Share

Bab 36

“Hah! Apa?” jawab Kumi kaget. “Apakah kita kenal sebelumnya?” tanyanya/

Kumi memandang lelaki itu lekat, menyelidiki wajahnya yang berminyak. Pakaiannya rapi, sementara rambutnya disisir klimis ke belakang. Kemudian mata Kumi jatuh pada sepatu yang dipakai pria itu. Sepatu sneaker keluaran terbaru dari brand ternama. Kumi mengetahuinya, karena beberapa hari yang lalu ia mengantarkan Parang membeli sepatu tersebut di Mal.

Doni tersenyum lebar. “Kita memang belum kenal, sayang. Tapi sebentar lagi kita akan menikah.” Gayanya pongah sekali.

Kumi menautkan kedua alisnya. Ia merasa jengah. “Maaf, tapi saya tidak kenal kamu. Kenapa kamu pede sekali seolah kita sudah lama kenal?” Kumi mendekat tapi dia masih belum membuka pintu gerbang.

Doni semakin kesemsem dengan keberanian Kumi. “Gue Doni keponakan penjual lontong sayur. Tadi gue main, terus dia cerita soal elu,” kata Doni mencoba mengakrabkan diri. “Eh, ngomong-ngomong, apa gue gak dibukain pintu nih
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status