Share

Bab 6

Author: Jurang
“Nona Theresa, apa Nona datang untuk cari aku?” Fredi langsung berjalan menghampiri Theresa, dan berbicara dengan nada yang sangat lembut.

Theresa malah tidak melirik Fredi sekilas pun, tatapannya langsung tertuju pada diri Owen. Saat ini, dapat terlihat sedikit senyuman di wajah dingin Theresa.

Semalam Theresa sudah mengerahkan seluruh anak buahnya untuk mencari jasad Owen, tapi mereka tidak dapat menemukannya. Jadi, dia yakin Owen pasti masih belum mati!

Si Berengsek itu sudah mengambil keuntungan darinya. Bagaimana mungkin dia boleh mati dengan segampang itu?

Pagi harinya, Theresa yang keras kepala itu menggunakan semua relasi dari Keluarga Lestari untuk menyelidiki latar belakang dari Owen. Dia juga sudah mendengar kabar bahwa hari ini Owen berencana bercerai dengan Lucy.

Itulah sebabnya Theresa bisa berada di Kantor Catatan Sipil saat ini. Theresa sendiri juga tidak yakin apakah dia bisa bertemu dengan Owen atau tidak. Hanya saja, Theresa ingin menguji keberuntungannya.

Siapa sangka, Theresa malah menemukan bayangan tubuh yang mirip dengan Owen. Hanya saja, lelaki itu sedang meringkuk sambil menutupi kepalanya dengan kedua tangan. Theresa tidak bisa melihat wajah lelaki itu dengan jelas. Dia juga tidak bisa memastikan lelaki itu adalah lelaki yang sedang dicarinya!

Saat ini, berhubung dengan kedatangan Theresa, kedua pengawal yang menghajar Owen pun sudah menghentikan aksinya.

Owen merasa ada yang aneh. Dia pun mengangkat kepalanya untuk melihat kondisi sekitar. Kemudian, tatapannya tidak sengaja berpapasan dengan tatapan Theresa.

“Theresa? Kamu?” Owen terlihat sangat kaget hingga spontan berdiri. Dia tidak menyangka dirinya akan bertemu Theresa dalam waktu secepat ini.

Entah kenapa perasaan Theresa sangatlah kacau saat ini. Jelas-jelas dia merasa sangat antusias, tapi dia malah berusaha untuk menyembunyikannya. Jelas-jelas dia ingin memaki si Berengsek ini, tapi dia tidak tega lantaran Owen sudah menyelamatkan nyawanya.

Pada akhirnya, tubuh Theresa tampak sedikit gemetar, dan dia tidak bisa mengontrol air matanya lagi. Theresa juga tidak lagi menyembunyikan rasa gembiranya lagi. Dia langsung pergi untuk memeluk Owen.

“Eh ….” Owen terbengong.

Fredi, Lucy, dan Sarah juga terbengong.

Begitu pula dengan semua orang di tempat!

Mereka tidak pernah menyangka Theresa, cewek idaman semua orang dan juga salah satu dari empat cewek tercantik di Jenggala, malah akan memeluk Owen yang berpakaian koyak itu!

Mengejutkan sekali!

Bukan hanya begitu saja.

Lelaki yang mereka anggap sebagai pecundang itu malah dipeluk oleh wanita idaman mereka! Pecundang itu dipeluk oleh Theresa!

Saat ini, semua orang menatap Owen dengan tatapan penuh kebencian, dan bahkan ada yang berniat untuk menghabisinya!

Jika tatapan bisa membunuh, sepertinya Owen sudah mati berkali-kali!

Setelah tersadar dari bengongnya, Owen langsung melepaskan tangan yang memeluknya. “The … Theresa, kenapa kamu bisa ke sini?”

“Aku datang ke sini khusus untuk cari kamu ….” Wajah Theresa spontan merona.

Tiba-tiba Theresa menemukan bekas darah di ujung bibir Owen, dia spontan mengelus ujung bibirnya. “Owen, kenapa wajahmu bisa terluka? Siapa yang sudah pukulin kamu?”

“Aku ….” Owen refleks menatap Fredi sekilas.

“Pak Fredi, ternyata ini kerjaanmu!” Theresa langsung memarahi Fredi, dan menatapnya dengan galak.

Sebelumnya Theresa sudah menyelidiki identitas Owen. Dia juga sudah mendengar kabar perselingkuhan istrinya Owen dengan Fredi.

Sekarang Fredi bukan hanya merebut istri Owen, dia bahkan memukul Owen!

Fredi sungguh keterlaluan!

Tiba-tiba Fredi merinding hingga semua bulu kuduknya berdiri. Belum sempat Fredi bersuara, Lucy malah sudah berjalan maju.

“Siapa kamu? Kenapa kamu berani berbicara kasar sama suamiku? Apa kamu nggak tahu suamiku itu siapa? Dia itu tuan muda dari Grup Leonard!” marah Lucy sambil menunjuk ke sisi Theresa.

Lucy tidak pernah bertemu dengan Theresa. Dia juga tidak jelas dengan identitas Theresa. Dia hanya tahu bahwa Theresa lebih cantik daripada dirinya. Jadi, Lucy merasa tersaingi!

“Jadi, kamu itu Lucy, istrinya Owen?” Theresa tersenyum. Sepertinya dia bisa menebak identitas cewek itu.

“Benar! Tapi, sekarang kami sudah bercerai! Dia itu cowok nggak berguna. Aku nggak sangka kamu bahkan bersedia untuk peluk dia. Sepertinya kamu juga sama kayak dia, sama-sama nggak berguna!”

Baru saja Lucy selesai berbicara, malah terdengar suara pukulan yang sangat keras.

“Plak!”

Lucy ditampar!
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Elrey Yus
merasa berkuasa
goodnovel comment avatar
Abdul Nasir
terlsalu memandang rendah orang lain.
goodnovel comment avatar
Amsor Zuki
gini aja ceritany mmbosnkn
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3129

    “Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3128

    “Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3127

    “Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3126

    “Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3125

    Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3124

    “Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status