Share

BAB 43

Aira yang tadinya dalam posisi berjongkok, langsung terduduk di lantai. Tangannya gemetar membaca hasil tes itu.

"Napa banyak orang yang jahat sii? Aku yakin Kayla pergi juga karena di jahatin. Nak, Mami kangen!" Seketika bayangan senyuman manis putrinya terlintas di benaknya, yang kemudian berganti dengan tangisan kesakitan yang membuat tubuh Aira bergetar hebat.

Ia memeluk kedua lututnya erat-erat dan tertunduk dengan airmata yang membanjiri wajahnya. Aira menangisi ketidak berdayaannya untuk membalaskan sakit hatinya dan mencari keadilan untuk kematian putrinya.

Ia terus terisak, dan tiba-tiba ada sentuhan tangan besar di pundaknya. Ia segera tahu tangan siapa itu. Gegas dirinya mengusap air matanya, dan segera bangkit.

"Ehh!" Aira kembali berjongkok karena lupa mengangkat lembaran-lembaran kertas yang teronggok di lantai.

Namun, saat Aira ingin mengambilnya, RK sudah lebih dulu meraih tiga lembar kertas itu beserta Map coklat bungkusannya.

"Apa ini?"

"Emm, itu ... Itu hasil pem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status