Panggilan suamiku itu membuat hati Kelven bergetar.Dia tidak merespon, tetapi suasana hatinya sangat senang, dia melanjutkan lengkahnya ke depan.Delis mengikutinya dan melanjutkan, “Suami adalah panggilan bagi mereka yang bisa bersama-sama menjalani sepanjang hidup, tapi aku dan kamu hanyalah pasangan suami istri sementara.”Delis tahu dia tidak seharusnya merusak suasana.Namun, dia harus selalu mengingatkan dirinya sendiri bahwa dia tidak boleh terjerumus dalam kelembutan yang diberikan oleh Kelven.Karena jika tidak, dirinya mungkin akan sulit untuk melepaskan diri nantinya.Kemudian!Wajah Kelven menjadi muram, dia menoleh ke arah Delis, mengernyit dengan ekspresi yang tidak senang.“Apa itu suami istri sementara? Kalau nggak pandai bicara, jangan bicara.”Kelven dengan paksa menariknya mendekat dan merangkulnya saat berjalan.Delis tidak berani bicara lagi.Dirinya tak pandai bicara.Namun, yang dia katakan adalah fakta.Kelven tak bisa memberinya jaminan bahwa dirinya akan sela
Delis merasa banga karena pertama kalinya dirinya dipikul Kelven.Delis berpura-pura bodoh. “Ganti panggilan apa?”“Berpura-puralah kamu, percayalah pasti akan melempar dirimu ke kolam di sana untuk jadi makanan ikan,” ancam Kelven.Delis menjulurkan lidahnya. “Aku kan bukan anak kecil yang bisa digertak.”Kelven mulai mengamuk dan benar-benar memikul Delis menuju arah kolam.Semakin jauh mereka berjalan, semakin gelap jalanan.Delis benar-benar khawatir bahwa Kelven akan melemparkannya, sehingga dia langsung menunduk dan berbisik di telinga Kelven, “Jangan ke sana lagi, ayo pulang.”“Panggil aku apa?”“Kelven … “Kelven berpura-pura akan melemparkannya.Delis memeluk erat leher Kelven dan dengan manja memanggil, “Suamiku~”“Apa? Nggak kedengaran.”Kelven berpura-pura tak kedengaran.“Suamiku, ayo pulang, jangan ke tempat gelap itu lagi.”“Panggil sekali lagi.”Mendengar panggilan baru ini, seketika Kelven merasa kehangatan di dalam hatinya.“Suamiku!”Delis berbicara lembut di telinga
Kelven bukan tidak pernah mempertimbangkan bercerai dengan Delis.Namun, setiap kali dirinya memberikan surat perjanjian perceraian pada Delis dan melihat wajah putus asanya, bagaimana mungkin dirinya tega melakukan itu.Kelven menopang Herli dan berkata, “Aku antar kamu pulang dulu.”Kelven tak ingin membicarakan persoalan cerai saat ini.Namun, Herli menolak, “Kamu mau bawa aku ke mana? Setelah mengantarku pergi, apakah kamu akan terus bermesraan dengan Delis?”“Kelven, bagaimana kamu begitu kejam padaku? Kamu yang sudah membuatku seperti ini, bagaimana bisa kamu melepaskanku dan mencintai orang lain?”“Kelven, hanya kamu yang aku miliki sekarang. Kalau kamu juga menolakku, apa artinya hidupku di dunia ini?”erli mencoba menggunakan kematian untuk mengancam Kelven.Kelven merasa sangat pusing, dia berkata dengan serius, “Aku mengantarmu pulang dulu dan aku akan mencoba untuk lebih sering pergi menemanimu, tapi sekarang kamu nggak boleh tinggal di sini.”Kelven sudah berjanji pada Del
Dalam kepanikannya, Delis bertanya, “Kalian, kalian siapa? Kenapa kalian selalu mengikutiku?”Delis sangat yakin bahwa dia tidak mengenal orang-orang ini.Pria itu melangkah maju, berhenti di jarak satu meter dari Delis.Dengan alis sedikit berkerut, dia menatap dingin ke arah Delis.“Siapa kami itu nggak penting. Aku hanya mau memperingatkanmu untuk menjauh dari Wiliam. Kalau aku melihatmu bersamanya lagi, jangan salahkan aku kalau bertindak kasar padamu.”Delis merasa kebingungan. “Aku sama sekali tidak akrab dengan Wiliam. Apa kalian salah paham?”“Akrab atau nggak, kamu paling tahu. Cintai hidupmu sendiri dan jauhi Wiliam.”Pria itu sebenarnya tidak ingin melakukan sesuatu pada Delis. Setelah memberi peringatan, dengan satu tatapan, dua pria berpakaian hitam itu mengikutinya dan pergi.Delis yang ditinggalkan berdiri di tempat, bingung dan tak tahu harus berbuat apa.Pada saat bersamaan, di kejauhan.Kejadian saat tiga pria itu mengelilingi dan berbicara dengan Delis, dilihat oleh
Delis sangat marah.Dan sangat ingin memukulnya.Namun, akal sehat memberitahunya bahwa kekerasan tidak akan memecahkan masalah, malah bahkan dapat berbahaya baginya.Namun, melihat ekspresi bangga dan angkuh wanita di depannya, Delis merasa tak bisa lagi menahan diri.Dengan wajah serius, Delis mendekati Herli dengan sikap yang menakutkan, lalu dengan dingin dia berkata, “Benarkah? Kalau aku bahkan nggak bisa memuaskan Kelven, mungkin kamu bahkan nggak punya kemampuan untuk membangkitkan gairahnya.”“Herli, kamu sangat meremehkan pemahamanku pada Kelven. Meskipun dia sangat baik padamu dan melindungimu, itu semua karena dia pernah menabrakmu, membuatmu menjadi mandul dan nggak bisa melahirkan, sehingga dia merasa bersalah dan berhutang padamu.”“Meskipun dia sangat melindungimu, tapi dia nggak akan berselingkuh, karena itu adalah prinsipnya.”“Jadi, jangan sombong dan memamerkan dirimu di depanku. Itu nggak akan memancingku, malah membuatku merasa bahwa kamu sangat bodoh dan menyedih
Wiliam terus bertanya, “Siapa wanita jahat yang disebut Selina?”“Nggak ada, hanya orang yang nggak penting saja.”Selina langsung membantah, “Bagaimana bisa nggak penting? Dia bahkan pernah memukulku sebelumnya. Delis, katakan saja pada pamanku siapa dia. Aku mau pamanku menghajar wanita itu.”Delis tak punya pilihan dan hanya bisa memberitahu Wiliam, “Orang itu bernama Herli, tapi jangan singgung dia. Ada yang melindunginya. Aku pergi dulu.”Delis benar-benar tak berani berlama-lama dengan Wiliam. Dia langsung menghentikan taksi di pinggir jalan dan pergi.Wiliam berdiri di tempat, memperhatikan Delis yang pergi dengan ekspresi yang rumit, merasa ada yang mengganjal di hatinya.Meskipun tidak tahu alasannya mengapa Delis bisa menikah dengan Kelven, tetapi melihat kondisi Delis saat ini, dia tampaknya tidak berada dalam keadaan yang baik.Wiliam membuka pintu mobil dan mempersilakan anak kecil di sampingnya, “Selina, ayo naik.”“Iya.”Setelah anak itu naik ke dalam mobil, Wiliam berta
Takut Kelven akan semakin marah, Delis langsung menutup teleponnya.Delis tidak pergi, hanya duduk di dekat gedung dan menatap gedung kantor, menunggu Kelven pulang bekerja.Di dalam ruangan kantor direktur.Melihat panggilan yang ditutup, Kelven sangat kesal.Dia merasa wanita itu semakin berani. Tidak hanya berani menantangnya, tetapi juga berani marah dan bahkan mengancamnya.Sepertinya, dia perlu memberi pelajaran pada wanita itu.Setelah menutup dokumen dan menyimpan pulpen, Kelven memanggil, "Mudi."Mudi langsung berjalan masuk. “Pak Kelven.”“Cari pembantu yang lebih muda dan kirimkan ke tempat tinggal Herli. Harus menjaganya selama 24 jam sehari.””Mudi menjawab, “Baik.”Setelah asistennya pergi, Kelven juga berdiri dan mengambil jaketnya, lalu meninggalkan ruangan.Kelven mengenakan rompi dan kemeja, dengan jas yang terlipat di tangannya, dia melangkah keluar dari gedung kantor dengan sikap yang berkelas.Di depan pintu masuk kantor, di samping mobil mewah yang mahal, sopir de
Bukankah ini sedang menyiksa mereka berdua.“Delis, dengarkan baik-baik. Aku nggak akan ikut campur atas apapun yang kamu lakukan, tapi aku akan menjadi penentu dalam hidupmu.”Meskipun kita bercerai suatu hari nanti, kamu harus tetap hidup ikut dengan jalan yang aku susun untukmu.”Ujar Kelven dengan dingin dan tegas.Delis masih muda dan tidak berpengalaman. Pemikirannya masih begitu polos.Jika meninggalkan kota ini, mungkin saja akan bertemu dengan orang jahat di luar sana.Karena Kelven telah menyelamatkannya, tentu saja dia akan melindunginya seumur hidupnya.Mendengar ini, Delis sangat marah.Dia menjauh dari pria itu dan tidak berbicara sepatah katapun.Kelven juga tak meladeninya lagi.Pada saat yang sama, ponsel Kelven berdering.Kelven melihatnya, panggilan dari Herli.Kelven mengangkatnya.Terdengar suara Herli yang lembut, “Kelven, aku mau makan hotpot hari ini. Bisakah kamu membeli beberapa sayuran di supermarket nanti?”Setelah merenung sejenak, Kelven baru menjawab, “Ak