MANTAN WITH BENEFIT

MANTAN WITH BENEFIT

last updateLast Updated : 2025-07-16
By:  DityaRUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
17 ratings. 17 reviews
72Chapters
1.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Bagaimana kalau mantan kekasihmu datang di hari pernikahanmu, bukan untuk memberi selamat, melainkan untuk menagih janji yang pernah kamu ucapkan kepadanya? Itulah yang dihadapi Khalisa. Pada hari bahagianya, pria di masa lalu datang untuk menagih janji yang pernah dia berikan. Ia harus rela memberikan malam pertamanya kepada sang mantan kekasih. Karena kalau tidak, ia akan kehilangan orang-orang yang dicintainya. Dari sinilah hubungan terlarang itu bermula, hubungan yang seharusnya tidak pernah mereka jalani di belakang pernikahan yang sesungguhnya. *** ig: dityarxx

View More

Chapter 1

Unboxing di Malam Pertama 💍

୨ৎ K H A L I S A જ⁀➴

“Sayang, itu hadiah dari siapa?” tanyaku pelan, dengan tangan yang tetap melingkar di tengkuknya. Mataku tertuju pada bingkisan di atas meja, di mana terlihat foto Alzian dengan seorang perempuan.

“Oh, itu kiriman dari saudaraku,” jawabnya santai sambil melepas satu per satu setelan hitam baju adat pernikahan, menyisakan sehelai celana dalam di pinggangnya. “Memangnya kenapa?”

"Enggak, cu—cuma, ummmmmhh—" Kata-kataku tenggelam, dibungkam oleh bibir tipisnya yang menempel begitu tenang di bibirku. Ada jejak cherry di sana. Masam, manis, lembut, dan menyisakan rasa yang sulit buat kutolak. "Kamu mau sekarang?"

"Iya, dong, Sayang. Ini, kan, malam pertama kita," bisiknya sambil mengurai satu per satu kancing kebayaku yang bertemakan bunga melati, sedikit transparan. "Kalau enggak sekarang, terus, kapan lagi?"

"Tapi, aku belum siap!" Aku sempat merengut, tapi sentuhan tangannya yang selembut beludru itu, perlahan membimbing bibirku untuk tersenyum.

"Sayang, nggak apa-apa, kok. Sakitnya itu cuma di awal-awal aja, percaya, deh!" bisiknya, mencoba menenangkanku.

Tapi bukannya tenang, pikiranku malah ke mana-mana.

"Kok kamu bisa paham bener kayaknya? Kamu pernah ngelakuin ini sama siapa sebelum sama aku? Hah, jujur!"

Aku mendorong dadanya spontan, membuat tubuhnya sedikit terhuyung. Namun dia kembali mendekat, memelukku dengan panik. "Enggak ada, sumpah, kamu yang pertama!"

"Halah ... Bohong!" seruku sambil berusaha melepaskan pelukannya, "Lepas, atau aku bakal teriak?"

"I—iya ... Okay!"

Begitu aku berhasil lepas, segera kurapikan kebaya dan jilbabku. Rasanya akan jauh lebih baik kalau aku berada di depan, bersama saudara-saudara yang lain untuk menyambut para tamu undangan. Toh, sekarang masih jam delapan malam. Pasti masih ada saja tamu yang datang. Apalagi ini malam minggu.

Aku nyaris saja membuka pintu kamar, tapi tiba-tiba namaku terdengar lantang dari belakang, "Khalisa!"

Suara itu membuatku berhenti. "Lebih baik kita nggak usah ngomong, sampai kamu benar-benar bisa jujur semuanya sama aku, Alzian!"

"Khal—"

"Sssttttt," potongku, sambil menggeleng pelan.

Aku enggak mau ambil pusing lagi. Mungkin baginya ini cuma hal sepele. Tapi buatku, ini bukan perkara kecil.

Kenapa, sih, kebanyakan laki-laki di dunia ini berharap mendapatkan istri yang belum pernah disentuh, alias 'masih suci/perawan'. Bahkan mereka selalu berlomba-lomba untuk jadi yang pertama menyentuhnya. Tapi kenapa standar itu enggak bisa berlaku juga untuk perempuan, untukku?

Aku mengabaikannya. Begitu tanganku menyentuh gagang pintu dan mulai menariknya, tiba-tiba sebuah sentuhan ringan mendarat di bahuku, "Khalisa?"

"Hiiiihhhh," desisku sambil menepis tangannya ke samping.

"Kebayamu," ucapnya, ada getaran halus di suaranya. "Benerin dulu kebayamu kalau mau keluar!"

Aku berbalik, tatapan kami bertemu. Ada genangan yang menggantung di matanya.

"Maksudmu?" tanyaku pelan.

Dia menunjuk ke arah dadaku. Baru kusadari, karena kejadian tarik-menarik tadi, posisi Bra-ku bergeser ke dalam. Kebaya putih yang sedikit transparan ini pun membuat kismis mungilku tampak lebih jelas dari yang kukira.

"Oh, maaf," timpalku sembari merapikan si mungil yang menyembul malu-malu.

Saat aku kembali menatap lelaki ini, air matanya sudah jatuh, mengalir melewati leher dan dada, lalu menghilang di atas perutnya. Ada yang ganjil saat pandanganku tertuju pada bokser hitam itu. Sebuah tonjolan keras tampak jelas, dan dari serat-serat kainnya, mengalir cairan berwarna putih pucat. Jujur, aku masih belum mengerti, apakah itu sisa air mata yang sempat lenyap tadi, atau ada cairan lain yang belum kupahami.

Aku mengernyit dan mengangkat alis. "Alzian? Ka—kamu?" Sebelum tubuhnya benar-benar jatuh di lantai, aku sempat menangkap lengannya. "Kamu sakit?"

Wajahnya tampak pucat. Tangannya mencengkeram bokser. Dia terbaring sambil menatap lampu gantung. "Enggak, aku enggak apa-apa," gumamnya. Tapi sorot matanya berkata lain.

"Wajahmu pucat."

Dia enggak menjawab. Tatapannya goyah. Lalu, dengan gerakan yang tampak dipaksakan, dia berdiri dan mengangkat bahunya tinggi-tinggi. "Aku kuat, kok. Tuh, lihat, kan!"

Aku masih berlutut di depannya, menatapnya dengan penuh tanda tanya. Tapi tiba-tiba, aroma aneh menyelinap ke hidungku. Refleks, aku menutup hidung dengan kedua tangan. Mataku membelalak, tertuju pada tonjolan di boksernya yang basah, tampak aneh dan membuatku mual.

"Alzian?" pekikku sambil menggigit bibir, menahan tawa yang tiba-tiba saja muncul. "Kamu udah keluar secepat ini, hmm?"

Wajah Alzian langsung berubah. Matanya berkedip cepat, napasnya tertahan, dan bibirnya sedikit terbuka. Sampai akhirnya yang keluar dari mulutnya hanya satu kata, "Maaf."

Aku mengangkat alis, "Maaf?" berpura-pura galak dengan meninggikan nadaku. "Kamu bilang maaf? Iya!!?"

Aku pun berdiri. Kini mata kami sejajar. Bibirnya tampak bergetar saat aku mengunci pandang ke arahnya.

"Aku sumpah, aku nggak tah—"

"Ssst." Cepat, jari telunjukku memotong bibirnya.

Matanya melebar dan tubuhnya menegang. Saat aku mendekat, napasnya makin enggak beraturan.

"Alzian ...." bisikku lembut, menahan tawa. "Aku enggak marah, kok."

Raut bingung masih terpampang di wajahnya. Jadi, aku menatapnya dengan tenang, "Kita baru aja menikah sembilan jam yang lalu. Terus kamu pikir aku bakal marah cuma karena hal kayak gini?" Dia masih terdiam, seperti enggak percaya sama apa yang baru saja dia dengar. Aku tersenyum, lalu perlahan menaruh bibirku di telinganya, "Kalau kamu memang beneran cowok, harusnya kamu nggak boleh nyerah gitu aja, Sayang!"

Dan sekarang ... Wajahnya jauh lebih pucat.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Suhartini
Kaliza amnesia gr2 si heksa, dr awl juga udah ngerusak rumah tgg orang tu anak!!! ...
2025-07-07 13:30:57
1
user avatar
Mentari senja
makin suka sma alur ceritanya,, tpi buat khalisa sma alzian balik lgi ya thor
2025-07-04 19:17:27
2
user avatar
Umi Nuraeni
mertuanya bener2 lqnat, heran. kenapa nda lapor ke Al atau ke heksa kan tentara. udah bener km minggat dari rumah itu Nda usah blmbalik lgi
2025-07-04 16:21:13
2
user avatar
Sheva
kok lama banget si thor up nya? Keburu lupa ....
2025-07-04 16:06:37
3
user avatar
Putu Ariani
baru nikah aja cobaanya banyak bgt
2025-07-04 15:52:18
4
user avatar
Moh Daim
Heksa sableng menang banyak dia
2025-07-02 16:50:25
4
user avatar
Melani indah
Up lagi kak
2025-05-25 23:17:50
5
user avatar
Mentari
Terus, si khal kalo tau video heksa gimana yaa
2025-05-23 01:02:24
5
user avatar
Yesica
lope sekebon buat Heksa
2025-05-22 12:25:27
5
user avatar
Irvy
swinger deh kyknya bentar lagi si Fenya sm Al
2025-05-22 03:07:25
4
user avatar
Maisarah
Heksa sm khal sama2 selingkuh.. eh kalau sama2 suka selingkuh ga namanya?...
2025-05-22 00:38:59
3
user avatar
Hinangi
Nice, spill endingnya thorr ...
2025-05-16 10:34:09
5
user avatar
Emon
nice story thorrr
2025-05-14 16:47:40
4
user avatar
Nursyifaah
Ceritanya bagus
2025-05-14 16:32:05
6
user avatar
Diana
berharap Alzian mandul
2025-05-14 15:52:12
5
  • 1
  • 2
72 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status