Share

113. Masihkah ada kata maaf?

Haikal mencari Zaara ke rumah Hamid akan tetapi Zaara tidak ada di sana. Sekarang Zaara sedang berada di pemakaman ke dua orangtuanya. Jangan tanya apa yang dia lakukan di sana. Setiap kali Zaara merasa terhimpit masalah maka dia akan berziarah ke makam mereka. Di sana dia duduk dan menitikan air mata yang tak bisa ditahan lagi. Tak peduli dengan terik matahari yang membakar kulitnya Zaara hanya ingin berbagi kesedihan dengan ke dua orang tuanya saat itu.

Zaara mencintai Haikal tetapi dia juga membencinya sebab Haikal lah yang menyebabkan hidupnya hancur. Perasaan yang kontradiktif bergejolak dalam dirinya.

“Zaara!”

Seseorang menyeru nama Zaara hingga membuatnya menoleh. Zaara perlahan menggerakan lehernya untuk menajamkan indera pendengarannya, mencari tahu siapa yang memanggil namanya.

“Zaara, maafkan aku,”

Haikal menghampiri Zaara dengan perasaan yang luar biasa bersalah.

“Zaara,”

Zaara hanya terdiam dengan bibir yang gemetar dan air mata yang mulai menggenang.

Haikal meraih tangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status