Share

Bab 142

Author: Elenor
Clara berhenti sejenak dan bertanya padanya, "Kapan kamu mau pergi?"

"Itu…"

Elsa sedikit ragu.

Clara tahu dia sebenarnya hanya ingin Clara menemaninya saat Vanessa dan Edward sedang sibuk.

Tapi dia tidak tahu kapan Vanessa dan Edward akan sibuk.

Jadi, dia ragu-ragu.

Clara pun mengalihkan pandangannya dan berkata, "Nggak apa-apa. Kalau kamu mau pergi, bilang saja. Kalau mama ada waktu, mama bawa kamu pergi. "

Elsa berkata dengan gembira, "Oke!"

Minggu ini dia sangat sibuk.

Pada Jumat malam, Clara pulang kerja lebih awal.

Ketika tiba di rumah dan hendak memasak sesuatu, Elsa meneleponnya.

Clara tertegun sejenak sebelum menjawab telepon.

"Ma, aku bebas di hari Sabtu, yuk, main ski!"

Clara telah janji padanya jika dia ingin main ski, dia bisa langsung menghubunginya.

Tapi, dia tidak berencana membawanya ke sana besok.

Karena besok, dia masih harus ketemu Dani dan Tania, yang bisa dibilang termasuk pertemuan bisnis.

Dia tidak ingin repot-repot membawanya saat dia pergi ke pertemuan bisnis.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Dellia Apriyanti
bego bgt jd cewek ga tegas
goodnovel comment avatar
daffa diana kurniasari
klo liat komen2nya jd g pingin baca lanjutannya.se illfeel itukah clara
goodnovel comment avatar
daffa diana kurniasari
apakah novel ini sdh tamat?ato masih on going?
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 443

    Keluarga Hermosa sudah tahu tentang apa yang terjadi saat konferensi pers peluncuran Jetwave.Clara meraih prestasi dalam kariernya, Bagas serta Nenek Hermosa semuanya merasa senang untuknya.Untuk merayakan pencapaian Clara, mereka pergi makan bersama Clara pada Sabtu sore.Ketika mobil Bagas hampir sampai restoran, dia hampir bertabrakan dengan mobil yang datang dari arah berlawanan saat hendak masuk ke parkiran.Mobil lain itu yang salah karena terlalu cepat dan tak terkendali, tetapi Bagas tidak ingin memedulikannya karena dia mengikuti prinsip kedamaian akan mendatangkan rejeki.Dia berada di depan mobil itu, dan seharusnya dia yang masuk lebih dulu, tetapi mobil itu malah ingin menyela. Bagas mengerutkan kening dan menurunkan jendela untuk bicara dengannya.Pengemudi mobil lain itu tampaknya berpikir bahwa mereka adalah pihak yang benar, dia juga menurunkan jendela pada saat yang bersamaan.Namun, setelah orang itu menurunkan jendela, wajah Bagas berubah dingin seketika.Ervan ti

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 442

    Sore harinya, setelah Vanessa menyelesaikan pekerjaannya, dia ingin mengajak Edward makan malam. Dia menelepon beberapa kali tetapi tidak tersambung. Akhirnya, dia menelepon Rio, sekretarisnya Edward.Setelah Rio menjawab telepon, dia bertanya, "Aku nggak bisa menghubungi Edward. Apa dia sedang sibuk?"Rio terkejut dan berkata, "Bos sudah terbang ke luar negeri untuk dinas tadi sore. Apa Ibu nggak tahu?"Vanessa terdiam.Dia benar-benar tidak tahu.Edward tidak memberitahunya."Apa perjalanan bisnis itu baru diputuskan mendadak hari ini?""Iya, Bu."Meskipun itu adalah keputusan mendadak hari ini, tetapi harusnya tetap ada waktu untuk menelepon atau mengiriminya pesan.Tetapi dia tidak memberi tahu apa pun padanya...Memikirkan hal itu, dia sedikit kecewa.Setelah ragu-ragu sejenak, dia mengambil tasnya dan meninggalkan kantor sambil menelepon Elsa.Elsa sedang berbaring di ruang tamu sambil bermain bongkar-pasang. Ketika dia melihat panggilan masuk, dia segera menjawabnya, "Tante Vane

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 441

    Clara dan Elsa terus bermain gim.Pada saat itu, ponsel Edward berdering.Melihat nama penelepon, dia berbalik dan berjalan beberapa langkah menjauh, lalu menjawab telepon, "Halo."Peneleponnya adalah Vanessa.Setelah konferensi pers Jetwave, dia merasa gelisah karena Clara dan juga khawatir tentang masa depan X-Tech.Namun, Edward bukan hanya tidak menghubunginya sejak kemarin sore, tetapi bahkan sampai pagi ini lebih dari jam sepuluh, tetap tidak ada berita sama sekali.Hatinya yang sudah cemas pun menjadi semakin gelisah.Untuk menenangkan diri, dia mengalihkan pikirannya dan tidak terus-menerus mengecek apakah Edward sudah menghubunginya atau belum, jadi dia sengaja tidak membawa ponselnya ketika pergi ke rapat pagi dan makan siang hari ini.Tetapi akhirnya, dia tidak bisa tahan terlalu lama.Tepat setelah makan siang, dia tidak dapat menahan diri untuk tidak menyalakan ponselnya. Saat itu, dia melihat pria itu sudah meneleponnya sekitar jam sebelas, dan ada juga laporan penelitian

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 440

    Elsa memegang tangan Clara dengan satu tangan dan Edward dengan tangan lainnya, lalu berkata, "Ayo, kita makan."Clara berhenti dan mencoba menepis tangan Elsa, tetapi kemudian mendengar Elsa yang tiba-tiba berkata, "Sepertinya aku sudah lama sekali nggak makan bareng Ayah dan Mama."Melihat Elsa yang terlihat sangat gembira memegang tangannya dan Edward, dia melihat anak-anak lain di sekitarnya ditemani oleh orang tua mereka, Clara terdiam sejenak.Ketika dia hamil secara tak terduga, dia bersikeras untuk menjaganya, sedangkan Edward tidak pernah peduli dengan Elsa selama bertahun-tahun berikutnya.Ketika Edward mulai semakin dekat dengan Elsa dalam dua tahun terakhir, hubungannya dan Elsa menjadi lebih sering berpisah daripada bersama.Dengan kata lain, Elsa sebenarnya tidak menjalani kehidupan yang normal dengan "kehadiran kedua orang tuanya".Dalam hal ini, dia merasa kasihan padanya.Dia memang sudah melahirkan dan membesarkannya, tetapi pada dasarnya dia tidak bisa memberinya mas

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 439

    Setelah sekretarisnya pergi, suasana hati Vanessa menjadi semakin kalut.Teknologi adalah pondasi pengembangan sebuah perusahaan.Dengan keberhasilan Jetwave Labs, X-Tech perlu membuat terobosan lain dalam teknologi jika ingin mendapatkan tempat di pasar mobil tanpa pengemudi.Namun, bukanlah perkara mudah untuk membuat terobosan dalam teknologi.Sejauh ini, dia telah menginvestasikan dana sekitar empat belas triliun di X-Tech.Namun, dengan peluncuran produk baru Jetwave, masa depan X-Tech menjadi tak pasti. Jika dia terus berinvestasi, namun X-Tech tidak berhasil mencapai terobosan teknologi yang berpengaruh di masa depan, itu sama artinya dengan membuang lebih dari empat puluh triliun secara sia-sia.Tapi jika harus menyerah begitu saja, dia juga tidak rela.Jadi dia harus maju atau mundur sekarang?Memikirkan hal itu, dia teringat pada Edward.Namun, apakah perusahaan dapat mencapai terobosan teknologi yang menguntungkan di masa depan, Edward pun tidak dapat memastikannya. Jadi, m

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 438

    Setelah konferensi pers, Clara dan Dylan kembali ke Morti Group untuk rapat di sore hari.Di ruang rapat, staf teknis Morti Group bersorak kegirangan saat melihat Clara.Mereka sudah tahu apa yang terjadi di konferensi pers Jetwave Labs.Di kantor, mereka cukup sering berinteraksi dengan Clara.Mereka sudah tahu bahwa Clara sangat hebat, tetapi setelah menonton konferensi pers itu, mereka menyadari Clara bahkan lebih hebat daripada yang mereka ketahui sebelumnya.Melihat semua orang memberi selamat padanya, Clara tersenyum dan berkata, "Terima kasih semuanya."Ruang rapat terasa ramai selama tiga menit sebelum rapat resmi dimulai.Di ruangan itu, Gery menatap Clara dalam diam.Selama ini, dia sudah mencoba membuat janji dengan Clara beberapa kali, tetapi karena Clara sangat sibuk, jadi tak pernah berhasil.Awalnya, dia berpikir untuk mencari kesempatan lain untuk membuat janji dengannya dalam dua hari ke depan, tetapi sekarang...Dia sering mencari alasan untuk mendekati Clara dengan b

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status