Share

32. Lapor Polisi (Bagian B)

32. Lapor Polisi (Bagian B)

"Karena kamu yang menyerang aku, dasar manusia bersel satu. Tidak sekolah, tidak punya otak!" ujar si Lampir dengan emosi.

"LISA!"

Eitsss, bukan Bapak ataupun Mas Aji yang berteriak. Tetapi Wak Cokro, di bawah sana dia menggeleng dengan kelakuan si Lampir yang sudah kelewatan batas.

Begitu juga dengan Pak kades dan Pak kadus yang hanya menggeleng tak percaya, mereka menatap si Lampir terkejut. Seorang pegawai negeri yang terhormat, ternyata mempunyai akhlak yang sangat buruk.

"Mas, cukup! Jangan ikut campur urusan kami!" kata Bapak tidak terima karena mendengar menantu kesayangannya di bentak.

Dia menatap Wak Cokro dengan pandangan memohon, namun Wak Cokro malah menatap Bapak dengan pandangan menantang.

"Apa? Aku tidak boleh ikut campur dengan urusan keluargamu? Ana adalah tanggung jawabku, sewaktu emaknya menitipkan Ana di keluarga kita akulah yang menerimanya." Wak Cokro berujar emosi.

Bapak langsung terdiam, bagaimanapun juga Wak Cokro adalah saudara
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nina Marlisa
baca novel ini banyak2 baca istighfar kok ada mertua jahat dan sodara yg gila otaknya, semoga tidak ada di dunia nyata
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status