Share

Bab 17

"Aduh Sekar, apa sih yang kamu lihat sampai kamu tidak mau masuk ke kampung itu," gerutu Dimas dengan nafas yang hampir putus karena mengejar Sekar. "Coba saja tadi kamu mau, pasti nasib kita tidak terlunta-lunta lagi seperti ini!" imbuh Dimas menghempaskan tubuhnya kasar bersandar pada batang pohon besar karena kelelahan.

"Maafkan saya!" Sekar meremas ujung baju yang ia kenakan dengan tangan kanannya.

Sementara Zaki terlihat sibuk membersihkannya luka bekas cakaran harimau yang berada di bahu Sekar. Beberapa kali, wajah' wanita itu meringis kesakitan.

"Memangnya apa yang kamu lihat, Sekar?" tanya Zaki.

"Aku tidak mungkin mengatakan kepada Zaki jika aku melihat lelaki yang mengenali tubuh wanita ini," batin Sekar. 

"Tidak, aku hanya merasa kampung itu aneh saja," dusta Sekar melirik pada Zaki yang sudah selesai mengobati luka pada bahunya dengan ramuan tradisional yang ia am

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status