

perselingkuhan 1

Author: ananda zhia
last update Last Updated: 2024-05-20 03:47:55

"Maaf, aku khilaf," tukas Rama dari belakang kemudi saat dia dan Dita baru keluar dari h o t e l melati.

Adik iparnya itu tertunduk. "Iya. Aku juga khilaf, Mas."

"Jangan bilang kakak kamu ya? Kita sekarang pulang saja dan jangan sampai kakak kamu tahu."

Sekali lagi Dita mengangguk. Ramapun melajukan mobilnya. Dia melirik ke arah adik iparnya itu.

"Tapi kamu kalau aku ingin mengajak kamu ke h o t e l lagi, kamu mau kan?" tanya Rama. Dan sekali lagi Dita pun mengiyakan ajakan kakak iparnya itu.

***

"Kalian sudah pulang? Kok agak lama? Mampir kemana nih?" tanya Nana seraya meletakkan ayam goreng ke atas piring di meja makan.

Rama melonggarkan dasinya lalu duduk di makan. Dia meletakkan paper bag di samping piring.

"Cie, Mbak Nana! Aku nggak akan bilang deh. Biar so sweet!" ujar Dita dan segera berlalu ke kamarnya.

Nana mengelus p er ut yang sudah membesar dan mendekat ke arah suaminya.

"Kamu sama adik aku jangan main rahasia-rahasiaan deh. Nanti d ebaynya protes!" ujar Nana tertawa. Dia meraih tangan Rama lalu meletakan nya di atas per ut nya. Tepat sekali saat b ayi di dalam kandungan nya bergerak aktif.

"Wah, ad ek utun sedang main bola ya! Nanti kalau sudah lahir, ajak papa main bola ya!" ujar Rama sambil men ci um pe rut Nana.

Nana tersenyum dan mengelus rambut Rama.

"Jadi kamu sama Dita tadi mampir kemana? Kenapa nggak segera pulang?" tanya Nana sekali lagi.

Rama meraih paper bag di samping nya lalu memberikan nya pada Nana.

"Bukalah!"

"Apa ini?" tanya Nana. Tapi tak urung juga dia menerima paper bag itu lalu melihat isinya. Sebuah kotak beludru berukuran biru yang berisi sebuah ka lung e mas dengan liontin berbentuk hati.

"Aaaarggh! Bagus sekali!" seru Nana dengan senyum terkembang.

"Apa kamu suka? Aku tadi pulang telat karena meminta Dita untuk menemani ku ke toko e mas dan membelikan k alu ng ini untuk kamu," sahut Rama.

"Suka banget! Terimakasih, Sayang!" seru Nana seraya mengecup pipi suaminya.

"Biar aku pakai kan ya?!" tawar Rama. Dia meraih k alu ng itu dan berdiri lalu Nana menggantikan nya duduk.

" K a l un gnya cantik sekali! Pasti m a h a l kan? Apa kamu nggak terlalu b o r o s, Mas?" tanya Nana sambil mendongakkan k epala nya dan melihat wajah sang suami.

Rama menggeleng. "Aku menang te nder. Manajer memberikan u a ng muka karena ide ku yang diterima perusahaan. Jadi aku ingin membelikan kamu sesuatu. Bagiku, asal kamu bahagia, re je ki ku pasti lancar," ujar Rama sambil memasang k alu ng di leher Nana. Dan mengecup k epa la istrinya itu.

"Hm, mesra terus! Dunia milik berdua. Yang lain ngontrak!" seru Dita yang sudah berganti kaus dan celana pendek saat keluar kamar dan duduk di samping Nana.

Nana tersipu.

"Mbak Nana beruntung sekali sih berjodoh dengan mas Rama. Aku juga ingin mempunyai suami seperti mas Rama!" seri Dita.

Nana tampak sumringah.

"Aamiin. Kamu adikku satu-satunya pasti akan selalu mendapatkan hal baik dalam hidup mu. Makanya kamu kuliah yang bener lalu lulus dan bekerja dengan baik. Tingkatkan kualitas hidup kamu agar kamu juga mendapat kan pendamping yang berkualitas," sahut Nana tampak bahagia.

"Tapi kan aku merasa tidak enak karena mbak Nana yang sudah membi aya i kuliahku selama ini dengan bekerja di rum ah sa kit," ujar Dita tampak sungkan.

"Kamu apaan sih? Aku ingin kamu juga bisa menjadi sarjana. Aku senang dan ikhlas memb iaya i kamu. Orang tua kita kan sudah tidak ada. Kita hanya memiliki satu sama lain, Dek!" ujar Nana seraya mengelus rambut adiknya.

Sesaat Nana tertegun. Rambut adiknya ba sa h. Padahal sepulang dari kuliah, adiknya belum masuk ke k ama r ma n di.

"Kamu m an di dimana? Kok rambut kamu ba s ah?" tanya Nana. Dia berdiri dari duduk. Mendadak pandangannya beralih ke rambut Rama.

"Rambut kamu juga b as ah, Mas? Padahal nggak ujan lho!” tegur Nana. Membuat Dita dan Rama salah tingkah.

"Tadi ada teman kampus ulang tahun. Anak-anak me le mpa ri nya dengan tepung dan telur. Eh, nyiprat ke rambut aku, Mbak! Akhirnya aku keram as deh," ujar Dita berusaha tenang.

"Kalau aku agak apes tadi. Masa saat mau masuk ke dalam mobil, ada burung poop di rambut aku?! Mau ngomel, nggak bisa, karena dianya langsung terbang. Akhirnya aku ke ra mas, Yang. Kesel banget, deh!" sahut Rama tertawa renyah membuat Nana dan Dita ikut tertawa.

"Hahaha, ya sudah. Terimakasih sekali lagi atas kalung nya. Yuk, makan dulu. Mumpung libur dinas, aku masak enak nih," ujar Nana mengambil piring.

"Oke, tunggu sebentar ya. Mas mau ganti baju dulu. Oh ya, kamu sudah mengambil cuti kerja, Yang? Kamu jangan terlalu capek bekerja ya. Kan ada mbok Inah walaupun cuma bekerja di sini hanya sampai jam 3 sore, " tanya Rama sebelum berjalan ke arah kamar.

Nana menggeleng. "Belum. Dua minggu lagi, Mas. Aku enggak kecapean kok! Tenang aja. Gih, ganti baju terus kita makan bareng ya."

***

Nana baru saja memberikan o b a t untuk pasien yang akan pulang, saat Rinta, teman kerjanya yang paling akrab, mendekat.

"Na, ada yang ingin aku bicarakan. Tapi aku nggak tega!" ujar Rinta, teman satu shift dengan Nana.

Nana tersenyum dan menatap ke arah Rinta. " Ada apa sih?!? Kayak mau minjem d u it," gurau Nana.

Rinta mencubit lengan Nana. "Bukan ih, uhm, sebenarnya aku enggak tega. Tapi aku pikir kamu harus segera tahu tentang hal ini," ujar gadis berjilbab itu dengan ekspresi wajah serius.

"Eh, kenapa sih? Kamu jangan membuat aku deg-degan ya!" sahut Nana mengerut kan dahi.

Rinta lantas mengeluarkan pons el dan menunjukkan nya pada Nana.

"Dia ... Adik dan suamimu kan? Kenapa mereka berdua keluar dari h o te l bersamaan?" tanya Rinta. Nana yang melihat foto di layar ponsel Rinta sontak terkejut dengan pemandangan itu. Tampak foto Dita dan Rama sedang berang kulan keluar dari pintu depan h ot el melati!

Next?

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
istriyangdisyng
katanya khilaf tapi ngajak lagi!!
goodnovel comment avatar
Yuniki
Kata²nya banyakan spasi Thoor, tolong diperbaiki biar bacanya enak.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 44

    Fatur, pengacara Rama yang gusar karena Rama tidak dapat dihubungi, akhir nya memutuskan untuk mencari Rama dan akhirnya sampailah pengacara Rama di rumah papa Rama. Fatur menekan bel pintu rumah Rama dan dibukakan oleh asisten rumah tangga. "Apakah benar di sini rumah pak Joko, bapak dari pak Rama?" tanya pengacara Rama. "Betul. Saya panggil kan dulu Pak Joko dulu, Pak," pamit asisten rumah tangga Rama dengan sopan dan segera berlalu ke dalam rumah. Tak lama kemudian, papa Rama menemui pengacara sang anak di ruang tamu. "Maaf, Pak, saya adalah pengacara bapak Rama. Apa Pak Rama ada di sini? Nomornya tidak dapat dihubungi dari tadi," ujar pengacara Rama membuat perasaan Joko menjadi tidak enak. "Pengacara anak saya? Memangnya anak saya ada kasus apa?!" tanya Joko pada Fatur. Pengacara Rama berpikir sejenak. "Sebenarnya saya selaku pengacara klien tidak diperkenankan untuk membuka rahasia klien, Pak. Meskipun pada keluarga sendiri tanpa persetujuan klien. Tapi sepertinya bapak t

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 43

    "Halo, Pak Rama, saya menemukan kejanggalan pada tanda tangan surat wasiat pak Johan. Karena sebenarnya pak Johan sudah mempunyai pengacara dan notaris untuk mengurus harta warisannya. Dalam surat wasiat yang ada di pengacara pribadi pak Johan, beliau menyebutkan bahwa semua warisan beliau akan diberikan ke yayasan lansia dan dinas sosial."Rama bagaikan tersambar petir di siang bolong saat mendengar berita itu. "Hah? Apa?!""Iya, Pak. Jadi saat saya menyesuaikan tanda tangan dan sertifikat aset- aset milik pak Johan yang bapak berikan pada saya, pengacara almarhum, mencari saya dan mengatakan bahwa semua harta yang telah dimiliki pak Johan akan diberikan pada panti lansia dan dinas sosial," ujar pengacara Rama membuat kepala Rama sontak merasa pusing. "Tidak mungkin!""Saat ini hal itu yang terjadi, Pak Rama. Bahkan pengacara almarhum pak Johan marah-marah melihat surat wasiat yang telah bapak berikan pada saya. Pengacara pak Johan akan melaporkan pak Rama ke kantor polisi atas tud

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 42

    "Asisten pelayan Johan pernah bercerita kalau dia punya alergi kacang. Dia bilang akan kesulitan bernapas jika alerginya kambuh. Karena itu Johan sangat berhati- hati dalam memilih makanan. Aku minta kamu buatkan bubur ayam yang disiram dengan kuah kacang. Lalu menyuapi Johan. Setelah itu kita klaim kematian Johan karena serangan jantung atau dia sembrono dalam hal makanan. Harta Johan akan menjadi milik kita jika dia ma ti. Kamu mau membantu ku kan?" tanya Rama. Dan Dita pun mengangguk tanpa berpikir panjang. "Baik. Kita sudah sepakat ya? Sekarang kita sedang naik di kapal yang sama." Rama mengulurkan tangan kanannya ke arah Dita. Dan Dita menjabat tangan Rama. "Ya, kita berada dalam satu kapal sekarang. Aku akan membantu kamu menyingkirkan Om Johan, asalkan kamu juga memberikan sebagian aset om Johan padaku! Kalau kamu tidak menepati janji, aku akan membongkar kebusukan kamu di polisi," ancam Dita. Rama menyeringai. "Tentu saja aku akan membagi aset om Johan denganmu. Ta

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 41

    Rama menaikkan kecepatan dan menuju ke arah Nana yang sedang bergandengan tangan dengan Arjuna. "Ma ti lah kamu, Na! Hiyaaatt!"Arjuna yang berada di samping Nana secara reflek menoleh ke arah mobil milik Rama. "Astaghfirullah, Sayang! Awas!"Arjuna menarik Nana dengan kencang sehingga Nana membentur dada Arjuna. Rama yang melihat sasaran yang hendak ditabraknya lolos segera banting setir ke kanan dan menjauh dari Nana dan Arjuna lalu segera melarikan diri. "Astaghfirullah! Untung kamu selamat, Yang," ujar Arjuna sambil memeluk istri nya yang gemetaran. Nana yang masih terkejut dan gemeteran karena nyaris tertabrak mobil Rama berasa lemas di pelukan Arjuna sehingga tidak sempat mengenali mobil Rama. "Tolong! Tolong! Kami hampir ditabrak orang!" seru Arjuna. Dia sebenarnya sangat ingin mengejar orang yang nyaris saja menabrak Nana. Tapi dia merasa Nana yang masih gemetaran dalam pelukan nya lebih membutuhkan perhatian. Beberapa orang yang berada di sekitar kejadian dan mendengar

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 40

    Pak Johan pun akhirnya melepaskan bu Sarah dan memberikan sebagian harta gono gini. Pernah suatu malam Pak Johan mabok dan akhirnya meracau bahwa dia akan membalas sakit hatinya pada bu Sarah dengan meniduri semua laki-laki yang pernah tidur dengan bu Sarah tanpa terkecuali," ucap kepala pelayan itu membuat Rama tercengang."Astaga, jadi ternyata seperti itu cerita nya?" tanya Rama menggeleng- gelengkan kepalanya."Betul. Sepertinya pak Johan sangat dendam pada bu Sarah sehingga masih penasaran dan akhirnya mengetahui tentang bu Sarah yang mempunyai club malam. Pak Johan lalu mendaftarkan diri sebagai salah satu membernya. Bu Sarah pun dengan profesional menerima pak Johan sebagai member langganan.""Kenapa tidak ada foto dan jejak pernikahan antara Om Johan dengan Tante Sarah?""Hm, mungkin pak Johan menyembunyikan nya dalam satu tempat atau membakar nya. Saya pun tidak tahu, pak Rama," sahut kepala pelayan itu. Mendadak Rama teringat pada lemari di kamar Johan dan berpikir bahwa se

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 39

    Arjuna dan Nana sibuk menata baju ke dalam tas mereka. "Kamu yakin akan mengambil libur tiga hari ke pulau Bali?" tanya Nana. Arjuna mengangguk. "Pasien klinik aku titipkan ke dokter RSUD saja. Kami sudah janjian kok kalau minggu ini aku yang honey moon. Minggu depan beliau yang ambil libur dan menitipkan pasiennya padaku," ujar Arjuna sambil menyimpan sikat dan pasta gigi ke dalam pouch mandinya. Nana terdiam dan hanya memperhatikan Arjuna dengan seksama. "Kamu kenapa, Yang? Kok gitu mandangin nya? Jangan -jangan kamu baru sadar ya kalau aku tampan?" ujar Arjuna tertawa melihat Nana yang sedang serius menatapnya. Nana mencubit lengan sang suami. "Ih, kamu pede bener deh, Mas!" ujar Nana seraya tertawa. Arjuna pun tertawa. "Tapi kamu memang ganteng, Mas. Sebenarnya bukan itu yang menjadi perhatian ku sekarang."Arjuna mengerutkan dahinya. "Lalu apa? Apa yang menyebabkan kamu begitu serius melibatku kalau bukan karena aku yang ganteng?!" "Karena aku takjub sih melihat laki-la

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status