Beranda / Romansa / Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku! / Bab 199. Alisha Menganalisis Masalah

Share

Bab 199. Alisha Menganalisis Masalah

Penulis: Nychinta
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-01 20:14:53
Zayden mentap dalam ke arah Alisha, pun sama dengan yang dilakukan oleh Alisha, dia melihat suaminya dengan perasaan campur aduk. Dari semua ceritanya dan juga semua tekanan yang dialami pria itu berdasarkan pengalaman yang dilalui Alisha sendiri, jelas musuh Zayden tidak hanya keluarganya sendiri, tapi juga mungkin orang luar yang berusaha untuk menjatuhkannya.

“Ay, kalau yang kamu katakan itu benar, lebih baik kamu bertemu dengan Serena, selesaikan dengan benar apa yang sebenarnya terjadi.” Saran yang keluar dari Alisha ini membuat Zayden menggeleng cepat, hal itu jelas membuat Alisha mengernyitkan keningnya heran.

“Kenapa? Bukankah masalah itu untuk dihadapi? Kita harus bertanya langsung padanya, apa yang membuatnya sampai harus–”

“Sayang,” potong Zayden cepat. “Aku tahu kamu tidak menginginkanku terlihat seperti seorang pengecut, tapi … tidakkah kamu berpikir kalau menghadapi orang semacam ini harus dengan siasat tersendiri?”

Mendengar hal itu, Alisha cukup tersentak.

Benar saja!
Nychinta

Hai semuanya! Kita sambung lagi besok, ya!!! Semoga hari ini menyenangkan! Sayang kalian banyak2!!! Selamat beristirahat!

| 17
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 204. Provokasi Bella

    Sebelum dia benar-benar keluar dari OWL, Alisha tetap bekerja seperti biasa. Hari ini adalah hari terakhir dia bekerja di tempat ini sebagai sekretaris Zayden.Tidak ada perpisahan khusus, yang bertahan dan yang mengundurkan diri semua tampak lebih tenang dari beberapa hari sebelumnya. Kantor ini yang sebelumnya cukup ramai mendadak terasa sedikit sepi.Beberapa karyawan tampak sibuk membereskan berkas-berkas di meja mereka. Ada yang sudah pergi lebih dulu, ada pula yang bertahan menunggu jam pulang. Namun, yang jelas… kantor ini tak lagi sesibuk minggu-minggu lalu, krisis masih menerpa.Alisha berjalan ke arah lobi tapi baru saja keluar dari lift, sebuah suara membuatnya harus melihat pemiliknya. Bella.“Ah… ternyata kamu benar-benar berhenti, ya? Kupikir kamu masih akan bertahan dengan tidak tahu malunya memanfaatkan posisimu padahal sudah berbuat kesalahan.”Alisha tidak berniat menanggapi. Dia tetap berjalan, berusaha melewati Bella tanpa melirik sedikit pun.Namun tangan Bella leb

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 203. Kelemahan Zayden

    Di sebuah ruang kerja Star Fashion — perusahaan mode ternama yang berdiri megah di bawah naungan W Group — suasana siang itu terasa berat. Langit di luar mulai mendung, seolah ikut merasakan kemarahan yang mendidih dalam dada Tania Wicaksana.Wanita itu duduk di kursinya, wajahnya keruh, rahangnya mengeras. Jari-jarinya sibuk memijat pelipis, mencoba meredakan emosi yang sejak tadi mengendap. Pandangannya kosong menatap meja kerjanya yang dipenuhi berkas, namun pikirannya jauh lebih kacau daripada tumpukan kertas itu.Kesal. Frustrasi. Gagal.Tiga kata itu terus berputar dalam benaknya.Semua usaha yang ia lakukan selama ini—semua intrik, tekanan, dan permainan licik—selalu saja berakhir buntu. Membawa kembali Serena, yang tadinya dianggap kartu as, justru malah memperkeruh keadaan.Kalau bukan karena Vivian, batin Tania geram, aku tak akan sebodoh ini menyeret perempuan itu ke dalam permainan.Di hadapannya, Rima—sang asisten pribadi—berdiri dengan wajah sedikit tegang. Gadis itu bisa

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 202. Sedikit Kekacauan

    Keduanya tiba di rumah saat matahari sudah terbenam, Alisha juga sudah mengatakan pada Nariza agar tidak perlu memasak makan malam, karena mereka sudah membawa makan malam untuk mereka santap bersama.Dalam perjalanan pulang ini keduanya terasa makin dekat, mungkin usaha Serena yang menginginkan mereka bertengkar dan hubungan mereka menjadi tidak baik, akan kecewa kalau tahu tentang ini.“Kalian perasaan sejak tadi makin lengket saja,” celetuk Nariza saat mereka sedang makan bersama di meja makan. “Curiga sebentar lagi aku akan mendapatkan keponakan nih.” Nariza menggoda pasangan yang ada di depannya ini.Mendengar hal itu Zayden langsung menjawab cepat, “Ah … maunya begitu, kamu … mau keponakan laki-laki apa perempuan?”Pertanyaan itu sontak membuat Alisha melebarkan matanya ke arah Zayden, dia jelas malu! Akan tetapi, hal itu membuat Nariza gemas melihat reaksi kakaknya sendiri.“Duh, istri Kak Zayden sepertinya–”“Eh udah makan saja dulu!” potong Alisha cepat, lalu kembali menyuapka

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 201. Aku Tidak Bisa Membebaskanmu Secepat Itu

    “Saya baru dapat informasi soal wanita yang menemui Nyonya tadi. Namanya Lani, dia adalah ... ART yang bekerja dengan Nona Serena.”Kalimat itu sebenarnya tidak terlalu mengejutkan, hanya saja informasi tentang ART Serena … ini benar-benar berita yang baru dia dengar. Pasalnya sejak mereka berhubungan setahu Zayden dia selalu sendiri dalam apartemennya itu, tidak ada orang yang membantunya dalam hal bersih-bersih.“Sejak kapan? Maksudku sejak kapan dia bekerja dengan Serena?” tanya Zayden cepat.“Kalau dari data yang saya dapat, sejak lima tahun belakangan, tidak lama setelah kecelakaan itu terjadi.” Arsel berkata dengan suara mantap.“Saya akan mengirimkan laporan detailnya ke email, Anda, Tuan, dan kalau kupikir-pikir ini memang berkaitan dengan data yang kita selidiki tentang kecelakaan itu terjadi.” Arsel berkata dengan mantap.Mendengar hal itu, tangan Zayden terkepal makin keras. Semuanya seolah-olah menuntunnya pada secercah cahaya terang yang selama ini terasa serba membingun

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 200. Tak Lagi Berjalan Sendiri

    Zayden kembali mengatupkan mulutnya, dia terlihat berpikir sesuatu. “Ay, katakan saja, bukankah ini akan lebih ringan kalau dibagi?” Alisha berkata dengan senyuman. Zayden menghela napas dalam dan berkata, “Aku belum mengambil kesimpulan, nanti tunggu kita selidiki masalah ini pelan-pelan,” jawab Zayden dengan mantap. Alisha mengangguk pelan. “Baiklah, tapi … menurutku apapun bentuk kecurigaanmu, jangan terlalu membebanimu.” Alisha berkata dengan senyum mengembangnya. “Iya, sekarang, apa kita pulang ke rumah atau …,” tanya Zayden pada Alisha. Alisha mendongak, pura-pura merenung, lalu berucap manja, “Mau honeymoon,” ujarnya sambil terkekeh. “Tentukan saja tempatnya, kamu mau kemana?” tanya Zayden langsung menanggapi serius. Alisha tertawa ringan. “Hei, aku bercanda. Seperti yang kubilang, selesaikan dulu urusan pekerjaanmu. Pelan-pelan aja. Lagi pula… kasihan Nariza kalau ditinggal terus. Nanti dia nggak ada temennya.” Zayden ikut tersenyum, tapi nada suaranya berubah saat men

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 199. Alisha Menganalisis Masalah

    Zayden mentap dalam ke arah Alisha, pun sama dengan yang dilakukan oleh Alisha, dia melihat suaminya dengan perasaan campur aduk. Dari semua ceritanya dan juga semua tekanan yang dialami pria itu berdasarkan pengalaman yang dilalui Alisha sendiri, jelas musuh Zayden tidak hanya keluarganya sendiri, tapi juga mungkin orang luar yang berusaha untuk menjatuhkannya.“Ay, kalau yang kamu katakan itu benar, lebih baik kamu bertemu dengan Serena, selesaikan dengan benar apa yang sebenarnya terjadi.” Saran yang keluar dari Alisha ini membuat Zayden menggeleng cepat, hal itu jelas membuat Alisha mengernyitkan keningnya heran.“Kenapa? Bukankah masalah itu untuk dihadapi? Kita harus bertanya langsung padanya, apa yang membuatnya sampai harus–”“Sayang,” potong Zayden cepat. “Aku tahu kamu tidak menginginkanku terlihat seperti seorang pengecut, tapi … tidakkah kamu berpikir kalau menghadapi orang semacam ini harus dengan siasat tersendiri?” Mendengar hal itu, Alisha cukup tersentak.Benar saja!

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status