Share

Kembali Ke Kontrakan

“Maaf, saya tidak tahu! Ada apa ya Mbak?” lagi-lagi Abid balik bertanya.

“Nggak apa-apa, kayaknya saya salah orang!”

“Sudah, sudah! Biar adikmu pulang, kamu ini malah tanya yang bukan-bukan!” Ibu berkata sambil melambaikan tangannya pada Linda dan Abid, isyarat untuk mengabaikanku.

Mereka lantas berpamitan, tapi masih kurasakan tatapan Abid yang tajam ke arahku.

“Mina, gimana sekarang kepalamu?” tanya bapak dengan wajah yang khawatir.

“Alhamdulillah, Pak. Kepalaku masih nempel di leher!”

“Hus! Kamu ini selalu saja kalau ngomong sama orang tua nggak pake otak!” kata ibuku sambil menepuk kakiku karena beliau duduk di ujung tempat tidur sedangkan bapak duduk di kursi sebelahku.

Aku duduk bersandar di kepala brankar rumah sakit yang sudah di setel oleh Linda tadi, sebelum pergi. Melihat bapak dan ibu berada di dekatku, membuat hatiku bahagia. Namun, hal yang mengganjal adalah kebersamaan kami karena harus menungguku di rumah sakit.

Kalau aku melihat bapak, beliau adalah laki-lak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status