Share

Chapter 42

Penulis: Queen Moon
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-29 23:53:37

“Dia menolak?” Tristan mengusap kepalanya dengan jengkel.

“Lalu apa yang dia inginkan?” Gumamnya pada dirinya sendiri lalu menatap Simon serius.

“Selain uang, perhiasan dan rumah, apa yang diinginkan wanita?”

Simon bingung mendapat pertanyaan tiba-tiga dari bosnya.

“Mungkin liburan?”

“Mia menolak.”

“Hm, kenapa kamu tidak bertanya saja pada Bu Mia apa yang dia inginkan?”

Tristan berdecak.

Dengan sikap Mia, wanita itu lebih suka mewujudkan apa yang dia inginkan sendiri. Dia tidak ingin menyusahkan atau bergantung pada orang lain. Dia bersikap sangat keras kepala.

Pertama kali Mia meminta sesuatu pada Tristan, itu untuk melindungi dirinya dari keluarganya yang jahat dan bahkan rela menjadi partner seks Tristan selama tiga bulan.

Seharusnya Tristan memperpanjangkan kontraknya sampai satu tahun. Dia belum merasa puas atau bosan dengan Mia.

Dia ingin wanita selalu di sisinya.

“Tuan Tristan …..”

Tristan mendongak dengan ekspresi suram menatap sekretarisnya.

Simon berdeham mendapat tatapa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 45

    "Ya, aku bekerja di perusahaan Wilson Group sebelum dipindahkan ke Adams Group," balas Mia memandang punggung Tristan berjalan di depan mereka."Wow, kamu bekerja di dua perusahaan besar. Tidak heran kamu mengikuti Tuan Tristan. Kamu bekerja sebagai siapanya?" Yuli menanggapi dengan antusias.Melihat sikap Yuli, Mia merasa tidak nyaman karena wanita itu beberapa saat yang lalu merayu Tristan dengan tubuhnya."Aku sekretaris magang.""Waw, pasti riwayat pendidikan mu sangat luar biasa. Aku dengar setelah berhenti bekerja di sini kamu melanjutkan di Singapura. Kamu beruntung sekali.""Terima kasih, aku hanya mendapat beasiswa dari Wilson group."Yuli mendesah. "Irinya. Jika ayahku tidak menjualku ke nightclub ini, aku ingin merasakan pendidikan tinggi dan bekerja di sebuah perusahaan. Sayangnya aku tidak bisa keluar dari tempat ini karena hutang-hutangku belum lunas.""Aku turut prihatin," gumam Mia.Siapa yang menyangka orang yang selalu terlihat ceria dan nakal, menyimpan luka seperti

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 44

    “Maaf sayang, mama belum bisa pulang. Kalian menurut masa Bibi Alice, ok?” Mia berbicara di teleponnya saat dia tidak pulang dan harus lembur.“Mama … cepat pulang ….”Si kembar rebutan di depan kamera video call. Alice mengawasi mereka di belakang“Jangan khawatir Bu Mia. Aku akan menjaga mereka sampai kamu pulang.”“Terima kasih Alice. Tolong jaga mereka ya.”“Mama, pulang ya ….” Alister cemberut di layar kamera.“Iya sayang, mama akan pulang setelah kerja. Mama akan belikan kue cokelat.”“Asyik! Kue coklat!”Mia tersenyum lembut memandang wajah anak-anaknya yang tersenyum sumringah.“Kiss bye Mama ….”Si kembar melakukan kiss bye di depan kamera. Mia sangat gemas dan membalas kiss bye mereka. “Dah, Alana dan Alister tidur ya … besok bangun pagi ke sekolah.”“Ya Mama, bye ….”“Bye mama ….”Si kembar melambai dan panggilan video call pun berakhir.“Kamu sudah selesai?”Mia tersentak dan menegakkan punggungnya yang bersandar di badan mobil, memandang Tristan dan Simon yang sudah kelu

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 43

    Sejak Mia menolak hadiah Tristan, dia merasa sikap bosnya sangat dingin dan acuh tak acuh padanya. Dia bahkan tidak memanggil Mia secara ‘khusus’ ke kantornya. Tristan beberapa kali menegur Mia karena kesalahan membuat laporan.“Kamu sudah menjadi sekretaris selama satu tahun, tapi kamu sangat ceroboh memasukkan data laporan?”Suara Tristan sangat dingin dan tajam bergema di kantor itu, dia melemparkan kembali berkas laporan pada Mia.“Maaf Tuan Tristan, aku akan membuatnya sekali lagi.”“Aku ingin laporannya dalam satu jam,” ujar Tristan acuh tak acuh mengalihkan pandangan ke komputer“Baik, Tuan Tristan.” Mia menarik napas dalam-dalam lalu meraih berkas laporan di lantai dan berjalan keluar dari kantor Tristan Pria itu tidak menoleh sedikitpun sampai Mia keluar dari kantor.Begitu keluar kantor, dia mendapat tatapan penasaran dari Syifa dan Simon.Mereka menyadari beberapa kali dalam sehari Mia dimarahi Tristan dan merasakan sikap acuh tak acuh sang bos terhadap ‘kekasih rahasia’n

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 42

    “Dia menolak?” Tristan mengusap kepalanya dengan jengkel.“Lalu apa yang dia inginkan?” Gumamnya pada dirinya sendiri lalu menatap Simon serius. “Selain uang, perhiasan dan rumah, apa yang diinginkan wanita?”Simon bingung mendapat pertanyaan tiba-tiga dari bosnya.“Mungkin liburan?”“Mia menolak.”“Hm, kenapa kamu tidak bertanya saja pada Bu Mia apa yang dia inginkan?”Tristan berdecak.Dengan sikap Mia, wanita itu lebih suka mewujudkan apa yang dia inginkan sendiri. Dia tidak ingin menyusahkan atau bergantung pada orang lain. Dia bersikap sangat keras kepala.Pertama kali Mia meminta sesuatu pada Tristan, itu untuk melindungi dirinya dari keluarganya yang jahat dan bahkan rela menjadi partner seks Tristan selama tiga bulan.Seharusnya Tristan memperpanjangkan kontraknya sampai satu tahun. Dia belum merasa puas atau bosan dengan Mia. Dia ingin wanita selalu di sisinya. “Tuan Tristan …..” Tristan mendongak dengan ekspresi suram menatap sekretarisnya.Simon berdeham mendapat tatapa

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 41

    Tristan melirik Mia yang tak melepaskan pandangannya dari pasangan itu dan berkata dengan suara dingin."Kamu iri? Apa karena kamu menyukai Lucian?"Mia menoleh menatapnya dengan ekspresi datar."Tuan Tristan, apa kamu punya masalah dengan cara berpikirmu? Bagian mana kamu melihat aku menyukai Tuan Lucian?""Tapi kamu menatap mereka cukup lama. Terutama Lucian," balas Tristan.Mia ingin memutar matanya di depan pria itu."Karena aku sangat iri pada mereka. Laura beruntung sekali Tuan Lucian memperlakukannya dengan penuh cinta dan kasih sayang."Setelah mengatakan itu, dia menepis tangan Tristan di pundaknya dan berjalan mendahului Tristan, melewati pasangan Laura dan Lucian dengan langkah cepat."Apa itu? Wajah Mia terlihat tidak bahagia, kan?" Laura berbisik pada suaminya saat Mia melewati merekaLucian mengangguk lalu melirik ke belakang. Dia menyeringai melihat wajah bingung dan tertegun Tristan.Dia berbisik pada Laura yang membuat ikut menoleh menatap Tristan dan berbisik pada su

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 40

    “Oh. Baguslah.” Willy terlihat lega dan mengelus perut Mia. Allen berdeham menarik perhatian keluarganya.Dia menatap putra sulungnya, Tristan.“Tristan, ini sudah beberapa bulan, kapan kamu akan berniat menikah? Jangan menggantungkan Mia dan anak-anakmu.”Mia menegang mendengar ucapan Allen dan melirik Tristan.Wajah pria itu acuh tak acuh.“Ayah, aku sudah bilang, aku tidak akan menikah.”“Lalu apa kamu akan terus berhubungan dengan Mia tanpa ikatan apapun? Kamu tidak ingin memasukkan anak-anakmu dalam daftar rumah tangga?” Kali ini Willy bertanya dengan nada tajam.Semua orang diam mendengar topik itu dibicarakan.“Anak-anakku tetap masuk dalam daftar keluarga Adams tanpa aku perlu menikah.”“Kamu pikir kamu bisa memasukan anak-anakmu dalam daftar rumah tangga secara hukum tanpa menikah?”“Itu tidak sulit.” Tristan menanggapi dengan acuh tak acuh. Keluarga Adams berkuasa dan memiliki banyak uang. "Tristan!" Allen terlihat geram."Ayah, kami tidak mempermasalahkan status pernikaha

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status