Share

Bab 5 - Hantu Masa Lalu

Penulis: Jadeite
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-22 16:06:04

“Aduh!”

Tubuh Aileen mendadak terdorong ke samping. Tangannya reflek menarik tas tangan yang hampir terlepas. Ia akan terjatuh jika pria yang menabraknya tidak sigap.

“Maaf!” Suara bariton terdengar jelas di telinga, disertai wangi maskulin yang menerpa hidung Aileen.

Suara itu pernah ia dengar, wangi itu pernah ia cium. Sudah enam tahun berlalu tapi ingatan Aileen untuk yang satu ini begitu melekat. 

Bulu halus di leher Aileen langsung berdiri.

Aileen menegakkan tubuhnya dibantu oleh David, berusaha mengalihkan pikiran. Rasanya tidak mungkin ini adalah orang yang sama.

Tempat ini adalah ruang tunggu khusus yang disediakan pihak bandara untuk orang-orang tertentu, terutama orang kaya dan punya koneksi. Mereka sedang dalam perjalanan menuju kota Clayton dengan pesawat khusus.

“Apa ada yang terluka?” Mata David menatap Aileen dengan tajam. Ada sesuatu yang terasa familier.

Aileen mengangkat kepalanya. Mata mereka bertemu. Aileen terpaku. Wajah itu adalah wajah yang sama. 

“Nona? Apa ada yang terluka?” tanya David sekali lagi sambil memperhatikan tubuh Aileen dengan khawatir.

Pria ini tidak mengenalnya. Ada rasa lega tapi sekaligus panik ketika Aileen melihat kedatangan ketiga anak kembarnya dari kejauhan.

“Ti–tidak apa-apa.” Aileen menggeleng, langsung menjauh dengan cepat.

David menatap  Aileen yang sekarang bersama tiga anak kecil dari jauh dengan bingung.

Suara dan aroma itu mengingatkan dirinya pada seseorang. Tapi tidak mungkin, karena sosok itu sudah meninggal 6 tahun yang lalu, apalagi wajahnya tidak sama, walaupun ada kemiripan.

David langsung berjalan dengan cepat menuju pintu khusus ketika asistennya memberitahu kalau pesawat yang ditumpanginya menuju kota Clayton sudah siap.

“Syukurlah.” Aileen menghembuskan napasnya. Ada perasaan lega ketika melihat David sudah menghilang. Ia melirik Rosa yang menarik lengan bajunya.

“Kenapa Mama tegang? Apa ada yang ganggu Mama?” 

“Gak … gak ada apa-apa. Mama hanya sedikit khawatir karena ini perjalanan pertama kalian yang paling jauh dari rumah.” Aileen tersenyum, berusaha menenangkan Rosa yang sensitif.

“Kae, Lian, Rosa!” panggil Aileen. Ia berjongkok untuk mensejajarkan tinggi tubuhnya.

Ketiga anak kembarnya langsung mendekat. Mereka tahu kalau Aileen sudah bersikap seperti itu berarti ada  hal serius yang akan diucapkan.

“Jangan nakal ya, ini bukan tempat yang kalian kenal. Dan tolong jangan menarik perhatian dengan kelebihan kalian, oke?”

Ketiga anaknya mengangguk dan tersenyum. Mereka anak yang patuh, hanya terkadang suka saling usil dan tidak sabaran.

Tadinya ia sudah memesan pesawat khusus tapi ternyata sedang ada pembatasan kedatangan pesawat pribadi di kota Clayton dengan alasan keamanan.

Terdengar panggilan naik pesawat. Aileen dan kembar tiga langsung bergegas. Karena ini pesawat spesial, jumlah penumpang tidak banyak, hanya untuk dua puluh orang.

“Sepertinya aku melihat orang yang mirip dengan Papa. Wajahnya mirip sekali denganmu, termasuk gayanya.” Rosa berbisik ke telinga Kaein ketika mereka masuk ke dalam pesawat.

Tubuh Kaein tegang, melihat ke sekeliling dengan waspada. 

Tepat di barisan pertama pojok kanan depan, membelakangi pintu masuk,  duduklah seorang pria yang begitu mirip dengan foto yang didapatkan lewat keahliannya meretas jejak digital.

Susunan kursi pesawat khusus ini sedikit unik. Dibagi dalam dua jalur, dengan setiap barisan ada 4 kursi yang saling berhadapan. Disediakan untuk 20 penumpang. 

Bukan hanya Kaein yang menyadarinya, Lianzo juga melihat ke arah yang sama.

“Apa yang harus kita lakukan? Benar gak itu Papa? Kenapa kebetulan sekali?” Rosa sangat bersemangat. 

Matanya tetap tertuju ke arah David walaupun sudah diingatkan oleh kembarannya. Sinar matanya penuh dengan kerinduan.

“Tenangkan dirimu, Sis! Banyak yang harus kita lakukan terlebih dahulu, ingat dengan rencana kita.” Mata Kaein melotot. Rosa membalasnya dengan cemberut.

David sendiri sedang sibuk dengan ponsel, duduk berhadapan dengan asistennya.

Aileen melangkah masuk pesawat dengan percaya diri, mengikuti ketiga anak kembarnya yang sudah masuk terlebih dulu.

Sengaja ia memakai kacamata hitam untuk berjaga-jaga walaupun penampilannya saat ini berbeda dengan yang dulu. David saja tidak mengenalnya.

“Aku ingin duduk dengan Mama!” Rosa menarik tangan Aileen, mengarahkannya ke kursi yang berseberangan dengannya, tepat di baris kedua.

Kursi itu juga berseberangan dengan David secara tidak langsung karena di jalur yang berbeda

Matanya langsung bertatapan dengan David, seperti ada jalinan mistis yang merekatkannya. 

“Bisakah kita tukar tempat, Sayang?” Aileen sudah setengah memohon tapi Rosa menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil. Aileen pasrah.

David menatap Aileen dengan intens. Egonya sebagai pria yang digandrungi banyak wanita  sedikit tersentil karena sikap Aileen yang tidak peduli. 

Padahal tadi sempat bertemu walaupun tidak sengaja. Apa salahnya sedikit bertegur sapa atau tersenyum.

Aileen pura-pura sibuk dan melihat ke pintu masuk. Mulutnya sedikit terbuka dengan wajah menegang ketika melihat  pria yang baru muncul.

“Oh Tuhan! Ada apa dengan hari ini?”

Sosok pria yang menjadi hantu masa lalunya berjalan dengan langkah tenang. Tubuhnya lebih berisi. Kacamata masih setia bertengger di wajahnya.

Pengaruh kekayaan dan kekuasaan terlihat sekali. Penampilan pria ini sekarang lebih berkelas. Bisa dipastikan apa yang ia pakai merupakan barang mahal.

Jack tidak mengenal Aileen, hanya melihat sekilas dan meneruskan langkahnya menuju barisan ketiga.

Kaein dan Lianzo menatap Jack dengan tajam. Kemudian keduanya saling bertatapan dan memberi kode. Perjalanan ini akan jadi lebih menarik.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Paman, Beraninya Mencampakkan Mommy!   Bab 8 - Aku Kembali

    “Apa yang terjadi?”Maya menatap Kae dan Lianzo dengan heran.Wajah cemberut yang terpampang sudah menceritakan banyak hal. Berbeda dengan Rosa yang langsung memeluk Maya dengan gembira.“Seperti biasa Bibi, anak laki-laki sedang bertingkah.” Rosa menjawab dan menjulurkan lidahnya ke arah Lianzo dan Kae. Mereka membalas dengan melotot. Maya menggelengkan kepalanya. Ia tahu kedua anak laki-laki ini lebih usil dibandingkan dengan saudara perempuan mereka.“Ingat hukuman kalian!” Suara Aileen terdengar tegas. Ia melangkah masuk dengan anggun, mengikuti ketiga anaknya.Lianzo dan Kae tertunduk lesu, masuk ke dalam kamar yang sudah dipersiapkan. Begitu juga dengan Rosa.Aileen sengaja membeli vila yang terletak dalam sebuah resort mewah yang terletak di pinggir pantai tapi tidak jauh dari pusat kota, hanya memakan waktu sekitar 30 menit.Vila ini sengaja dibeli atas nama perusahaan dan diatur sedemikian rupa oleh Maya agar tidak menampakkan identitas Aileen.“Apa Nyonya masih ingat dengan

  • Paman, Beraninya Mencampakkan Mommy!   Bab 7 - Permainan harus dimulai

    “Minggir! Jangan berdiri di situ!” Jack membentak Aileen yang menghalangi jalannya. Sikapnya jauh lebih kasar dari yang Aileen ingat. Arogan tepatnya.Jack tidak sabar. Ia melangkah dengan tergesa ketika tubuh Aileen menyingkir, mengabaikan sapaan pramugari. Pesawat sudah mendarat di kota Clayton. Mereka sedang menunggu pemberitahuan untuk keluar dari pesawat.Tanpa sadar Aileen menghembuskan napas lega tapi raut wajahnya langsung berubah ketika memandang kembar tiga yang tersenyum puas.“Kalian berhutang penjelasan!” Aileen menatap tajam ketiga anaknya. Kenapa Jack? Itulah yang membuat dirinya paling penasaran. Keributan dalam pesawat selalu Jack yang menjadi korban.Ketiga anaknya hanya membalas dengan tatapan polos. Orang lain pasti akan terkecoh tapi tidak untuk Aileen. Mereka turun dengan tertib untuk mengambil bagasi.David melambaikan tangan di depan wajah asistennya yang dari tadi hanya memandang ke satu titik, mengabaikan panggilannya. “Apa yang kamu lihat?” Jari asisten

  • Paman, Beraninya Mencampakkan Mommy!   Bab 6 - Siapa Duluan

    “Ya … pensilnya jatuh!”Suara Rosa membuat Aileen mendongak. Pensil berwarna pink meluncur turun dan menggelinding, berhenti tepat di dekat kaki David.Pesawat sudah mengudara, lampu tanda sabuk pengaman sudah padam.David hanya melihat pensil itu tanpa bereaksi. Asistennya sudah bergerak ingin mengambil tapi langsung berhenti ketika mendapat kode dari David.David ingin tahu apa yang akan Aileen lakukan.“Ma, tolong ambilkan dong!” Rosa memasang wajah memelas.Kening Aileen berkerut, tidak biasanya Rosa minta tolong. Ia melirik posisi pensil tersebut.Tubuh Aileen tegang, Ia beranjak dengan ragu-ragu. Bimbang antara mau mengambil atau membiarkan.“Biar aku aja yang ambil, Ma!” Kaein yang memperhatikan dari tadi sudah beranjak dari kursinya sambil melotot ke arah Rosa.Ia tahu rencana Rosa tapi tidak akan membiarkannya. Kaein kesal karena mereka sudah sepakat dengan rencana balas dendam.Tapi Rosa tetap ngotot. Dasar, perempuan memang suka memakai perasaan.“Ja–jangan! Biar Mama saj

  • Paman, Beraninya Mencampakkan Mommy!   Bab 5 - Hantu Masa Lalu

    “Aduh!”Tubuh Aileen mendadak terdorong ke samping. Tangannya reflek menarik tas tangan yang hampir terlepas. Ia akan terjatuh jika pria yang menabraknya tidak sigap.“Maaf!” Suara bariton terdengar jelas di telinga, disertai wangi maskulin yang menerpa hidung Aileen.Suara itu pernah ia dengar, wangi itu pernah ia cium. Sudah enam tahun berlalu tapi ingatan Aileen untuk yang satu ini begitu melekat. Bulu halus di leher Aileen langsung berdiri.Aileen menegakkan tubuhnya dibantu oleh David, berusaha mengalihkan pikiran. Rasanya tidak mungkin ini adalah orang yang sama.Tempat ini adalah ruang tunggu khusus yang disediakan pihak bandara untuk orang-orang tertentu, terutama orang kaya dan punya koneksi. Mereka sedang dalam perjalanan menuju kota Clayton dengan pesawat khusus.“Apa ada yang terluka?” Mata David menatap Aileen dengan tajam. Ada sesuatu yang terasa familier.Aileen mengangkat kepalanya. Mata mereka bertemu. Aileen terpaku. Wajah itu adalah wajah yang sama. “Nona? Apa ada

  • Paman, Beraninya Mencampakkan Mommy!   Bab 4 - Papa kita masih hidup

    “Aku harus kembali!”Maya, mantan asisten yang sekarang menjadi tangan kanan Aileen, terkejut. Enam tahun sudah berlalu. Selama ini, tidak pernah sekalipun kata-kata itu terucap dari mulut Aileen.“Kenapa? Bukankah kita sepakat untuk menutup masa lalu?” Maya mendekati Aileen.Aileen terisak ketika membaca surel dari pamannya. Satu-satunya keluarga yang mengetahui kondisinya.“Ternyata mereka penyebab mamaku meninggal. Ayahku dan selingkuhannya.” Tangan Aileen mendekap mulutnya agar tidak mengeluarkan suara. Hatinya terasa sakit.Maya kaget. Ia ikut membaca dan tercengang. Waktu itu Rosalina dianggap meninggal karena kecelakaan. Aileen juga menceritakan kejadian malam itu kecuali tentang sosok pria yang bersamanya. Maya tidak tahu karena seminggu sebelumnya, ia difitnah dan dipecat.“Mereka memang brengsek! Ma–maaf, saya gak bermaksud menghina keluarga Nyonya.” Maya menutup mulutnya dengan wajah meringis. Ia ikut sakit hati.“Tidak apa-apa, mereka memang brengsek! Kalau sudah kayak g

  • Paman, Beraninya Mencampakkan Mommy!   Bab 3 - Mulai Baru

    “Ti–dak, tidak mungkin!” Wajah Aileen memucat. Jantungnya nyaris berhenti berdetak. Ia menggelengkan kepala, tidak percaya. Ponsel hampir terlepas dari tangannya.HOT NEWS : Akibat Skandal Panas, Pewaris Perusahaan Good Health diduga Hamil!Aileen langsung menekan video yang disematkan pada postingan itu. Terlihat jelas di layar ponselnya cuplikan kejadian malam itu, ada juga foto dirinya dengan beberapa pria yang berbeda, ditambah hasil pemeriksaan USG tiga jam lalu.“Ba–bagaimana bisa?”Notifikasi ponselnya bergetar tanpa henti. Puluhan pesan masuk, juga tautan yang menyebut namanya. Aileen berusaha menghubungi ponsel Jack dengan tangan gemetar.Nada sibuk selalu terdengar, membuat Aileen tambah panik. Ia mengirim pesan tapi hanya dibaca tanpa balasan. Setelah sekian lama akhirnya Jack menelpon.“Jack! Apa kamu ….” “Kamu tetap di apartemen, nanti aku ke situ. Aku bereskan dulu semuanya.” Jack langsung mematikan panggilan tanpa menunggu Aileen membalas.Media sosialnya penuh den

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status