Home / Romansa / Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku! / Bab 31. Kedatangan Zayden

Share

Bab 31. Kedatangan Zayden

Author: Nychinta
last update Last Updated: 2025-04-05 20:09:26
“Kamu pikir aku nggak bisa menebak, Al? Orang yang punya tekad kuat untuk tidak menikah seumur hidupnya, mendadak menikah dengan pria bernama Zayden Wicaksana?” Yumi menarik napas dalam. “Lelucon macam apa yang sedang kamu tunjukkan padaku?”

Alisha menelan ludah. Tangannya menggenggam ujung bajunya dengan erat.

“Jadi, jujurlah!” Yumi berkata dengan suara bergetar karena menahan rasa kesal yang melihat Alisha begitu erat menyembunyikan hal itu.

“Apa kamu melakukan semua ini demi pengobatan Nariza?” Kalimat itu sontak membuat Alisha mengangkat kepalanya melihat ke arah Yumi.

“Jadi benar? Demi Nariza, ya? Jadi, kamu menerima tawaran menikah dengannya karena Kak Zayden juga memiliki peluang bagus untuk menutupi skandal menyimpangnya agar keluarganya tidak lagi bicara macam-macam terhadap hal itu, kan?”

Tebakan Yumi sangat tepat dan tidak meleset, bahkan dia juga tahu kalau Zayden itu memiliki perilaku yang menyimpang sebagaimana yang Alisha ketahui sejauh ini.

“Kamu tahu tentang Zay
Nychinta

Yuk tinggalin komentarnya dl temen-temennya Chinta... 😂😂😂 udah ada yang ikut arus balik belum nih? 🥰🥰🥰

| 13
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Yonok Mang
jd ikut deg2an jg
goodnovel comment avatar
Miyuk Kaslan
ga bisa mudik,thor
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 131. Rencana Hadiah

    Saat tiba di kantornya pagi harinya, Alisha bekerja seperti biasa, hanya saja pekerjaan lebih berat saat ini, karena beberapa urusan perusahaan harus segera diselesaikan.Hubungannya dengan Zayden saat di kantor berjalan seperti biasa, tidak terlihat kalau mereka memiliki hubungan yang spesial kecuali tiga orang temannya itu. Saat pulang kerja, Alisha pulang lebih dulu, karena Zayden masih ada urusan yang mesti dikerjakan di kantor induk perusahaan. Baru saja melangkah ke luar gedung kantor, sudah ada mobil Yumi di parkiran kantornya.“Alisha!” panggil Yumi dengan suara yang cukup nyaring.Sebenarnya dia ingin berterima kasih pada sahabatnya itu, karena kalau bukan karena dia, sudah barang tentu hubungan dirinya dan Zayden tidak akan mengalami kemajuan seperti saat ini. Saling mengakui perasaan masing-masing.Dengan cepat Alisha melangkah masuk ke mobil Yumi.“Kamu ke sini gak hubungin aku dulu, tumben, Yum!” Alisha berkata saat baru saja masuk ke mobil.“Iseng! Baru aja aku mau hubu

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 130. Ide Ulang Tahun?

    Mendengar nada curiga dari Nariza barusan, Alisha buru-buru mengendalikan ekspresinya. Ia tidak boleh terlihat panik, apalagi sampai ketahuan kalau benar-benar tidak tahu soal ulang tahun suaminya sendiri. Mana mungkin orang yang katanya sudah menjalin hubungan lama bisa lupa hal sepenting itu? Pasti akan terdengar aneh dan mencurigakan.“Ah, itu … sebenarnya … karena Kak Zayden tahu tentang latar belakang kita, ehm … maksudnya tentang latar belakang Kakak, jadi dia memutuskan untuk tidak merayakan hari jadinya itu.” Otak Alisha bisa berpikir dengan cepat. Sejujurnya dia salut dengan kinerja otaknya belakangan ini. Apalagi dalam hal berbohong!Makin lama makin piawai saja!“Wah … ternyata Kak Zayden memang benar-benar memikirkan semuanya, ya! Kakak sangat beruntung sekali.” Nariza berkata dengan sangat senang.“Kak, ini sudah jatahnya kakak bahagia! Aku berharap kakak bisa terus bahagia seperti sekarang.” Nariza kembali menambahkan.“Terus tadi belanja apa sama mama mertua?” tanya Nar

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 129. Tidak Mungkin Kakak Tidak Tahu, Kan?

    Melihat raut wajah suaminya berubah seketika membuat Alisha langsung bertanya, “Kenapa?”Zayden diam sebentar lalu berkata, “Minggu depan akan ada acara di rumah Kakek dan Nenek, biasanya semua anggota keluarga wajib datang.”Mendengar itu, Alisha mengerjapkan matanya dan jelas ada rasa khawatir dalam hatinya.“Termasuk Tante Vivian, Tania dan si Austin, semuanya pasti akan hadir. Dan ini, aku yakin berhubungan dengan masalah kita juga.” Zayden berkata dengan suara tenang, tetapi jelas Alisha bisa merasakan kekhawatiran pada pria itu.“Apa masalah kontrak pernikahan ini sebenarnya sudah tersebar di keluargamu?” tanya Alisha dengan suara bergetar.Bukan tanpa alasan Alisha bertanya demikian, karena saat mengatakan kalau ini berhubungan dengan masalah mereka, bisa dipastikan berita ini sudah menyebar ke kalangan internal keluarga Zayden. Alisha hanya memastikan anggapannya benar.Zayden menarik napas panjang dan mengangguk. “Ya.”Tubuh Alisha rasanya lemas mendengar kata yang meluncur d

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 128. Kamu Tidak Tanya Denganku Dulu?

    Zayden tak langsung menjawab. Sebuah senyum tipis — entah lega atau kagum — muncul di sudut bibirnya. Dia mendekat, mencondongkan tubuhnya hingga wajah mereka hanya terpisah beberapa sentimeter.“Kamu yakin, Sha?” tanyanya lirih. Ada nada berbeda di sana. Bukan keraguan… tapi seolah Zayden sedang memastikan, untuk terakhir kalinya.Alisha menggigit bibirnya, lalu mengangguk kecil. “Aku yakin.”Zayden tersenyum samar. Jemarinya masih membelai pipi Alisha sebelum akhirnya berbisik, “Kalau begitu … setelah ini, dunia bakal tahu siapa Alisha Gayatri-ku.”Dan di detik itu, entah kenapa dada Alisha kembali bergetar hebat.Hanya saja, Zayden terkekeh kecil setelahnya. “Boleh kita publikasikan hubungan kita, tapi setelah semua masalah ini mereda, karena saat ini kalau kita mengumumkannya, akan membuat masalah baru.” Zayden lalu menggosok pelan kepala Alisha.“Untuk sementara, biarlah kalangan terbatas saja yang tahu bagaimana hubungan kita.” Zayden berkata santai.Alisha yang sempat merasakan

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 127. Bagaimana Kalau Kita Umumkan Saja?

    Sampai di dalam mobil, Alisha masih melihat kosong ke arah depan, otaknya masih berisik tentang keputusan yang dibuat oleh Helena tentang pemecahan masalah mereka ini. Bukankah ini terasa sedikit tidak masuk akal?Tidak! Itu hal yang sangat masuk akal dan penyelesaian yang paling tepat! Tidak ada yang salah, toh mereka memang sudah menikah, kan?“Hei, apa yang kamu pikirkan?” Suara Zayden lembut mengalun lembut di telinganya, hingga membuat buyar suara berisik dalam kepalanya yang memaksa Alisha untuk terus berpikir.“Ah, itu … maksudku … masalah tadi, rencana nenek …!” Ya Tuhan …, entah kenapa tiba-tiba Alisha menjadi kesulitan bicara seperti saat ini!Zayden lalu tertawa kecil melihat Alisha yang sedikit kesulitan untuk mengatakan apa yang ingin dia utarakan.“Masalah ucapan nenek untuk punya anak, kamu tidak perlu terlalu tertekan, sudah kukatakan pada mereka, aku serius dan aku sangat memegang ucapanku, Alisha. Aku tidak akan memaksamu.” Zayden berkata santai.“Kamu … serius, kan

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 126. Rencana Penyelesaian Masalah

    “A-anak?” ulang Alisha dengan mengerjapkan matanya.Berbeda dengan Alisha yang tampak terkejut, wajah Zayden terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah memperhitungkan apa yang ada dalam rencana Helena ini.“Tentu saja, untuk membuat semua orang percaya kalau perjanjian itu palsu, selain isinya yang terasa tidak masuk akal, dengan hadirnya anak semua masalah itu bisa terselesaikan.” Helena berkata datar.Belum sempat Alisha menjawab pernyataan Helena barusan, Martha langsung menimpali, “Dalam pernikahan tentu kalian menginginkan buah hati, kan?”Ya! Tidak ada yang salah dengan pernyataan para orang tua ini, hanya saja, rasanya Alisha masih tidak siap! Dia kembali melihat ke arah Zayden, tidak ada tanda-tanda pria itu akan membantah atau bicara sepatah kata pun.Apa mereka harus melakukannya?Tidak bisakah secara perlahan saja?Kalau terpaksa bukankah ini terlalu dini untuk hubungan mereka?Ya Tuhan! Rasanya Alisha belum siap untuk saat ini!Mata Alisha meredup saat Zayden menatapnya

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 125. Satu Cara Dua Langkah

    Suasana di meja makan itu kembali hening setelah pernyataan Martha. Alisha hanya bisa menunduk, pikirannya berkecamuk. Seakan-akan setiap keping puzzle tentang Zayden mulai menemukan tempatnya."Lalu, kenapa mama sangat khawatir kalau Zayden memiliki perilaku ... menyimpang?" tanya Alisha masih dengan nada hati-hati."Itu ... Karena setelah kejadian itu, Zayden menutup diri dan ... sangat anti dengan perempuan. Lalu gosip menyebar dengan cepat, entah siapa yang memulai tapi yang jelas rumor itu terasa sangat nyata dan dia tidak pernah membantah." Martha menambahkan penjelasannya.Alisha diam, mencerna semua informasi yang baru saja masuk ini.“Setelah ini, kamu masih ada waktu luang, kan?” tanya Martha pada Alisha memecahkan keheningan yang sempat tercipta sebelumnya setelah dia mengatakan tentang masa lalu Zayden.“Ah,” ucap Alisha sedikit terkejut, karena sebelumnya dia sibuk dengan pikirannya sendiri.“Sudah, Alisha, mama yakin itu sudah berlalu dan sudah lama, saat ini lebih baik

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 124. Tentang Zayden dan Helena

    Pintu lift terbuka, Martha melangkah lebih dulu keluar, sementara Alisha menyusul di belakangnya, masih menyembunyikan segala kekacauan di dalam dadanya.Sepanjang perjalanan ke mall, Martha banyak bercerita hal-hal ringan. Tentang bisnis keluarga, tentang hobi masa mudanya, sampai soal betapa sulitnya dulu membesarkan Zayden yang keras kepala sejak kecil.Sementara Alisha mendengarkan dengan sedikit tidak berkonsentrasi. Dalam obrolan mereka, Alisha mengetikkan pesan untuk Zayden.[Kapan kamu menyiapkan ini?]Terkirim.Hanya saja sepertinya Zayden belum sempat membacanya.Mobil terus melaju hingga akhirnya tiba di sebuah mall mewah di pusat kota.Martha langsung melangkah sigap menuju butik-butik pakaian berkelas, yang harga satu potongnya bisa setara dengan gaji bulanan seorang manajer. Tapi anehnya, Alisha tidak terlalu canggung. Mungkin karena dulu Yumi sering menyeretnya ke tempat-tempat seperti ini, hanya saja waktu itu Alisha selalu menolak saat Yumi memaksanya berbelanja baran

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 123. Perhatian Zayden

    Alisha terdiam beberapa detik, dia tidak menyangka kalau semua hanya semacam ujian?!Namun, detik berikutnya dia tiba-tiba terpikir tentang masalah perjanjian pernikahan itu. Pagi tadi Zayden membahasnya, kalau sampai perjanjian itu diketahui oleh keluarga yang lain jelas ini akan memicu konflik internal dan juga parahnya kalau sampai berita itu keluar lagi, jelas akan membuat efek domino pada W grup.“Tapi Ma … perjanjian itu bagaimana Mama bisa mendapatkannya? Apa keluarga yang lain tahu tentang masalah ini? Apa ini akan menjadi masalah yang besar?” Alisha bertanya dengan memberondong pertanyaan itu sekaligus, terlihat rasa khawatir di sana.Jelas hal ini membuat Martha makin melebarkan senyumnya. “Ah, ternyata kamu memang istri yang baik, bahkan kamu berpikiran sampai ke sana.”“Itu … tentu saja aku kepikiran, karena Zayden pasti memikirkan hal ini semalaman tadi.” Alisha mendesah berat.Hal itu membuat Martha mengerutkan keningnya karena terkejut. “Zayden memikirkan semalaman? Tapi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status