Início / Romansa / Pelukan Hangat Musuh Keluarga / BAB 36. Asisten Pribadi

Compartilhar

BAB 36. Asisten Pribadi

Autor: depdep
last update Última atualização: 2025-12-10 10:05:45

Kalau ada kesempatan untuk berterus-terang, dengan senang hati akan dia lakukan. Apalagi disaat ada hal yang ingin Alisia ketahui kebenarannya.

Alisia sadar bahwa dengan mempertanyakan hal itu akan membuatnya terlihat ikut campur. Entah Emma pelayan biasa atau tidak, jelas bukan urusannya.

Hanya saja Alisia tetap harus berhati-hati dengan siapa yang ada didekatnya saat ini. Karena berdasarkan pengalamannya, mata-mata bisa ditempatkan disekitar musuh.

"Terima kasih atas pujiannya. Tapi status saya sekarang hanya seorang pelayan di rumah ini."

Bahkan ketenangan Emma pun berhasil mengusik Alisia. Maka bertambahlah rasa penasarannya.

"Aku yakin kamu lebih dari sekedar pelayan biasa."

Alisia memang tidak pintar karena pendidikan yang diterimanya di rumah bisa dibilang sangat terbatas. Tapi bukan berarti dia merasa cukup hanya dengan mengandalkan itu. Sejak kecil, dirinya terbiasa mengamati orang dan belajar dari itu.

Jadi ketika ada yang terlihat tak sesuai dengan yang seharusnya, insting
Continue a ler este livro gratuitamente
Escaneie o código para baixar o App
Capítulo bloqueado

Último capítulo

  • Pelukan Hangat Musuh Keluarga   BAB 43. Rumah Penampungan

    "Tuan Ken lah yang menyelamatkan kami saat itu."Satu pertanyaan langsung muncul di kepala Alisia. Kenapa Emma bisa bertemu dengan Ken? Apa Ken sempat memiliki nasib yang buruk sehingga menjadi salah satu korban dari perdagangan orang?"Kenapa Ken bisa ada disana?"Dan pertanyaan itu pun terjawab dengan cerita yang cukup panjang dari Emma.Ken merupakan calon penerus utama dalam keluarganya, sama seperti posisi Alexander dalam keluarga Patel. Kelak setelah ayahnya tak lagi kuat untuk memimpin keluarga atau meninggal dunia, seluruh anggota keluarga dengan nama belakang yang sama akan berada dibawah kepemimpinan Ken.Untuk menjadi calon penerus utama dari keluarga sebesar ini, jelas bukan hal mudah. Karena semua yang ada dalam diri Ken akan dinilai sebagai kegunaan atau tidak. Kemampuannya akan terus dilatih dan juga dikembangkan.Sejak dulu Ken sering mendapat beberapa tugas sebagai uji kelayakannya menjadi calon penerus keluarga. Hal yang sudah berlangsung sejak lelaki itu masih kecil

  • Pelukan Hangat Musuh Keluarga   BAB 42. Pertemuan Pertama Dengan Tuan Ken

    Satu per satu pelayan yang memiliki waktu luang, dia ajak untuk berbicara. Alisia bertanya mengenai pengalaman mereka saat hidup di luar sana, sebelum akhirnya mereka bisa bekerja di rumah Ken.Kebanyakan atas mereka memang terlahir dari keluarga miskin. Sejak kecil mereka sudah terbiasa dengan hidup serba kekurangan. Jadi dimana pun berada, mereka mampu menyesuaikan diri dengan baik asalkan tidak dalam kondisi yang membahayakan nyawa.Sementara sisanya datang dari keluarga yang mengalami kebangkrutan pada usaha dan bisnis. Perubahan hidup secara tiba-tiba tentu membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri.Diluar sana, mereka terpaksa berpindah dari satu rumah ke rumah lainnya untuk bisa bekerja sebagai pelayan. Ada pula yang sempat dipaksa untuk menjual diri ditempat pelacuran. Kehidupan yang begitu sulit sebelum berakhir di rumah ini.Dan benar seperti yang dikatakan Ken. Nyatanya Alisia terlalu naif karena hanya dengan mengandalkan satu informasi yang dia temukan di internet, lalu me

  • Pelukan Hangat Musuh Keluarga   BAB 41. Mata-mata

    Sekarang adalah waktu terlama bagi Tio meninggalkan pekerjaannya. Karena sejak kemaren siang hingga pagi ini, dia harus menemani dan melayani Aurelie yang sedang dihantui oleh kecemasan.Kaburnya Alisia Patel membuat Aurelie ketakutan. Penolakannya sebagai pengganti Alisia untuk menikah dengan Reed Kensington membuat seisi rumah keluarga Patel terasa ramai, sibuk dan sebenarnya cukup menghibur bagi Tio.Bagaimana tidak menyenangkan disaat melihat Aurelie tak henti-hentinya berusaha untuk membuat masalah? Sepertinya Aurelie berpikir kalau dengan teriakan dan tangisannya, Alisia akan kembali ke rumah Patel.Ethan dan Alexander sudah cukup dipusingkan dengan tingkah Aurelie. Bahkan Adrian yang semula ingin melindungi adiknya, sekarang lebih suka menghindar. Lelaki itu tidak bisa melawan kehendak dari ayah dan kakak laki-lakinya.Sementara Barbara yang biasanya tenang saat menghadapi masalah, kini menjadi kelimpungan dengan rengekan dari putri kesayangannya.Kalau Al

  • Pelukan Hangat Musuh Keluarga   BAB 40. Dua Tahun Menghilang

    Dengan memaksa Nathaniel agar mau ikut serta, Nathalie meminta waktu sang ayah untuk sarapan bersama. Beruntung Liam Kensington tidak menolak ajakannya.Tidak ada pembicaraan yang berlangsung selama sarapan di meja makan yang ada di rumah kepala keluarga Kensington itu. Ketiganya sama-sama sibuk dengan makanan masing-masing.Lagi pula memang seperti ini etika yang diajarkan pada mereka semua sehingga kedua remaja itu jarang makan bersama dengan orang tua dalam keluarga.Namun setelah sang ayah yang paling terakhir menghabiskan sarapan tampak siap untuk diajak bicara, Nathalie langsung memutus keheningan. "Apa Papa tau kalau Reed membawa masuk seorang perempuan ke rumahnya?"Nathaniel yang masih belum menghabiskan air minumnya menjadi tersedak. Lelaki itu kaget dengan pertanyaan kembarannya yang terdengar saat dia sedang minum.Melihat itu, Nathalie tidak bisa menahan gerutuan. "Apa karena terlalu lama berkencan dengan komputer sehingga kamu lupa bagaimana caranya minum?"Selain sekola

  • Pelukan Hangat Musuh Keluarga   BAB 39. Menyembunyikan Calon Istri

    Dari sekian banyak alasan yang bisa digunakan Patel untuk mencarinya, kenapa harus keterbelakangan mental? Apa di mata mereka semua, Alisia tampak seperti itu?Hanya karena melarikan diri dari rencana pernikahan yang tidak dia inginkan, kondisi Alisia langsung diubah menjadi orang gila. Padahal Alisia yakin kalau sekarang Aurelie lah yang bertindak seperti orang gila karena tidak ingin menggantikannya sebagai pengantin wanita dari Reed Kensington.Meski sebenarnya alasan itu cukup menguntungkan Alisia juga. Mengingat mata orang-orang mungkin hanya akan tertuju pada perempuan yang bersikap tidak waras saat mencari keberadaannya."Aku baru tau kalau aku keterbelakangan mental," gumam Alisia geleng-geleng kepala."Itu yang mereka katakan," sahut Sam yang kembali menarik perhatian Alisia. "Dan tampaknya pencarian Nona pun sudah hampir ke seluruh penjuru negeri. Tapi untuk diluar kota, mereka menyebar foto anda dengan menyamarkan nama anda sebagai Alice Peter."Alisia

  • Pelukan Hangat Musuh Keluarga   BAB 38. Alasan Untuk Tetap Disini

    Anggap saja Alisia memiliki masalah kepercayaan diri yang cukup mengkhawatirkan. Dia tidak akan mengelak ataupun membela diri jika seandainya Ken ingin tertawa atas pertanyaannya itu. Tapi sungguh! Jika ini memang bentuk kepedulian Ken padanya, selain dari rasa terima kasih, Alisia juga akan merasa tidak nyaman dibuatnya. Sejak kecil, satu-satunya orang yang peduli pada nasibnya hanya sang ibu. Jadi setelah Margaret meninggal dunia, hanya Alisia yang bisa peduli pada dirinya sendiri. Meski nyatanya disaat-saat tertentu Alisia memiliki beberapa pelayan yang peduli padanya. Hanya saja, kebaikan mereka tetap terbatas. Barbara tidak terlalu senang saat ada seseorang yang peduli dan mengkhawatirkan Alisia. Jelas wanita itu hanya ingin Alisia kesepian dan juga kesulitan sendiri. "Aku tanya kenapa kamu harus tampak peduli akan seperti apa nasib perempuan yang jelas bukan siapa-siapa bagimu?" ulang Alisia sekali lagi. Sebab Ken hanya menatapnya dalam diam. "Apa yang aku alami dilua

Mais capítulos
Explore e leia bons romances gratuitamente
Acesso gratuito a um vasto número de bons romances no app GoodNovel. Baixe os livros que você gosta e leia em qualquer lugar e a qualquer hora.
Leia livros gratuitamente no app
ESCANEIE O CÓDIGO PARA LER NO APP
DMCA.com Protection Status