Share

Perjanjian Yang Tidak Bisa Di Batalkan

Bibik meremas ujung baju yang ia kenakan. Wajahnya terlihat begitu panik setelah kejadian buruk yang menimpa Indah. Sementara Prapto berjalan mondar mandir di lorong depan ruang ICU, dengan wajah panik. Lampu merah yang berada di atas pintu ruang ICU masih menyala sejak satu jam yang lalu. Menandakan jika di dalam ruangan itu masih dilakukan tindakan.

"Semoga saja Non Indah baik-baik saja!" lirih Bibik. Tatapan menerawang jauh dengan wajah yang masih sangat syok sekali.

"Bik, tadi Bibik sudah menghubungi ibu, kan?" tanya Prapto menoleh pada wanita paruh baya yang duduk pada bangku di depan ruang ICU.

"Sudah Den, ibu bilang dia akan segera pulang," balas Bibik, gugup.

Prapto menghempaskan tubuhnya duduk pada bangku yang berada di samping Bibik. Wajahnya terlihat sangat gusar, memikirkan keadaan Indah. Masih terlihat bagaimana mobil itu hampir meremukkan tulang kaki Indah. Beruntungnya hal itu belum sampai terjadi, karena Prapto segera menarik tubuh Indah,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status