Share

32. Mirip dengan siapa?

Author: Veara Mart
last update Last Updated: 2024-10-11 18:33:38

Audrey mencoba bersikap biasa saat semua mata tertuju pada padanya dan Elang.

Elang mengulas senyum manis, berbeda ketika berada dirumah yang cenderung berwajah datar dan sering marah.

Lampu-lampu flash begitu banyak dan menyilaukan, namun Audrey berusaha untuk tidak terpengaruh. Setelah difoto beberapa kali mereka segera memasuki ruangan area terlarang yang hanya bisa dimasuki oleh orang yang diundang.

Baru saja masuk, Elang langsung dikerubuni beberapa pria lalu ia diperkenalkan, setelahnya Audrey digiring pelayan untuk menuju ke tempat para wanita.

Audrey yang baru saja duduk, memakan beberapa makanan yang ada dimeja itu segera menyeka bibirnya, takut ada kotoran kotoran yang menganggu penampilannya. "Nyonya ini dari keluarga mana ya?" tanya wanita yang terlihat seusia Maudy.

Audrey tersenyum, "Keluarg
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pembalasan Mantan Pacar yang Terkianati    33. Berdansa

    Elang yang sedari tadi berbincang dengan para tamu undangan, mengalihkan pandangannya mencari Audrey. "Saya permisi sebentar, sepertinya saya kehilangan istri saya." ujar Elang dengan tawa kecil kepada para pria yang masih berada disana. Pria yang memakai kacamata itu mendengus, "Sejujurnya saya saja tidak mengetahui bagaimana istri anda Tuan Loues. Apakah anda tidak berniat memperkenalkannya dengan kami?" tanyanya dengan nada bercanda. Elang terkekeh. "Astaga, yang benar saja Tuan Mark, saya permisi dulu." pamitnya kepada semua orang lalu segera pergi mengakhiri percakapan yang tidak ada ujungnya itu. Elang yang berjalan dengan melihat sekeliling dihampiri oleh seorang wanita, "Apakah Tuan Loues sedang mencari istri anda?" tanya wanita itu ramah. "Ah iya, Nyonya Dom. Apakah anda melihatnya?" jawab Elang dengan mengulas senyum. Nyonya Dom mengangguk, "Nyonya Mikie membawanya pergi, namun saya tidak mengetahui pasti kemana mereka pergi." jelasnya singkat Elang yang menden

    Last Updated : 2024-10-15
  • Pembalasan Mantan Pacar yang Terkianati    34. Pandangan Monica tentang Audrey

    Keesokan harinya, Audrey terbangun dengan panik saat melihat jam dinding yang menunjukkan bahwa ia sudah terlambat. Tanpa berpikir panjang, ia segera bersiap dan memilih menuruni tangga dengan cepat, melewatkan sarapan yang sudah disiapkan di meja. Mia, yang sudah menunggu di bawah, terkejut melihat Audrey yang berlari menuruni tangga dengan rambut yang sedikit acak-acakan. "Nyonya, apakah Anda tidak akan sarapan dulu?" tanya Mia dengan nada cemas. Audrey sambil mengenakan sepatu dengan terburu-buru hanya melambaikan tangan. "Tidak, aku sudah terlambat. Ayo kita pergi sekarang!" Mia segera mengangguk, lalu mengikuti Audrey menuju mobil yang sudah siap di depan mansion. Audrey duduk di dalam mobil sambil menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri setelah berlari tadi. "Hari ini benar-benar dimulai dengan kacau." gumamnya pelan. Mia, yang duduk di sebelahnya, tersenyum lemb

    Last Updated : 2024-10-15
  • Pembalasan Mantan Pacar yang Terkianati    35. Kehilangan peluang

    Monica selalu melihat Audrey sebagai kunci penting dalam memperkuat posisi Leo di dunia bisnis. Audrey, meskipun hanya berasal dari panti asuhan, entah bagaimana bisa membuat perusahaan besar seperti Mikie, mau bekerja sama dengan Leo. Ini adalah kesempatan yang langka, dan bagi Monica, kehilangan Audrey berarti kehilangan peluang yang sangat berharga. Namun, di balik perhitungannya yang rasional, Monica tidak bisa menghilangkan rasa benci yang timbul setiap kali ia memikirkan latar belakang Audrey. Baginya, Audrey tidak pantas berdiri sejajar dengan Leo, meskipun gadis itu cerdas dan memiliki pesona yang tak terbantahkan. Di satu sisi, Audrey adalah berkat terbaik yang pernah datang dalam hidup Leo, tetapi di sisi lain, asal-usul Audrey sebagai anak panti asuhan selalu menjadi duri dalam hati Monica. "Jika saja dia berasal dari keluarga yang lebih layak." seringkali Monica bergumam sendiri, merasa terjebak antara ambisinya untuk m

    Last Updated : 2024-10-16
  • Pembalasan Mantan Pacar yang Terkianati    36. Tidak suka matcha

    Audrey yang masih terpaku dengan apa yang baru saja dilihatnya, akhirnya tersadar ketika Mia menarik tangannya. "Mia, kamu nggak harus begitu. Kita bisa coba bicara baik-baik sama Pak Reno." bisiknya dengan nada cemas. Mia tersenyum kecil tanpa menghentikan langkahnya. "Audi, kadang ada hal-hal yang harus kita lakukan biar cepat beres. Lagipula, kalau nggak, kita bisa dapat masalah karena terlambat." jawab Mia santai. Audrey menggeleng pelan, "Aku nggak suka caranya. Rasanya nggak benar." Mia menepuk bahu Audrey lembut, "Sudah, tenang saja. Kita nggak bakal kena masalah kok. Lain kali kita usahakan datang lebih pagi, ya?" Audrey hanya bisa menghela napas, masih merasa ada yang mengganjal. Mereka akhirnya tiba di kelas yang sudah dimulai. Dengan tenang, Mia memberi salam dan meminta izin kepada guru untuk masuk, sementara Audrey mengikuti dari belakang, mencoba melupakan kejadian tadi di pagar sekolah

    Last Updated : 2024-10-16
  • Pembalasan Mantan Pacar yang Terkianati    37. Perhatian kecil

    Setelah Audrey masuk ke dalam lift, Mia menghela napas panjang sambil berjalan menuju pintu keluar mansion . Di dalam pikirannya, Mia berusaha memikirkan cara untuk melaporkan hal ini kepada Elang tanpa membuatnya marah. Sebagai asisten yang dipercayakan untuk menjaga Audrey, Mia tahu bahwa Elang sangat memperhatikan kenyamanan istrinya, bahkan dalam hal kecil seperti kelelahan mencari buku. Di dalam kamarnya, Audrey duduk di tepi tempat tidur, mengeluarkan buku-buku yang telah dipilihnya. Meski lelah, ada rasa puas di hatinya karena berhasil menemukan buku-buku yang ia butuhkan untuk persiapan ujian. Sementara itu, Mia, dengan ragu-ragu mengetik pesan singkat kepada Nick. Ia tahu bahwa Tuan Elang tidak akan senang mendengar bahwa Audrey kelelahan, namun Mia juga tidak ingin mengabaikan tugasnya. Setelah berpikir sejenak, Mia mengirimkan pesannya: 'Tuan, nyonya Audrey memilih untuk mencari buku sendiri di perpustakaan. S

    Last Updated : 2024-10-17
  • Pembalasan Mantan Pacar yang Terkianati    38. Usaha Leo

    Leo yang masih memakai pakaian formal kerjanya terlihat menunggu dengan sabar didalam mobil sembari menatap sekitar. Leo yang melihat semua siswa-siswi sekolah itu keluar juga ikut keluar menunggu didepan mobil. "Wah ganteng banget." "Kayaknya dia anak orang kaya deh, lihat aja baju dan mobilnya." Leo yang mendengar beberapa bisikan- Ah lebih tepatnya seperti pekikan itu mencoba tidak peduli dan fokus mencari sosok yang dicarinya. Setelah cukup lama ia berdiri didepan mobil hingga sekitar mulai terlihat sepi, namun orang yang ia tunggu tak kunjung juga keluar. "Kemana dia? bukankah dia selalu pulang cepat agar bisa membantu bunda panti?" gumam Leo keheranan. Hingga beberapa saat, Leo yang ingin menyerah tiba-tiba mengulas senyum saat Audrey terlihat berbincang dengan dua gadis yang satunya tidak Leo kenali. Tangannya melambai saat Audrey m

    Last Updated : 2024-10-17
  • Pembalasan Mantan Pacar yang Terkianati    39. Diantar Elang

    Sesampainya di kamarnya, Audrey segera melepaskan sepatunya dan duduk di tepi tempat tidur. Dia berusaha untuk tenang, tetapi suasana hati yang buruk sepertinya semakin mendominasi. "Kenapa semuanya terasa aneh ?" gumamnya pelan, memandang ke jendela dengan tatapan kosong. Di luar kamar, suasana mansion kembali tenang. Para pelayan melanjutkan tugas mereka dengan diam-diam, terutama setelah kehadiran Grett yang tegas dan sering kali dianggap menyeramkan oleh mereka. Namun, Grett sendiri adalah sosok yang sangat setia pada keluarga Loues, terutama pada Elang. ° Keesokan paginya. Ia menuruni tangga melihat Mia yang berdiri tak jauh dari ujung tangga. "Nyonya, Tuan sudah menunggu Anda untuk sarapan bersama." Audrey hanya mengangguk. Entah kenapa pagi ini suasana hati buruk. Mereka pun sarapan dengan keheningan. Elang tiba-tiba berkata, "Ayo, aku akan mengantarmu."

    Last Updated : 2024-10-18
  • Pembalasan Mantan Pacar yang Terkianati    40. Menghindari Leo

    Audrey mengangkat kepalanya dan tersenyum tipis. "Terima kasih, Mia. Aku harap pelajaran nanti tidak seberat matematika tadi." Mia tertawa kecil. "Yakinlah, nona. Semuanya akan baik-baik saja." Audrey mulai makan, mencoba mengalihkan pikirannya dari nilai buruk yang baru saja ia dapatkan, dan berjanji pada dirinya sendiri untuk lebih giat belajar agar tidak mengulang kegagalan ini. ° Jam pulang sudah tiba, Audrey dan Mia yang berjalan riang menuju halte bis menoleh saat merasa bahunya ditepuk oleh seseorang. "Astaga sa, ada apa?" tanga Audrey Salsa menggeleng kepala, "Astaga kakak, kakak lupa ya kalau dipanti hari ini ada acara. Apakah kakak jadi akan kesana?" tanya Salsa Audrey tersenyum tipis, menggeleng. "Maaf ya sa, kakak belum izin ke suami kakak. Jadi nanti kakak akan menelepon bunda sebagai balasa

    Last Updated : 2024-10-18

Latest chapter

  • Pembalasan Mantan Pacar yang Terkianati    56

    Nick masih berada di Inggris, sibuk menyelidiki siapa dalang di balik penyerangan terhadap Elang. Setelah beberapa hari menelusuri jejak, dia akhirnya mendapat petunjuk yang signifikan. Sambil menatap layar komputer di depannya, dia mengangkat telepon dan menekan nomor Elang."Saya sudah menemukan di mana mereka, Tuan," lapor Nick dengan nada tegas.Elang, yang sedang duduk di ruang kerjanya di Indonesia, mendengarkan sambil menatap dokumen di tangannya. Ia berdehem, namun tidak segera menanggapi.“Baik,” jawab Elang singkat. Tanpa memperpanjang percakapan, dia mematikan sambungan telepon dan kembali mencoba fokus pada dokumen yang perlu diselesaikannya. Tapi pikirannya terus saja berputar soal tato yang dilihatnya pada penyerangnya beberapa hari lalu. Hal itu terasa mengganggu, seolah ada potongan puzzle yang hilang dalam ingatannya.Elang menundukkan kepala, bergumam pada dirinya sendiri, "Tidak, El... Itu tidak mungkin benar." Frustrasi mu

  • Pembalasan Mantan Pacar yang Terkianati    55

    Keesokan harinya, Audrey merasa canggung untuk bertemu dengan Elang. Insiden semalam masih membekas di benaknya, dan dia tidak tahu bagaimana harus bersikap. Agar tidak harus berhadapan dengan Elang, Audrey memutuskan untuk turun ke meja makan terlambat. Ketika ia akhirnya sampai di ruang makan, ia disambut oleh Grett yang memberi kabar. "Tuan Elang memutuskan untuk sarapan di kamarnya, Nyonya," kata Grett dengan sopan. Audrey menghela napas lega mendengar itu. Ia merasa terhindar dari percakapan yang mungkin canggung dan tidak menyenangkan. "Baiklah, terima kasih Grett," jawabnya singkat, berusaha menyembunyikan perasaan lega yang kini melandanya. Setelah sarapan, Audrey segera berangkat ke sekolah bersama Mia. Di sepanjang perjalanan, Mia tidak banyak berbicara, membiarkan Audrey berkutat dengan pikirannya sendiri. Ketika sampai di sekolah, Audrey terlihat lebih tenang, setidaknya untuk sementara. Dia merasa lebih nyaman kare

  • Pembalasan Mantan Pacar yang Terkianati    54

    Nick duduk di kursi depan meja Elang, berusaha keras menahan keingintahuannya. Ia selalu patuh pada Elang, tetapi kali ini, rasa ingin tahunya mendominasi. Kenapa Elang membiarkan kedua pria yang menyerangnya pergi begitu saja? Pikirannya berkecamuk, tetapi ia tahu bahwa menanyakan terlalu banyak hal pada Elang sering kali tidak membuahkan hasil. Elang adalah tipe orang yang menjaga banyak rahasia.Elang, yang tengah memeriksa dokumen di meja kerjanya, sepertinya menyadari Nick sedang memendam sesuatu. Tanpa mengangkat pandangan dari berkas di tangannya, ia berbicara dengan nada tenang namun tajam."Tanyakan saja, Nick. Kalau ada yang ingin kau tanyakan."Nick terkejut. Elang memang selalu bisa membaca suasana hati orang di sekitarnya. Ia menggelengkan kepala, tapi akhirnya memutuskan untuk jujur."Aku hanya merasa heran, Tuan. Kenapa Anda membebaskan mereka?" Nick bertanya dengan suara rendah, mencoba meredam rasa penasarannya.Elan

  • Pembalasan Mantan Pacar yang Terkianati    53

    Pagi itu, Audrey bangun lebih awal dari biasanya, Biasanya, dia suka tidur sedikit lebih lama dan menikmati momen-momen tenang sebelum beraktivitas, tetapi kali ini, dia ingin bertemu dengan Elang sebelum suaminya pergi bekerja, Ada banyak hal yang ingin ia tanyakan, terutama tentang sikap Elang yang belakangan ini berubah dingin, la berharap bisa berbicara, meluruskan kesalahpahaman, dan mencari solusi bersama,Setelah cepat-cepat merapikan diri, Audrey melangkah ke ruang makan dengan penuh harap, Namun, sesampainya di sana, Grett sudah menunggunya dengan raut wajah yang agak muram,"Maaf, Nyonya," Grett berkata dengan lembut, Tuan Elang berangkat ke luar negeri tadi malam, Beliau sekarang sudah berada di Inggris."Audrey terdiam sejenak, mencoba mencerna kata-kata Grett, Ke Inggris?" tanyanya, suaranya terdengar serak dan pelan, Kecewa, tentu saja, tapi dia berusaha untuk tidak menunjukkannya,Benar, Nyonya, Tuan pergi mendadak untuk urusan

  • Pembalasan Mantan Pacar yang Terkianati    52

    Pagi itu, Audrey bangun dengan perasaan resah. Sikap Elang yang aneh sejak kemarin terus membebani pikirannya. Ia tahu bahwa sesuatu tidak beres, tapi Elang tidak memberinya kesempatan untuk bertanya atau bahkan berdiskusi. Audrey memutuskan bahwa pagi ini, saat sarapan, dia akan mencoba bertanya pada Elang tentang sikapnya yang tiba-tiba dingin.Saat Audrey turun menuruni tangga menuju ruang makan, dia melihat Elang sudah duduk di meja, menyantap sarapannya. Ini membuatnya bingung. Audrey melihat ke jam di pergelangan tangannya—masih pukul enam kurang. Elang biasanya sarapan bersamanya setelah jam enam."Kenapa Kak Elang sarapan duluan? Tumben sekali," gumam Audrey, heran.Mia yang sudah menunggu Audrey di ujung tangga menghampirinya. "Mia, apakah Kak Elang terburu-buru hari ini?" tanya Audrey, berharap ada penjelasan dari Mia.Mia menggeleng, tampak bingung. "Saya tidak tahu, Nyonya. Beliau tidak mengatakan apa-apa."Audrey mengang

  • Pembalasan Mantan Pacar yang Terkianati    51

    Audrey menghela napas panjang, menatap tumpukan buku dan catatan yang berserakan di meja. Pagi ini dia benar-benar tenggelam dalam pelajaran di sekolah. Setelah bel istirahat kedua berbunyi, belum ada waktu untuk bersantai. Bahkan sepulang sekolah pun dia masih harus bekerja kelompok di rumah Dea. Ia benar-benar tenggelam dalam kesibukan hingga lupa mengabari Elang. Yang dia ingat, ia hanya menyuruh Mia untuk mengabari Nick, berharap informasi itu sampai pada Elang. Tapi sepertinya ia terlalu sibuk untuk peduli lebih jauh.Di rumah Dea. Audrey, Mia, Dini, dan Dea bekerja dengan serius. Tugas kelompok yang diberikan guru sangatlah rumit, dan mereka berempat harus berkolaborasi agar bisa menyelesaikannya dengan baik. Waktu sudah sore ketika Audrey akhirnya merasa sedikit lelah. Ia pun berinisiatif untuk membeli es krim keliling yang lewat di depan rumah Dea.“Aku keluar dulu ya, mau beli es krim,” ucap Audrey sambil berjalan keluar rumah Dea seorang diri.

  • Pembalasan Mantan Pacar yang Terkianati    50

    Setelah beberapa video selesai dibuat, Melani segera duduk di depan laptopnya dan mulai mengedit hasil rekaman. Audrey, yang penasaran dengan proses editing, duduk di samping Melani, mengamati setiap langkah dengan penuh perhatian. Ia ingin belajar bagaimana Melani mengolah video dan menjadikannya konten yang menarik untuk diposting di media sosial.“Jadi ini langkah pertama, potong bagian yang nggak penting dulu, biar videonya nggak terlalu panjang dan bertele-tele,” jelas Melani sambil menarik garis timeline di layar, memotong adegan yang tidak diperlukan. Audrey hanya mengangguk-angguk, berusaha memahami.Tiba-tiba terdengar ketukan di pintu kamar tamu. Audrey segera bangkit dan berjalan menuju pintu, membukanya perlahan. Di balik pintu, Grett berdiri dengan senyum sopan sambil membawa nampan yang penuh dengan camilan.“Makan sore untuk Nyonya dan Nona Melani,” ujar Grett dengan tenang.Melani, yang sedang fokus mengedit, melirik sejenak d

  • Pembalasan Mantan Pacar yang Terkianati    49

    Keesokan harinya, Audrey sedang menikmati waktu santainya di akhir pekan. Hawa pagi terasa segar, dengan sinar matahari lembut yang masuk melalui jendela kamarnya. Dia berbaring di sofa, membiarkan dirinya tenggelam dalam suasana damai, menikmati ketenangan tanpa ada tugas sekolah yang mendesak. Namun, kedamaian itu tiba-tiba terganggu oleh suara bel pintu. Audrey melangkah keluar dari kamar dan menuju pintu depan. Di sana, berdiri Melani dengan senyum cerah dan kedua tangannya penuh dengan kantong besar. Di dalamnya tampak berbagai jenis makanan, terutama seafood segar, dan beberapa perlengkapan kamera serta tripod. Audrey menatap Melani dengan heran. "Mel, kamu bawa banyak makanan, ada acara apa?" tanyanya sambil membantu Melani membawa barang-barang ke dalam. Melani, yang tetap ceria seperti biasanya, tertawa ringan. "Aku punya ide hebat! Kita akan bikin konten mukbang seafood hari ini, lalu aku posting di media sosial. Foll

  • Pembalasan Mantan Pacar yang Terkianati    48. Menikmati malam

    Sepulang sekolah, Audrey langsung mengganti seragamnya dengan pakaian olahraga kasual dan memulai sesi jogging sore di sekitar halaman mansion. Langit senja tampak indah, memberikan suasana yang menenangkan. Langkah-langkah kecilnya berirama, seiring dengan detak jantung yang semakin cepat. Setelah berlari beberapa putaran, ia memutuskan untuk berhenti dan kembali ke kamar. Setelah membersihkan diri, Audrey merebahkan tubuhnya di sofa empuk di dalam kamarnya. Tubuhnya yang lelah terasa segar setelah mandi, namun ia tetap merasakan sedikit keletihan. Dengan malas, tangannya meraih ponsel di atas meja samping, membuka sosial media sekadar untuk membuang waktu. Tak ada yang menarik, hanya foto-foto dan video biasa dari teman-temannya. Hatinya masih terbayang kejadian di sekolah tadi, terutama hasil ujiannya yang membuatnya bahagia. Tak terasa, waktu makan malam tiba. Audrey turun ke ruang makan, di mana Elang sudah duduk d

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status