Share

BAB 8 KESEMPATAN

"Hiaaatttt!! BAM!! BAM!!" Rama berusaha keras memukulkan palu penghancur ke tubuh Raja manusia batu, namun tubuh itu sangatlah kuat. Tubuh batu itu hancur, kemudian dengan cepat kembali ke bentuk asalnya.

Peluh mulai membanjiri tubuh Rama, ia bahkan mulai terengah-engah, kalau begini caranya bisa-bisa Rama akan kembali ke tingkat awal. Rama harus mencari cara untuk mengalahkan Raja manusia batu.

Entah mengapa Rama melihat batu merah darah yang memancar di kepala Raja manusia batu, apa ia harus menghancurkan itu?

[Benar, sepertinya kekuatan memulihkannya berpusat dari batu merah darah yang berada di kepalanya Tuan Muda] Ara menjawab seakan membaca pikiran Rama.

"Apakah aku harus menghancurkan batu merah darah itu?" tanya Rama.

Ara mengangguk tanpa ekspresi.

"BERANINYA KAU MEMALINGKAN WAJAH!! APA KAU TIDAK TAKUT AKU AKAN MELUMAT TUBUH RINGKIHMU ITU?" Raja manusia batu mulai kembali mendekat ke arah Rama dengan geram, Rama dengan cepat menghindar.

Kini Rama mulai menaiki tubuh Raja manusia batu yang besar itu, karena Rama kecil, Raja manusia batu agak kesulitan untuk menangkapnya.

"Kau ini hanya batu yang suka mengomel, badanmu saja yang besar, otakmu tidak ada, dasar batu!!" umpat Rama dengan sengaja, membuat Raja manusia batu bertambah geram.

Raja manusia batu dengan cekatan menggapai Rama yang berada di bagian tubuh belakangnya. Namun Raja manusia batu kalah cepat, Rama sudah berpindah ke bahunya.

"PLAK!" Raja manusia batu menepuk Rama yang berada di bahunya, dengan cepat Rama berganti tempat menaiki kepala Raja manusia batu. Sehingga Raja manusia batu hanya dapat menepuk angin di bahunya ketika Rama sudah berpindah tempat.

"MANUSIA BIAD*P!! AKU PASTI MEMBUNUHMU!!" Raja manusia batu berteriak dengan geram.

"Bak!! Bak!! Bak!!" Rama menghentakkan kakinya menginjak kepala Raja manusia batu. Membuat Raja manusia batu merasa terhina dan semakin geram.

Raja manusia batu kemudian mengayunkan kedua tangannya dengan keras, memukul Rama yang berada di atas kepalanya. Namun yang terjadi adalah Rama sengaja melakukan itu untuk memancing respon dari Raja manusia batu. Ketika Raja manusia batu memukul kepalanya, disaat itulah dengan cepat Rama menghindar ke bagian wajah Raja manusia batu.

"Bruak!!"

"AAAAARRRRGGGHHH!!"

Sedetik kemudian terdengar suara kesakitan Raja manusia batu akibat pukulannya sendiri. Melihat kesempatan itu, Rama dengan cekatan memukulkan palu penghancurnya ke arah batu merah darah yang berada di kepala Raja manusia batu.

"BAM!!"

"Crash!!"

Tubuh manusia batu mulai bergetar, tubuh yang tadinya kuat dan keras kini menjadi butiran pasir. Menyisakan batu merah darah yang hancur.

Kemudian sinar keluar dari batu merah darah, sinar dengan pendar orange.

[Pusaka Raja manusia batu, mampu membuat tubuh kuat dan menyembuhkan luka dengan cepat]

[Apakah kau ingin menyalin kemampuan ini Tuan Muda?]

[Iya/Tidak]

Kini kotak copy-paste terpampang nyata di depan Rama. Rama mengambil pusaka Raja manusia batu dan meletaknya di kotak copy-paste.

[Kemampuan telah selesai di salin, apakah kau ingin menggunakannya Tuan Muda?]

[Iya/Tidak]

Rama rasa setiap pusaka memiliki fungsi yang berbeda, dan setiap pusaka akan membantunya di tingkat pelatihan selanjutnya. Jadi jelas Rama akan memilih untuk mengklik [Iya] untuk menyalin kemampuan Raja manusia batu. Lagipula kemampuan Raja manusia batu adalah kemampuan yang sangat berguna.

"Geeerrrrrkkk!!" Pintu gua menuju tingkat ke 4 telah terbuka. Terlihat cahaya terang keluar dari gua tersebut.

Rama memasukinya dan terkejut dengan pemandangan yang ada di depannya, sebuah taman dengan pepohonan rindang.

[Tuan Muda, berhati-hatilah dengan tanaman yang ada di sini, mereka memiliki kehidupan] jelas Ara, namun yang tidak Rama pahami kehidupan seperti apa yang Ara maksud, bukankah tumbuhan memanglah hidup.

Rama dan Ara mulai menjelajahi gua yang tidak seperti gua, malah terlihat langit luas dengan jelas, tiba-tiba ada kabut yang mulai menutupi jalan Rama.

[Tuan muda, ini adalah kabut yang mempunyai kemampuan menghipnotis mahluk hidup] Ara memberikan penjelasan kepada kabut yang mulai mendekati mereka.

[Tuan Muda, pakai elixir antimagic potion untuk terlepas dari hipnotisnya] Ara kemudian menampilkan kotak pembelian elixir antimagic potion.

Rama mengkliknya dan segera memakai elixir anti magic potion. Seketika tubuh Rama seperti dikelilingi pendar berwarna ungu.

"Srreeeetttt.... Ssssrreeeeettt...!!" Ada suara yang mulai mengelilingi Rama di balik kabut, Rama memperkuat penjagaannya. Senjata yang ia pegang masih palu penghancur.

[Tuan Muda, tanaman merambat mulai membentuk dinding untuk mengurungmu]

Rama mengangguk, "Aku juga menyadarinya Ara," sahut Rama.

[Kalau begitu ada baiknya kau menggunakan senjata samuray Tuan Muda] Ara kemudian mengeluarkan tampilan berbagai macam senjata samuray.

Rama mengklik senjata samuray yang ia inginkan dan menyimpan palu penghancur di kotak penyimpanan.

"Syuuuuuttt...!!" Sulur tanaman mulai menyerang ke arah Rama. Rama mengelak dan memotong sulur tersebut.

Namun banyaknya sulur membuat Rama agak kelimpungan, Rama bergerak dengan cepat dan memotong sulur-sulur itu. Tapi dengan cepat pula sulur-sulur itu meregenerasi dirinya.

[Tuan, gunakan senjata Bersekers Furry ,senjata ini mampu memberikan damage yang besar dikombinasikan dengan Corosion Scythe yang mampu menghambat pertumbuhan sulur] Ara memberikan saran 2 senjata yang bisa Rama gunakan, senjata itu berbentuk seperti kapak bulan sabit dan kapak biasa dengan runcingan di atas dan dibagian belakang kapak. Ketika keduanya dikombinasikan, jadilah ia kapak besar namun ringan. berbentuk bulan sabit dengan tambahan seperti runcingan di atas dan di belakang kapak.

"syutt... plash!! plash!!" Benar saja, ketika Rama memakai senjata tersebut. Sangat mudah menghancurkan sulur bahkan membuatnya terkendala saat kembali meregenerasi tubuhnya.

Melihat itu Rama kembali mengayunkan kapak bulan sabitnya dengan cepat, hingga akhirnya sulur-sulur itu mundur.

"Ssshhhhh...." Kabut mulai menghilang, muncullah sulur raksasa yang membentuk dirinya seperti monster dengan mata yang memerah, terlihat di dadanya seperti bongkahan jantung yang berpendar kemerahan. Belajar dari pengalaman sebelumnya, Rama tau apa yang harus ia perbuat.

"Ara, apakah jantung itu pusat kehidupannya?" tanya Rama.

Ara telah selesai memindai monster tanaman yang berada di hadapan mereka. [Benar, benda merah itu adalah pusat kehidupannya] [Jika Tuan Muda mampu mendapatkan pusat kehidupan itu, maka Tuan Muda akan mendapatkan kemampuan untuk menghipnotis serta meregenerasi tubuh]

Rama menyunggingkan senyumnya, ia senang mendengar itu. Hal yang membuatnya bersemangat adalah menambah kemampuan untuk menyalin kekuatan dari para monster yang ada di gua terkutuk.

"LANCANG KAU MANUSIA!! KAU BERANI MASUK KEDALAM KAWASANKU, AKU AKAN MEMBUATMU MENYESAL!!"

"Haish, mengapa mereka senang sekali mengancam di awal!!" gumam Rama dengan gelengan kepala yang pelan.

[Berhati-hatilah Tuan Muda, monster kali ini sangat kuat]

"Tidak masalah, kita harus mencari lawan yang kuat untuk membuatku semakin kuat!"

Rama mulai mengayunkan senjatanya dan melompat menuju monster sulur. "HIAAAATTTT!!"

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Undang Daryana
jelek kali ceritanya
goodnovel comment avatar
Yanie Abdullah
kayaknya part pertama jauh lebih seru, part 2 ceritanya aneh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status