Share

Bab 32

Salah satu tangan Rhea kemudian menjambak dan mencengkeram rambut Kumi dengan beringas lalu membawanya ke pantry.

Rio melihatnya. “Stop! Jangan berkelahi di sini!” Lelaki itu itu berusaha melerai keduanya. Tapi ia tidak bisa. Kemudian dia berlari ke pos satpam.

“Aduh sakit tahu! Lepaskan!” jerit Kumi tertahan. Kuku Rhea yang panjang menyakiti kulit kepalanya.

Rhea tidak mengindahkan permintaan Kumi, malah tangannya semakin menarik rambut perempuan itu.

Kumi semakin kesakitan. Kulit kepalanya serasa terkelupas dari batok kepala. Maka dengan cepat ia memutar badan dan menendangkan kakinya ke tubuh Rhea.

“Aduh!” kata Rhea tertahan, dia langsung terjatuh, high heels yang dipakainya membuat kakinya terkilir.

Kumi tidak membantu perempuan itu berdiri. Dengan berani Kumi menatap mata Rhea. “Itu bayiku, memangnya kenapa?” Kesabaran Kumi mulai menipis melihat sikap arogan Rhea yang selalu menyudutkannya. Ia merebut foto Kaluna yang dipegang oleh Rhea.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status