Share

perselingkuhan 2

Author: ananda zhia
last update Last Updated: 2024-05-20 03:48:38

"Dia ... Adik dan suamimu kan? Kenapa mereka berdua keluar dari h o tel bersamaan?" tanya Rinta. Nana yang melihat foto di layar ponsel Rinta sontak terkejut dengan pemandangan itu. Tampak foto Dita dan Rama sedang berangkulan keluar dari pintu depan h ot el melati!

Rinta memang pernah beberapa kali ke rumah Nana. Gadis yang dua bulan ini berencana menikah itu, mengenal dekat dengan Dita maupun Rama. Jadi saat dia melihat keduanya keluar dari h ote l yang sama, Rinta dapat langsung mengenalinya mereka.

"Astaghfirullahalazim! Tidak mungkin!" desis Nana, berdebar. Wajah nya memucat. Gerakan j an in dalam p e r u t Nana bergerak lebih cepat, seolah tahu perasaan ibunya.

"Na! Nana! Astaghfirullah! Kamu kenapa?" Dengan cepat Rinta m eme luk rekan kerjanya itu erat-erat. Diusapnya bahu Nana dengan lembut.

"Na, maafin aku..." ujar Rinta dengan suara penuh sesal.

Air mata Nana mengalir deras. Dia menangis tanpa suara. Hatinya sakit sekali. Adik semata wayang yang telah dipercayainya sepenuh hati dan suami nya yang nyaris sempurna dalam benaknya telah menorehkan l uka yang begitu t aja m.

"Eng-gak. Kamu nggak salah. Aku malah berterima kasih. Kamu sudah memberi tahu tentang hal ini," ujar Nana terbata. Sejenak dia menghela napas panjang. Dunia nya jelas ru nt uh, tapi dia harus harus kuat demi kehidupan kecil dalam ra hi mnya.

Lagipula dia harus bertahan dan menyikapi dengan k epal a dingin tentang hal ini. Adik kandung dan suami nya sudah memainkan drama. Sekarang mereka hanya perlu menerima karma.

Nana melepaskan p elu kan Rinta lalu mengusap air matanya perlahan dengan punggung tangan.

"Ngomong-omong kamu kenapa ke h ot el melati itu?" tanya Nana.

"Oh, kemarin saat aku mas Dimas akan membeli nasi padang, kan warungnya ada di samping kanan h ote l. Karena tempat parkiran nya penuh, akhirnya mas Dimas parkir di samping luar pintu depan h ote l melati. Saat aku akan turun dari mobil, aku melihat adik dan suami kandung kamu, Na. Akhirnya aku foto saja. Kamu yang sabar ya," ujar Rinta menatap iba pada temannya.

Nana mengangguk. "Insyallah. Sekali lagi terimakasih atas informasi dan semangat nya."

"Hm, apa yang akan kamu lakukan sekarang?! Apa kamu akan mel abrak keduanya? Kamu kan sudah membuat buktinya?!"

Nana berpikir sejenak. "Enggak, Rin. Aku malas mengotori tanganku dengan me la brak adik dan suamiku. Tapi yang jelas, aku akan menggugat c erai mereka. Tapi tentu saja aku mencari bukti yang lebih valid.

Kamu tahu kan kalau seorang laki-laki tidak dapat dan ha ram menikahi kakak dan adik kandung bersamaan. Jadi jelas aku akan melepas mas Rama," ujar Nana, meraih tisu di sampingnya. Hidungnya memerah setelah menangis.

"Kamu kuat sekali. Kalau butuh bantuan atau apapun, kabari aku. Aku akan selalu ada untuk kamu, Na."

Rinta menjeda kalimat nya sejenak. "Melihat kejadian yang menimpamu, aku jadi takut menikah. Padahal aku sudah tunangan dengan mas Dimas, dan berencana menikah dua bulan lagi. Apa nanti mas Dimas akan mengkh ianati ku? Mengingat mas Rama yang terlihat bucin banget sama kamu bisa bertindak bo d oh seperti itu," ujar Rinta sedih.

Nana menghela napas panjang. "Tidak semua laki-laki sama. Ada kok laki-laki baik yang setia. Sehidup sesyurga. Semoga kamu mendapatkan salah satunya.

Yang penting setelah menikah, jangan sampai satu rumah dengan ipar. Baik dari pihak kamu maupun dari pihak suami kamu. Karena sebenarnya ipar adalah m au t. Aku juga teledor. Karena merasa kasihan pada Dita yang sebatang kara, akhirnya aku mengajak nya untuk tinggal bersama. Tapi malah terjadi hal-hal seperti ini," sahut Nana sedih. Nana menatap ke arah Rinta dengan serius. "Tolong rahasia- kan hal ini dari teman-teman ya. Aku tidak mau menjadi bahan gibah," sambung Nana.

Rinta mengangguk mantap. "Kamu bisa mengandalkan ku. Kabari jika kamu membutuhkan pertolongan, apapun itu, Na. Kita bestie. Kamu selalu membantu aku sejak SMA sampai sama-sama menjadi ASN di ru ma h s aki t ini."

***

Nana baru saja pulang dari dinas pagi saat dia melihat Dita sedang menonton tivi.

"Hai, mbak! Baru pulang kerja?!" sapa Dita tanpa mengalihkan pandangan nya dari tivi.

Nana menatap ke arah adiknya itu. Hatinya bergemuruh. Dia masih tidak mengerti kenapa adik yang begitu disayang dan dipercayainya tega mengk hian ati nya.

"Iya, aku membawa nasi padang nih. Makan bareng yuk. Mas Rama mana?" tanya Nana seraya berlalu ke dapur.

Dita beranjak mengikuti kakaknya.

"Mas Rama sepertinya keluar tadi, tapi nggak tahu kemana," sahut Dita pendek. Dia berjalan mengambil piring. Nana menangkap langkah kaki adiknya yang sedikit aneh.

'Dia pasti nye ri setelah melakukan hal itu,' batin Nana hanya bisa menghela napas, mengatur emosi.

"Kamu kenapa? Kok jalanmu agak aneh?" pancing Nana. Wajah Dita memerah.

"Uhm, aku.. "

Belum sempat Dita menyelesaikan kalimat nya saat terdengar suara Rama.

"Kamu sudah pulang ya, Yang?" tanya Rama mendekat. Ada beberapa kantung plastik di tangannya.

"Apa ini, Mas?"

"Oh, ya, tadi Mas chat kamu lho. Tapi masih centang satu. Mas servis sekalian nyuci mobil tadi. Dan saat melewati baby shop, mas beli beberapa baju untuk baby kita,” ujar Rama sambil mengulurkan kantung plastik putih ke arah Nana.

"Oh ya lupa, saat di motor sepulang kerja tadi, datanya ku mat ikan, Mas."

Nana mengelus perut nya sesaat, lalu melihat isi plastik yang dibawa sang suami. Dia tidak bisa membayangkan jika anaknya harus lahir tanpa seorang ayah.

'Seandainya kamu tidak berkh ianat, mungkin aku akan menjadi salah satu istri yang paling bahagia, Mas.'

Nana tersenyum. "Terima kasih, Mas. Aku ke kamar dulu untuk berganti baju dan menyimpan baju-baju ini. Setelah itu kita makan sama-sama ya," ujar Nana dan berlalu ke arah kamar.

Masih terdengar samar suara Rama. "Hari ini kan minggu, nanti sore jalan-jalan ke alun-alun yuk, Yang. Kata kamu kalau jalan-jalan bisa melancarkan pers alinan. Aku dan Dita akan menemanimu," ujar Rama.

Nana menoleh ke arah Rama. "Oke, Mas."

Nana duduk di ra nja ng kamarnya. Masih tidak percaya dengan perse lingk uhan suami nya. Adik dan suami nya tampak begitu menyayangi nya di rumah. Tak ada tanda-tanda mereka bermain belakang. Tak ada celah yang membuatnya bisa curiga. Sebenarnya sejak kapan mereka mulai melakukan hal itu?

***

Malam mulai merangkak semakin larut, hanya terdengar detak jam yang tergantung di dinding. Nana yang sedari tadi berpura-pura memejamkan matanya, akhir nya menoleh ke arah suaminya yang sedang terlelap. Sesaat dia terbawa suasana sehingga satu dua air mata lolos membasahi pipi.

Diusapnya air mata, lalu dia segera meraih pon sel sang suami. Mereka sudah sepakat untuk tidak saling memakai pasw ord. Jadi pasti dia bisa menemukan sesuatu di sini.

Dengan tangan gemetar, Nana membuka ponsel suaminya. Dijelajahi chat WA, dan ternyata aman. Dia pernah mendengar bahwa selingkuh juga bisa dilakukan di aplikasi lain. Dia pun membuka aplikasi inst agra m, ti kto k, sh opee, bahkan g ofood. Nihil semua. Nana nyaris putus asa untuk mencari cara menangkap ba sah suami dan adiknya.

Akhirnya tangannya mengklik aplikasi mo bile lege nds milik suaminya. Seketika jemari Nana seolah membeku saat melihat discord chat percakapan di aplikasi itu!

Next?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 44

    Fatur, pengacara Rama yang gusar karena Rama tidak dapat dihubungi, akhir nya memutuskan untuk mencari Rama dan akhirnya sampailah pengacara Rama di rumah papa Rama. Fatur menekan bel pintu rumah Rama dan dibukakan oleh asisten rumah tangga. "Apakah benar di sini rumah pak Joko, bapak dari pak Rama?" tanya pengacara Rama. "Betul. Saya panggil kan dulu Pak Joko dulu, Pak," pamit asisten rumah tangga Rama dengan sopan dan segera berlalu ke dalam rumah. Tak lama kemudian, papa Rama menemui pengacara sang anak di ruang tamu. "Maaf, Pak, saya adalah pengacara bapak Rama. Apa Pak Rama ada di sini? Nomornya tidak dapat dihubungi dari tadi," ujar pengacara Rama membuat perasaan Joko menjadi tidak enak. "Pengacara anak saya? Memangnya anak saya ada kasus apa?!" tanya Joko pada Fatur. Pengacara Rama berpikir sejenak. "Sebenarnya saya selaku pengacara klien tidak diperkenankan untuk membuka rahasia klien, Pak. Meskipun pada keluarga sendiri tanpa persetujuan klien. Tapi sepertinya bapak t

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 43

    "Halo, Pak Rama, saya menemukan kejanggalan pada tanda tangan surat wasiat pak Johan. Karena sebenarnya pak Johan sudah mempunyai pengacara dan notaris untuk mengurus harta warisannya. Dalam surat wasiat yang ada di pengacara pribadi pak Johan, beliau menyebutkan bahwa semua warisan beliau akan diberikan ke yayasan lansia dan dinas sosial."Rama bagaikan tersambar petir di siang bolong saat mendengar berita itu. "Hah? Apa?!""Iya, Pak. Jadi saat saya menyesuaikan tanda tangan dan sertifikat aset- aset milik pak Johan yang bapak berikan pada saya, pengacara almarhum, mencari saya dan mengatakan bahwa semua harta yang telah dimiliki pak Johan akan diberikan pada panti lansia dan dinas sosial," ujar pengacara Rama membuat kepala Rama sontak merasa pusing. "Tidak mungkin!""Saat ini hal itu yang terjadi, Pak Rama. Bahkan pengacara almarhum pak Johan marah-marah melihat surat wasiat yang telah bapak berikan pada saya. Pengacara pak Johan akan melaporkan pak Rama ke kantor polisi atas tud

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 42

    "Asisten pelayan Johan pernah bercerita kalau dia punya alergi kacang. Dia bilang akan kesulitan bernapas jika alerginya kambuh. Karena itu Johan sangat berhati- hati dalam memilih makanan. Aku minta kamu buatkan bubur ayam yang disiram dengan kuah kacang. Lalu menyuapi Johan. Setelah itu kita klaim kematian Johan karena serangan jantung atau dia sembrono dalam hal makanan. Harta Johan akan menjadi milik kita jika dia ma ti. Kamu mau membantu ku kan?" tanya Rama. Dan Dita pun mengangguk tanpa berpikir panjang. "Baik. Kita sudah sepakat ya? Sekarang kita sedang naik di kapal yang sama." Rama mengulurkan tangan kanannya ke arah Dita. Dan Dita menjabat tangan Rama. "Ya, kita berada dalam satu kapal sekarang. Aku akan membantu kamu menyingkirkan Om Johan, asalkan kamu juga memberikan sebagian aset om Johan padaku! Kalau kamu tidak menepati janji, aku akan membongkar kebusukan kamu di polisi," ancam Dita. Rama menyeringai. "Tentu saja aku akan membagi aset om Johan denganmu. Ta

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 41

    Rama menaikkan kecepatan dan menuju ke arah Nana yang sedang bergandengan tangan dengan Arjuna. "Ma ti lah kamu, Na! Hiyaaatt!"Arjuna yang berada di samping Nana secara reflek menoleh ke arah mobil milik Rama. "Astaghfirullah, Sayang! Awas!"Arjuna menarik Nana dengan kencang sehingga Nana membentur dada Arjuna. Rama yang melihat sasaran yang hendak ditabraknya lolos segera banting setir ke kanan dan menjauh dari Nana dan Arjuna lalu segera melarikan diri. "Astaghfirullah! Untung kamu selamat, Yang," ujar Arjuna sambil memeluk istri nya yang gemetaran. Nana yang masih terkejut dan gemeteran karena nyaris tertabrak mobil Rama berasa lemas di pelukan Arjuna sehingga tidak sempat mengenali mobil Rama. "Tolong! Tolong! Kami hampir ditabrak orang!" seru Arjuna. Dia sebenarnya sangat ingin mengejar orang yang nyaris saja menabrak Nana. Tapi dia merasa Nana yang masih gemetaran dalam pelukan nya lebih membutuhkan perhatian. Beberapa orang yang berada di sekitar kejadian dan mendengar

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 40

    Pak Johan pun akhirnya melepaskan bu Sarah dan memberikan sebagian harta gono gini. Pernah suatu malam Pak Johan mabok dan akhirnya meracau bahwa dia akan membalas sakit hatinya pada bu Sarah dengan meniduri semua laki-laki yang pernah tidur dengan bu Sarah tanpa terkecuali," ucap kepala pelayan itu membuat Rama tercengang."Astaga, jadi ternyata seperti itu cerita nya?" tanya Rama menggeleng- gelengkan kepalanya."Betul. Sepertinya pak Johan sangat dendam pada bu Sarah sehingga masih penasaran dan akhirnya mengetahui tentang bu Sarah yang mempunyai club malam. Pak Johan lalu mendaftarkan diri sebagai salah satu membernya. Bu Sarah pun dengan profesional menerima pak Johan sebagai member langganan.""Kenapa tidak ada foto dan jejak pernikahan antara Om Johan dengan Tante Sarah?""Hm, mungkin pak Johan menyembunyikan nya dalam satu tempat atau membakar nya. Saya pun tidak tahu, pak Rama," sahut kepala pelayan itu. Mendadak Rama teringat pada lemari di kamar Johan dan berpikir bahwa se

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 39

    Arjuna dan Nana sibuk menata baju ke dalam tas mereka. "Kamu yakin akan mengambil libur tiga hari ke pulau Bali?" tanya Nana. Arjuna mengangguk. "Pasien klinik aku titipkan ke dokter RSUD saja. Kami sudah janjian kok kalau minggu ini aku yang honey moon. Minggu depan beliau yang ambil libur dan menitipkan pasiennya padaku," ujar Arjuna sambil menyimpan sikat dan pasta gigi ke dalam pouch mandinya. Nana terdiam dan hanya memperhatikan Arjuna dengan seksama. "Kamu kenapa, Yang? Kok gitu mandangin nya? Jangan -jangan kamu baru sadar ya kalau aku tampan?" ujar Arjuna tertawa melihat Nana yang sedang serius menatapnya. Nana mencubit lengan sang suami. "Ih, kamu pede bener deh, Mas!" ujar Nana seraya tertawa. Arjuna pun tertawa. "Tapi kamu memang ganteng, Mas. Sebenarnya bukan itu yang menjadi perhatian ku sekarang."Arjuna mengerutkan dahinya. "Lalu apa? Apa yang menyebabkan kamu begitu serius melibatku kalau bukan karena aku yang ganteng?!" "Karena aku takjub sih melihat laki-la

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 38

    "Kita bicara di luar saja, Dit. Ayo ikut aku naik mobil. Aku punya ide agar kita kaya raya selamanya. Tapi aku butuh bantuan kamu," ujar Rama seraya menatap Dita dengan serius, membuat Dita melongo. "Bantuan apa, Mas? Kamu sedang butuh uang? Aku nggak ada duit untuk bantu kamu," ujar Dita to the point. "Nggak, bukan. Aku nggak butuh uangmu. Aku butuh tenaga kamu," ujar Rama. Dita mengerutkan dahinya. "Tenagaku? Untuk apa?""Kita bicarakan di tempat lain ya. Jangan di sini," ujar Rama. Dia lalu berjalan mendahului Dita masuk ke dalam mobil. Membuat Dita yang masih kebingungan, mau tidak mau mengekori Rama. Rama tampak beberapa kali mengusap wajah dan tengkuknya dengan gusar. Dita hanya bisa melirik nya tanpa berani menanyakan apapun. Tapi tak urung juga Dita membatin tentang kondisi Rama yang semakin kurus. Perjalanan Dita memakan waktu sekitar tiga puluh menit sampai mereka tiba di pantai yang sepi. Rama menghela napas dan mengajak Dita untuk turun dari mobil. Rama dan Dita dud

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 37

    Jantung Dita seakan berhenti berdetak mendengar percakapan antara bidan itu. 'Hah? Laki-laki perdarahan di an us? Jangan-jangan dia...?!”Dita menajam kan pendengaran nya tapi kedua suster itu tidak lagi membicarakan tentang pasien yang dimaksud. "Sus, sut!" seru Dita dari bed pasien yang tirainya setengah tertutup. "Ya, Bu, ada apa?" tanya salah satu bidan mendekat ke bed Dita. Dita tampak ragu untuk menanyakan tentang rasa penasaran nya, tapi akhirnya dia memilih untuk bertanya dengan blak-blakan tidak peduli dengan pandangan bidan-bidan itu terhadap kekepoannya. "Siapa pasien yang tadi suster bicarakan?"Bidan di hadapan nya mengerutkan dahi. "Pasien yang mana maksud nya, Bu?!""Uhm, pasien yang perdarahan a n u s. Boleh kah saya tahu siapa namanya!?"Bidan itu menghela napas. Dia sadar sudah melakukan kesalahan telah membahas privasi pasien sembarangan walaupun tanpa menyebutkan identitasnya. "Hm, sebaiknya bu Dita tidak mengurus tentang pasien lain. Ibu fokus saja dengan p

  • PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU   perselingkuhan 36

    Beberapa waktu sebelum nya, Dita melihat saldo hasil dari mengemis online nya di grup Facebook dengan puas."Gampang banget sih nipu orang?! Liat janda cantik lagi sedih saja sudah mau-maunya transfer. Hahahah! Sekarang aku semakin kaya! Baguslah!" ujar Dita puas. Dia lalu memblokir empat orang laki-laki yang baru saja mengiriminya uang. Sudah beberapa hari sejak menjadi anggota grup janda Facebook, dia bisa mengakali beberapa laki-laki. Ada laki-laki yang berstatus lajang, duda, bahkan suami orang. Beberapa dari mereka yang menanggapi statusnya di grup Facebook langsung mengirim kan inbok ingin mengenal Dita lebih dekat lagi, yang akhirnya membuat Dita dan para lelaki itu bertukar nomor handphone. Dita pun dengan senang hati menerima panggilan video call dengan para lelaki itu dan mulai melakukan acting nya dengan baik. Dia berlagak menangis, janda paling tersakiti karena suami nya yang kabur dengan 'lelaki' lain padahal dia sedang hamil. Dan hampir semua laki-laki yang sudah me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status