Share

BAB 12 : Meresahkan

Sampai di rumah, Ken kembali menggendong adiknya itu dan mendudukkan di sofa. Ia bukan orang yang suka pasrah saat adiknya ditindas dan disakiti begini, tapi untuk membalas, dirinya juga punya cara tersendiri.

Eren menanggalkan sepatunya dan memeriksa kakinya yang sakit. Bukan luka, ini lebih ke rasa ngilu karena terkilir.

Ken kembali dari dapur dengan sebuah mangkok berisi air hangat dan handuk berukuran kecil.

“Bagian mana yang sakit?” tanyanya pada Eren.

“Ini,” tunjuknya pada bagian pergelangan kakinya yang mulai terlihat membengkak. “Pelan-pelan, ini sakit,” rengeknya saat tangan kakaknya mulai mengompres bagian yang sakit itu.

“Ini juga pelan,” komentar Ken.

Rengekan demi rengekan makin menghantam pendengaran Ken. Kadang Eren malah memukul tangannya agar menghentikan aksinya itu.

“Kalau nggak dipijat begini, kamu mau kakimu nggak bisa dibawa jalan?”

Ken mulai mengoceh.

“Tapi ini benar-benar sakit, aku berasa mau nangis.”

“Udah, nangis aja sesukamu,” respon Ken kembali berfokus pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status