Home / Rumah Tangga / Pembalasan Istri yang Kehilangan / Chapter 9 Kau Ingin Aku Layani

Share

Chapter 9 Kau Ingin Aku Layani

Author: Tya Prajana
last update Huling Na-update: 2023-06-09 18:06:05

Senna secara diam-diam melirik ke arah pelayanan yang memandanginya dengan iba. Dia tersenyum dalam diam. "Bagus, semakin buruk kau memperlakukanku. Semakin buruk pula citra kekasihmu itu," batin Senna.

Senna menghela nafas. Dia harus membuang harga dirinya untuk mencapai tujuan pembalasan dendamnya. Ini bukanlah hal yang sulit dibandingkan apa yang harus dia lakukan di kehidupannya yang sebelumnya

Senna melangkah dan mulai untuk menuangkan sup ke dalam mangkuk. Tangan Belinda dengan sengaja mendorong tangan Senna

"Ah!" teriak wanita itu tiba-tiba.

Evander langsung berdiri, wajahnya merah saat menatap Senna "Apa yang kau lakukan? Tidakkah kau tahu bahwa Belinda sedang hamil? Kau sengaja ya ingin menyakitinya?!"

"Dia sendiri yang ingin melukai dirinya sendiri, jika kau tanya saja pada para pelayan atau periksa saja CCTV," ucap Senna membela diri. Wajahnya menunjukkan keyakinan yang Kuat.

Belinda segera merangkul lengan Evander saat melihat ekspresi pria itu mulai goyah. "Sayang,
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pembalasan Istri yang Kehilangan   Chapter 47 Selamat Tinggal, Mantan Suami (END)

    "Selamat pagi, istriku!" Evander menyapanya dengan lembut. Senna yang baru saja bangun, menatap Evander dengan waspada. "Ada apa denganmu? Jangan tersenyum seperti itu. Apapun yang kau lakukan, aku tidak ingin melakukannya lagi pagi ini," "Kenapa kau berpikir begitu? Aku hanya menyapa istriku. Jangan-jangan, kaulah yang menginginkannya lagi?" Senyum nakal terukir di bibir Evander. "Tidak mungkin. Sudahlah, aku tidak ingin membicarakan omong kosong. Lebih baik kau beritahu padaku, rencanamu untuk membuat pengajuanku di terima oleh perusahaan Z itu," ucap Senna. "Ini masih pagi, apa tidak bisa kita sarapan dulu. Masih ada banyak waktu tersisa untuk membicarakan masalah ini," ucap Evander mengulurkan sepiring american breakfast pada Senna. Senna meraih piring itu dengan ragu. "Evander, aku serius. Jangan mengalihkan pembicaraan!" "Istriku, kenapa kau begitu tidak sabar. Baiklah, aku akan mengatakan rencanaku. CEO dari perusahaan Z - Ren Zhou akan menghadiri pesta. Aku akan mendapat

  • Pembalasan Istri yang Kehilangan   Chapter 46 Aku Tidak Bisa Menahannya

    Evander merasa tertekan saat melihat konfensi press, di mana Tuan Zhang mengundurkan diri dan menyerahkan posisinya pada Senna. Wanita itu telah sukses dalam mengambil alih kendali perusahaan. ."Jika seperti ini, Senna tidak akan membutuhkanku lagi. Bagaimana caranya bagiku untuk membuktikan diri agar bisa kembali padanya," gumam Evander. Di sisi lain, Tuan Zhang sedang mengumumkan keputusannya. "Dengan pertimbangan yang matang, aku sudah memutuskan untuk mundur dari dunia bisnis ini dan akan menyerahkan jabatan ini pada Senna sepenuhnya. "Tuan Zhang, apa ini bentuk kompensasi bagi Nyonya Senna? Apa Anda mengakui tentang apa yang telah Anda lakukan padanya?" Seorang wartawan tiba-tiba melontarkan pertanyaan. Senna dengan cepat menghentikannya. "Tolong jangan membahas itu saat ini!" Tuan Zhang dan Senna meninggalkan tempat itu. Meskipun Tuan Zhang ingin menanggapinya. Dia hanya bisa menyindir Senna di belakang. "Kenapa kau cepat-cepat mengakhirinya? Apa kau takut ketahuan karena ka

  • Pembalasan Istri yang Kehilangan   Chapter 45 Senna, Kau Terlalu Kejam

    Sekertarisnya bertanya pada Senna, "Nyonya, haruskah aku menyiapkan pengawal yang lebih baik untuk menjaga saat pertemuan Anda dan Tuan Zhang. Aku takut Anda terluka lagi.""Tidak perlu, lagipula itu adalah tempat yang aku pilih. Pesan restoran untukku dan pasang kamera tersembunyi. Jika papaku ingin macam-macam, maka kita akan sebarkan semuanya," ucap Senna dengan yakin."Tapi, apa Nyonya sungguh akan mengorbankan diri Anda jika itu terjadi? Kenapa tidak mengirim orang lain untuk hal ini?" Sekertarisnya merasa khawatir. "Tidak bisa, karena aku yang harus menyelesaikan ini sendiri. Jangan khawatir, aku sudah terbiasa menanggung pukulan atau hal bejat lain yang orang itu lakukan!" Senna menujukkan ekspresi datarnya. ***Pertemuan pun tiba, atmosfer penuh ketegangan saat Senna dan Tuan Zhang berhadapan.Tuan Zhang mengepalkan tangannya lalu menyapa Senna dengan lembut. "Bagaimana kondismu? Harusnya kau membiarkanku mengirim dokter yang lebih baik."Senna menanggapi dengan sinis, "Tida

  • Pembalasan Istri yang Kehilangan   Chapter 44 Jangan Harap Kau Dapat Mengalahkannya

    "Senna Zhang, kau tahu betapa khawatirnya aku padamu, tapi kau justru bermain-main?" Evander yang terburu-buru datang, dikejutkan dengan kenyataan yang membuatnya semakin marah. "Apa aku memintamu untuk khawatir sampai datang ke rumah sakit? Oh, kau pasti melakukannya untuk papaku, kan? Cepat saja, lapor padanya atau kau mau menyebarkan di internet?" ucap Senna dengan acuh tak acuh. "Senna, apa kau tidak tahu seberapa pedulinya aku padamu? Kau tidak perlu melakukan sampai sejauh ini. Bagaimana jika ketahuan?" ucap Evander. "Itu urusanku. Cepat kau pergi saja! Aku tidak ingin melihat wajah pengkhianat sepertimu!" usir Senna. "Aku bisa melakukan sesuatu untuk membantumu mendapatkan perusahaan!"Senna justru tersenyum meremehkan. "Seseorang yang telah menganggu semua rencanaku justru menawarkan bantuan? Yang benar saja. Kau bahkan di depak dari perusahaanmu sendiri." "Jangan meremehkanku. Jika aku dapat mengambil alih perusahaanku, apa kau akan mempercayaiku?"Senna memandang Evande

  • Pembalasan Istri yang Kehilangan   Chapter 43 Melakukan Setelah Senna Tidur Nyenyak

    Evander tersenyum sinis mendengar komentar Senna. "Jika aku ingin membunuhmu tidak mungkin di tempat seperti ini. Cepat keluarlah!" Evander keluar dari mobil terlebih dahulu. Senna dengan ragu membuka pintu mobil. Angin malam berdesir menyapu kulitnya. Bulu kuduknya merinding saat Evander melangkah ke sebuah gedung. Helaan nafasnya begitu berat antara lega karena ada seorang resepsionis di gedung ini dan juga gugup karena memikirkan apa yang akan Evander lakukan di tempat seperti ini. Evander menggenggam tangan Senna. "Ayo, aku sudah memesan kamar untuk kita berdua.""Evander, apa kau yakin akan menginap di hotel kecil ini? Lebih baik kita pulang saja ke ibu kota. " ucap Senna berbisik. "Apa kau tidak takut, bisa saja ada roh roh halus penunggu hotel ini.""Kau terlalu banyak menonton film horor. Tenang saja, tidak akan ada sesuatu yang terjadi. Lebih baik kita menginap. Hari sudah larut, kau tidak ingin mengalami kecelakaan karena harus berkendara jauh dengan mata mengantuk, kan?"

  • Pembalasan Istri yang Kehilangan   Chapter 42 Kau Tidak Sedang Merencanakan Pembunuhan, kan?

    Senna menatap pria itu dengan tatapan tajam. "Apa mungkin kau dan Evander...."Pria itu tertawa lembut. "Nyonya Senna, kau sepertinya akhirnya menyadarinya."Senna mencoba mengendalikan kemarahannya. "Tuan Seo, apa kau juga yang merekam percakapan kita lalu memberikannya pada Evander?"Pria itu mengangguk. "Ya, anak baptisku memintanya. Bagaimana bisa aku menolaknya?"Senna merasa kesal, "Ternyata kalian berdua telah menjebakku!"Senna sedikit bersyukur karena tidak terlalu bergantung pada Tuan Seo untuk menghancurkan Evander. Pantas saja pria ini begitu lambat saat Senna meminta bantuan tentang hal itu. Namun, ini tidak mengurangi kemarahannya. "Nyonya Senna, jika kau ingin menghancurkan ayahmu. Gunakan saja Evander. Jika kau menjadi istri yang baik dan mendapatkan cintanya, maka dia akan membantumu untuk mendapatkan apapun!""Tuan Seo, itu hal yang sia-sia. Aku tidak berbakat untuk merayu," ucap Senna. Tuan Seo menunjukkan seringai. "Benarkah? Bukankah kau berhasil merayu Yan sam

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status