Share

Bab 37

Kumi hendak muntah melihatnya. Sebagai janda, ia mulai terbiasa menghadapi lelaki mendekatinya. Ada lelaki yang sopan tapi kebanyakan lelaki gatel yang mendekatinya sekedar iseng dan ingin mencicipi tubuhnya.

“Sayangnya saya lebih suka bekerja, dan tidak mengandalkan pemberian suami,” jawab Kumi. Kata-kata Doni mengingatkan Kumi pada mertuanya. Ia sudah pernah mengabdi menjadi seorang istri penuh waktu dan meninggalkan karirnya. Tapi itu tak membuat dirinya bahagia dan sama sekali tak merubah sikap suami dan mertuanya respek padanya. Justru mereka memperlakukannya dengan buruk.

“Maaf saya harus menidurkan Kaluna,” imbuh Kumi. Ia terlalu malas berbasa-basi dengannya. Sikap yang Doni tunjukkan telah membuatnya ilfeel, meski Kumi baru mengenalnya. Dia bukan perempuan yang silau dengan harta.

Ia berusaha mengusirnya secara halus supaya cowok itu segera pergi dan Kaluna menangis di saat yang tepat.

“Lu masuk saja, gue mau tunggu di sini,” kata Doni
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status