Share

Siuman

Mungkin ini adalah akhir dari hidupku. Ya Allah ... Ampunilah dosa-dosaku! Setelah itu aku tak ingat apa-apa lagi.

Aku membuka mata, merasakan sakit yang teramat dibagian kepala. Aku memeganginya dan mendapati sudah diperban.

Kutatap sekeliling dan baju yang aku gunakan. Aku sudah berada di rumah sakit.

"Dok, dia sudah sadar!" Seorang suster berkata pada laki-laki yang berjas putih dengan stetoskop di lehernya.

"Sudah sadar, Mbak? Apa yang anda rasakan?" Dia mulai menempelkan stetoskop pada dada bagian atas ku.

"Ini sakit banget, Dok." Aku menjawab dengan jujur.

"Iya, Mbak. Itu luka cukup lebar, bahkan sampai sepuluh jahitan. Apa pusing atau mual?" tanya dokter lagi.

"Sedikit, Dok."

"Ya sudah, kita lihat perkembangannya lagi. Istirahat ya!"

Setelah dokter selesai memeriksa, ia pun keluar. Tak lama muncul seorang gadis masuk.

"Mbak sudah sadar? Siapa yang bisa saya hubungi, Mbak. Takutnya keluarga khawatir." gadis itu terlihat panik. Aku menyempitkan mata.

"Ngga papa, Dek. Aku sendiri
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status