Share

Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia
Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia
Author: Falisha Ashia

Menjadi Selimut Bagimu

Author: Falisha Ashia
last update Last Updated: 2024-08-29 22:28:54

“Tolong aku!” ucap seorang wanita di dalam mobil.

“Bu, Angeline?” Lucas terkejut saat membuka pintu mobil dan melihat Direktur Pemasaran di perusahaan tempatnya bekerja sedang terluka.

Pada saat Lucas dalam perjalanan pulang ke rumah setelah lembur, dia melihat sebuah mobil mewah menabrak trotoar dan masuk ke dalam semak-semak pinggir danau.

Tak disangka, ternyata orang di dalam mobil adalah Angeline Jordan, wanita cantik yang diidam-idamkan oleh banyak pria. Wajahnya berbentuk seperti berlian, berkulit putih, badan proporsional dan yang paling menonjol adalah bentuk dadanya yang 36 D.

Lucas melihat ada benda yang menusuk ke dada Angeline. Dia tahu apa itu karena sering menemukan hal-hal semacam ini ketika masih menjadi Raja Mafia ibukota.

“Tenang, Bu Angeline. Aku akan mengeluarkannya!” ucap Lucas.

Dengan cekatan Lucas membuka kemeja Angeline. Kini wanita itu hanya mengenakan tanktop putih yang membuatnya terlihat begitu menggoda.

Saat Lucas akan menurunkan tanktop dan bra, Angeline menahan tangan Lucas.

“Apa yang kamu lakukan?”

Lucas berhenti. Tatapan mata Angeline masih sama seperti biasanya, tajam. Bagaikan pembunuh berdarah dingin.

Angeline memang terkenal sebagai atasan yang dingin dan galak. Seluruh karyawan telah merasakan didamprat olehnya, termasuk Lucas.

“Aku akan mengeluarkan jarum itu. Jika tidak dikeluarkan, Bu Angeline akan mati dalam waktu 5 menit.”

Angeline tidak memiliki pilihan lain. Meski harus menahan rasa malu tatkala bukit indah miliknya dilihat oleh seorang pria yang bahkan dia tidak kenal. Atau lebih tepatnya, dia lupa siapa orang itu.

Lucas langsung menghisap racun yang masuk ke dalam dada sebelah kiri Angeline.

Satu menit kemudian, Lucas melepas hisapannya dari dada Angeline dan membuang cairan racun yang berhasil dia hisap beserta jarum kecil seperti benang jahit dengan panjang 2 cm, ke tanah. Membuat tanah itu mengeluarkan asap.

‘Aku tidak mengira jika ada orang yang memiliki keahlian itu di Kota Verdansk ini,’ batin Lucas.

Berhubung rumahnya dekat dari lokasi, Lucas berinisiatif untuk membawa Angeline ke rumahnya untuk memulihkan diri.

Lucas menyetir mobil mewah yang bemper depannya mengalami sedikit kerusakan. Motor tuanya ditinggal begitu saja di pinggir jalan.

Baru jalan sebentar, Angeline telah sadar. Dia menoleh ke arah Lucas dan kemudian buru-buru melihat ke tubuhnya karena ingat kejadian terakhir kali.

“Kamu mau membawaku ke mana? Jangan macam-macam!” tanya Angeline dengan nada suara yang tinggi. 

“Aku akan membawamu ke rumahku. Bu Angeline bisa memulihkan diri di sana. Jangan khawatir, aku adalah pegawai kontrak di Perusahaan Liquid. Aku berada di divisi pemasaran. Namaku Lucas.”

“Oh … jadi kamu adalah karyawanku?” tanya Angeline sambil memindai Lucas dari ujung kepala sampai ke ujung kaki.

Lucas tampak seperti seorang kriminal di matanya. Padahal Lucas baru saja menyelamatkan nyawanya.

Kini mereka sampai di depan sebuah gang di mana perkampungan kelas bawah berada.

“Kita sudah sampai. Rumahku ada di dalam gang,” ucap Lucas.

Angeline tidak percaya jika dia harus bermalam di tempat kumuh seperti ini. Dia pun dengan cepat menggelengkan kepalanya.

“Aku ini Angeline dari Keluarga Jordan. Aku juga merupakan Direktur Pemasaran di Perusahaan Liquid. Jangan samakan aku dengan orang-orang dari kelasmu yang bisa tidur di tempat seperti itu. Kita berbeda!” Angeline berkata dengan tajam. “antar aku ke hotel bintang 5.”

Lucas menghela napas panjang. Lalu dia berkata, “Hotel terdekat dari sini berjarak kurang lebih 30 menit berkendara. Dan lagi, itu hanya hotel kelas melati. Jika ingin kondisimu memburuk, silakan saja pergi ke sana sendiri.”

Lucas berbicara dengan dingin tanpa memikirkan siapa orang yang sedang diajaknya bicara.

Jelas saja. 5 tahun sebagai Raja Mafia di Ibukota Varkonia, dia berada di puncak dan menjadi satu-satunya orang yang tidak bisa disentuh.

Lucas terbiasa hanya melihat ke bawah.

Setelah berpikir sejenak, akhirnya Angeline ikut dengan Lucas, pulang ke rumah sederhana itu.

Tak disangka, saat mereka sampai di rumah, ternyata ibunya Lucas, Rose, mengenal Angeline.

“No–nona Angeline… sudah lama sekali…” ucap Rose dengan wajah semringah.

Sementara, Angeline dengan wajah terkejut langsung membalas pelukan ibu Lucas dengan canggung, “I–ibu Rose? Kebetulan sekali kita bertemu di sini…”

Sementara Lucas menatap keduanya dengan heran.

“I–ibu mengenal bu Angeline?”

Ibunya pun lantas memberitahu anaknya itu jika ia, dulu sekali, adalah pengasuh Angeline sampai wanita itu berusia 17 tahun.

Setelahnya, wanita tua itu bergegas menyiapkan kamar Lucas untuk ditempati Angeline.

Baru saja bisa tidur, Angeline terbangun. Dia merasakan tubuhnya menggigil.

Dengan susah payah, Angeline keluar kamar. Dia kemudian melihat Lucas tertidur di sofa.

“Lucas! Bangun!” ucap Angeline. “ambilkan aku selimut lagi. Aku kedinginan.”

Lucas melihat bibir Angeline yang sudah biru. Dia curiga jika racun yang tadi masuk ke tubuh Angeline bukan hanya racun kalajengking api tapi telah dicampur juga dengan racun es.

Lucas mengambil dua selimut yang ada di lemari kamarnya.

“Ini selimutnya. Coba kamu pakai dulu!” seru Lucas.

Angeline kemudian menyelimuti tubuhnya dengan selimut itu. Namun,bukannya merasa hangat, dia malah merasakan lebih dingin.

“Ini tidak berfungsi!” kesal Angeline.

“Kalau begitu, aku akan jadi selimut bagimu,”

“Apa?” Angeline terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Lucas. “jangan macam-macam! Jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan! Ingat, aku ini adalah bosmu!”

Lucas mengangkat kedua bahunya.

Karena dia sudah tidak tahan, akhirnya Angeline setuju.

Kemudian mereka berdua pun melepaskan pakaian masing-masing.

Melihat tubuh Angeline tanpa pakaian, membuat Lucas menjadi sangat panas. Senjatanya pun, secara alamiah, masuk ke dalam mode tempur.

Angeline sempat melihat ke arah senjata milik Lucas. Dia tidak menyangka ada senjata yang sebesar itu.

Lucas langsung menyelimuti Angeline dengan tubuhnya.

Dengan cepat, suhu tubuh Angeline naik drastis namun belum sampai pada kondisi normal.

Menyadari hal ini, Lucas melakukan tindakan lebih. Dia menyatukan tubuhnya dengan Angeline.

Lucas terkejut mendapati fakta jika Angeline masih suci.

Angeline akan memberontak. Namun listrik-listrik di tubuhnya menyetrum hingga membuatnya tenggelam.

Setelah semua selesai dan suhu tubuh Angeline telah kembali normal, wanita itu buru-buru mendorong tubuh Lucas.

“Pergi kau, brengsek! Cepat keluar!” pekik Angeline.

Lucas panik. “Ssst … jangan berteriak! Nanti ibuku bangun!”

“Peduli setan! Kamu sudah merenggut kesucianku!” geram Angeline. “aku akan melaporkanmu ke kepolisian agar kamu membusuk di penjara!”

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Ferdynandus Bo
kok mulai dari awal lagi
goodnovel comment avatar
Oneone Herry P
Wah kirain hanya pelukan mwehehe
goodnovel comment avatar
Marodin Rangkuti
kok dimulai dari awal lagi?
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Akhir Dari Semuanya (Cinta Yang Tulus)

    Dari balik reruntuhan dinding gudang, di kegelapan yang tersisa, sepasang mata yang memancarkan aura dingin dan menusuk mengamati setiap gerakan Lucas. Itu adalah Grandmaster Xena.Dia merasakan dengan jelas bentrokan energi yang baru saja terjadi, kekuatan dahsyat yang dilepaskan oleh Lucas dalam bentuk Pralaya Bhuminya. Ada keraguan yang mulai menggerogoti hatinya.Mungkinkah Lucas benar-benar melampaui perkiraannya?Saat Lucas menghancurkan Dario dengan energi yang begitu dahsyat, Xena merasakan getaran kekuatan yang bahkan membuatnya sedikit gentar. Dia, yang selama ini dikenal sebagai salah satu yang terdekat dengan level immortal, merasakan ancaman yang nyata dari pemuda di depannya.Pertarungan barusan bukanlah pertarungan biasa. Itu adalah pertunjukan kekuatan yang melampaui batas manusia normal. Instingnya sebagai seorang petarung berpengalaman mengatakan bahwa konfrontasi langsung dengan pria itu saat ini akan menjadi pertaruhan yang sangat besar.Tanpa mengucapkan sepatah k

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Dendam Yang Tuntas

    Lucas membeku. Suara itu. Senyum itu.“Dario…” gumamnya pelan. “untuk apa kau datang?”“Aku hanya ingin bertemu denganmu dan menunjukan jika aku masih hidup dan telah berkembang,,” Dario melangkah masuk. Udara di sekelilingnya bergetar halus, lalu terdengar crack! Petir kecil menyambar di udara, menyatu dengan aura biru keperakan yang mulai mengelilingi tubuhnya.Lucas mengepalkan tinjunya. Chakra Bhuminya masih aktif, tapi tak stabil. Pertarungan barusan telah menguras terlalu banyak.“Jadi, kau ke sini untuk bertarung denganmu?” tanya Lucas dingin.Dario tertawa. “Untuk mengakhiri ini, tentu saja. Lynch hanya pembuka jalan. Kau target sesungguhnya. Selama kau hidup, dendam ini akan selalu bersemayam di dadaku.”Petir membungkus tangan Dario seperti cambuk-cambuk tipis. Udaranya kini berbau logam.Julian maju satu langkah. “Dario, cukup. Masalah lalu, biarkan berlalu.”“Ciih! Tidak mungkin bisa!” ucap Dario. “apa yang sudah kamu lakukan padaku, harus mendapatkan balasannya.”Ketua Lu

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Bebaskan Mereka!

    Darah menetes dari sudut bibir Lynch, tapi matanya menyala ganas.“Cukup main-mainnya,” desis Lynch. Kemudian dia merentangkan kedua lengannya.Angin di dalam gudang berubah.Aura hitam pekat mulai merambat dari tubuhnya, seperti kabut iblis yang merayap naik dari tanah neraka. Suara-suara aneh berbisik di udara, seperti ratapan roh-roh terperangkap.Julian mundur dua langkah. “Itu … teknik Ilmu Hitam Timur Tengah,” gumam Lucas, matanya menyipit. “kau sudah menjual jiwamu, Lynch.”Lynch tersenyum bengis. “Dan kau belum tahu harga yang harus kau bayar karena telah membangkitkan modeku ini.”Tubuh Lynch berubah. Otot-ototnya mengembang, urat-urat mencuat seperti akar pohon. Mata kirinya memucat, dan dari punggungnya, sepasang tonjolan keras muncul, bukan sayap, tapi seolah tulang yang mencuat liar.“The Obsidian Blade!” Julian berteriak. “kau harus pergi! Ini bukan pertarungan yang adil!”Emilio mengerutkan keningnya. Dia mendengar dengan jelas kali ini, Julian memanggil Lucas dengan pa

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Lucas vs Grandmaster Lynch

    Dua pria itu berlutut dengan tangan terangkat, wajah mereka penuh debu dan darah. "Ampun... kami menyerah..." salah satu dari mereka terisak.Kai melangkah perlahan ke arah mereka. Napasnya sudah mulai teratur kembali. Wajahnya tetap dingin, tapi tangan kanannya masih mengepal.Dia menatap keduanya. Remuk, lemah, nyaris tak mampu berdiri. Mereka memang tak lagi mengancam.Kai mendesah. "Pergilah... sebelum aku berubah pikiran."Keduanya segera bergerak, namun sebelum sempat bangkit sepenuhnya—Doooor! Doooor!Dua peluru menembus kepala mereka. Darah memercik ke tanah.Kai terkejut. Ia menoleh cepat. Seorang pria berpakaian gelap, salah satu dari anggota Veleno, menurunkan senjatanya."Apa yang kamu lakukan?!" bentak Kai.Pria itu melirik dingin. "Orang-orang seperti mereka tidak pantas diberi pengampunan."Kai mengepalkan rahangnya. "Tapi mereka sudah menyerah. Kita tidak —”"Tidak tega? Kalau hatimu lemah, jangan masuk ke dalam lingkaran ini," katanya memotong, lalu berjalan pergi ta

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Potensi Kai Yang Luar Biasa

    Ketua kelompok musuh, sedikit tegang. Sebab peluru mereka sudah menipis.Mereka menganggap remeh karena tidak membawa peluru yang banyak. Mereka pikir pasukan Lucas tidak akan kuat dan banyak.Minimnya informasi membuat mereka menjadi salah mengambil keputusan “Bagaimana ini bos?” tanya pria gempal.“Jika sudah habis, kita serang dengan tangan kosong. Kita tidak bisa kembali!” ucap ketua kelompok.“Baik!”Teriakan nyaring terdengar dari sisi timur rumah.“Raaaghh!”Salah satu musuh menerobos pagar dengan brutal, melempar granat asap ke tengah halaman. Asap pekat menyebar cepat, menutupi pandangan. Kai menyipitkan mata. Ia tahu itu bukan untuk membunuh. Tapi untuk menculik.Mereka mengincar satu target.Angeline.Kai mengangkat tangan, memberi sinyal. Tiga anak buahnya langsung bergerak membentuk formasi segitiga, melindungi pintu depan.Namun dari balik asap, dua sosok melompat keluar dengan kecepatan kilat. Hitam, gesit, dan mematikan.“Dua orang ke kanan!” seru salah satu penjaga.

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Target Berikutnya Angeline

    Dua puluh orang diperintahkan oleh Jukain untuk tetap tinggal, bersiaga di perimeter rumah Angeline. Sedangkan sekitar 15 orang dikerahkan untuk mencari keberadaan mertuanya Lucas, termasuk Julian.."Jangan tinggalkan rumah ini tanpa pengawalan," pesan terakhir Julian pada semua orang sebelum berangkat.Lalu ia mendekati seorang pria muda berseragam hitam yang berdiri paling belakang.“Kai,” ucap Julian singkat.Kai berdiri tegak. Usianya belum lewat dua puluh lima. Wajahnya bersih, bahkan terlalu bersih untuk lingkungan seperti ini. Tapi tatapannya tenang. Tak ada keraguan."Mulai sekarang, kamu yang memimpin di sini."Beberapa pasang mata sempat berpaling. Mereka tahu, Kai bukan orang lama. Bahkan baru dua minggu bergabung. Tapi tidak satu pun dari mereka memprotes.Kalau Julian sudah menunjuk seseorang, maka orang itu pasti punya alasan.Kai hanya mengangguk. "Siap."Julian menepuk bahunya sekali, lalu pergi.Setelah itu, Julian dsn pasukan mulai bergerak untuk mengejar kelompok ya

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Penculikan Mertua

    Tiga kendaraan berlapis baja meluncur cepat menembus jalanan kota yang mulai lengang. Di dalam salah satunya, Lucas duduk diam di kursi penumpang depan, pandangannya tertuju ke luar jendela. Angin malam meniupkan bau tanah dan bahaya yang semakin dekat.Bukit Selatan menjadi tujuan mereka. Tempat sunyi yang jauh dari pemukiman. Tempat yang sudah Lucas siapkan sebagai arena terakhir,njika semua rencana gagal.Troy mengendarai mobil di depan mereka. Di belakang, Moretti dan sepuluh orang petarung terbaik dari Veleno dan Brotherhood duduk dalam diam. Wajah mereka dingin. Mata mereka tajam. Semua tahu, malam ini bukan malam biasa.“Percepat. Kita harus sampai duluan sebelum mereka,” kata Lucas. Suaranya pelan, tapi tidak bisa dibantah.Troy mengangguk dan menginjak pedal gas lebih dalam. Dalam hitungan menit, kendaraan mereka menyusuri jalan sempit menuju bukit. Lampu-lampu dari mobil menembus kabut tipis yang menggantung di udara.Sementara itu, Troy telah lebih dulu mengirimkan perintah

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Pancing Mereka

    Sabrina menegang. Napasnya seolah berhenti sesaat saat mendengar ucapan Lucas tadi.“Sebentar lagi akan terjadi? Apa maksudmu?” tanyanya cepat. Nada suaranya bergetar. Wajahnya pucat, seperti seseorang yang baru saja mendengar kabar akan datangnya badai, tapi belum tahu dari mana datangnya.Lucas memejamkan mata sejenak, menarik napas dalam-dalam sebelum membuka suara.“Bahaya itu sudah bergerak. Dan aku yakin, dalam beberapa jam ke depan, mereka akan sampai di kota ini,” ucapnya pelan, namun pasti.Sabrina menelan ludah. Hawa malam yang tadi hanya dingin kini berubah menjadi menggigit. Dia menggenggam ujung bajunya sendiri, berusaha menahan getar di jari-jarinya.“Bahaya … dari mana? Siapa?” tanya Sabrina lagi. Kali ini suaranya benar-benar terdengar cemas.Lucas menggeleng pelan. “Kalau aku bisa menjelaskan semuanya, aku akan. Tapi ini rumit, Sab. Terlalu banyak pihak yang bisa terlibat. Aku hanya tahu satu hal, perwakilan dari Dominus Noctis sedang bergerak. Tidak semuanya tapi me

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Yang Ditakutkan Sebentar Lagi Terjadi

    Lucas memandangi wajah Angeline, bingung dan berat. Matanya menatap dalam, seolah berharap bisa membaca isi hati istrinya dari sorot itu. Tapi yang dia dapatkan hanyalah dinding dingin yang tak bisa ditembus.“Apa maksudmu?” tanyanya pelan, seperti seseorang yang baru saja kehilangan peta di tengah hutan gelap.Angeline menyilangkan tangan. Nada suaranya tajam, namun matanya mengandung luka yang tak bisa disembunyikan. “Kamu tidak tahu atau kamu pura-pura tidak tahu?”Lucas menggeleng-gelengkan kepalanya seraya berkata, “Aku benar-benar tidak tahu, Angeline. Apa yang kamu pikir aku sembunyikan?”Angeline menutup mata sesaat. Napasnya masuk pelan, lalu keluar dengan ledakan frustrasi.“Kupikir aku sudah cukup pintar membaca orang, Lucas. Tapi ternyata aku salah besar. Aku pikir … menikah denganmu adalah langkah tepat. Tapi mungkin itu keputusan paling bodoh dalam hidupku,” kata Angeline tanpa melihat mata Lucas.Kata-kata itu mengguncang Lucas. Tapi dia tidak membalas. Tidak membela di

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status