Share

Bab 42

"Saya sangat berterima kasih atas kunjungan dan kebaikan Mas Surya hari ini. Ini sungguh-sungguh luar biasa." Adhiwiryo memberi hormat.

Suryawijaya mengangguk takzim, "Secepatnya saya akan kembali, Romo Adhiwiryo. Saya akan mempelajarinya untuk menyimpulkan apa saja yang bisa kita siapkan dan lakukan nantinya." janjinya sungguh-sungguh untuk merangkai restu dari ayahnya.

Adhiwiryo merangkul bahu Suryawijaya. "Kamu sangat mempunyai tekad kuat. Sangat mirip sekali dengan ayahmu." Adhiwiryo meremas bahu Suryawijaya dengan keras. "Sampaikan salam untuk beliau."

"Baik, Romo. Nanti saya sampaikan." Suryawijaya tersenyum masam.

"Mari saya antar keluar."

Mereka menyusuri lorong yang begitu hening sampai suara detak jam gantung terdengar menemani langkah mereka.

Setibanya di parkiran motor, Suryawijaya langsung menggeber motornya dengan setengah hati. Pikirnya melayang ke mana-mana seolah benar apa yang terlihat tak bisa mendeskripsikan kenyataan yang sesungguhnya.

Sedangkan Adhiwiryo menatap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (11)
goodnovel comment avatar
Wakhidah Dani
baca mas Uya marathon ini, mumpung gratis. xixxi kapan lagi ya kan..
goodnovel comment avatar
Herlina Maharani
tidak sabar nunggu ratu mantu, sekaligus ngunduh mantu... satu saja cukup ya ndomas, jaga hati dan perasaan jgn terpengaruh dgn godaan dua putri tirtodiningratan..
goodnovel comment avatar
Umi Naerul
tenang Bun... sponsor buat raja dan ratu mah g bakal abal2 dan pasti tinggal tunjuk Bun...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status