Beranda / Urban / Pembalasan Menantu Terkuat / Bab 115. Pelaku Mengaku

Share

Bab 115. Pelaku Mengaku

Penulis: Hare Ra
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-15 22:04:23

Mobil yang dikendarai Jojo sudah meninggalkan halaman parkiran AK Group yang megah dan menuju PT. Zaulhimar.

Bu Bira sedari tadi sudah sibuk chatting dengan orang kepercayaannya untuk menanyakan situasi di sana, menurut orang kepercayaannya semua kondisi di lingkungan perusahaan dalam keadaan aman dan terkendali.

Namun, berbeda dengan realita yang sebenarnya bahwa perusahaan dalam keadaan tidak baik-baik saja.

Tampak di lobby kantor terjadi keributan bahkan pihak keamanan sudah berkumpul di lobby, dan tampak seorang kakek tua bersama seorang anak muda sedang mengamuk, ya dia adalah kakek Pras dan anaknya yang bungsu.

"Ada apa, pak?" tanya bu Bira setelah turun dari mobil dan bertanya kepada petugas keamanan tersebut.

Pak satpam tersebut terkejut saat melihat bahwa bu Bira yang datang, sang owner yang sangat jarang sekali datang ke perusahaan.

"Itu bu, bapak itu mengamuk karena tidak diizinkan masuk, beliau memaksa untuk bertemu pak Bara. Dan beliau tidak percaya jika pak Bara tidak b
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 117. Teror Di Sekolah

    "Lo benar-benar keren sekarang jeng," puji bu Regi kepada bu Bira."Berjumpa Bara banyak menampar kehidupan gua Gi, Bara dan ibu pantinya. Mereka itu orang-orang yang berhati malaikat, dan selalu berpikiran positif kepada semua orang," cerita bu Bira."Tapi kayaknya gua yakin, makan di pinggiran lo yang belum bisa. Kalau panas-panasan sudah biasa kayaknya.... Hehehe," ledek Regi."Iya, untuk makan gua paling susah dan gak bisa dipaksain," kekeh bu Bira."Gimana usaha lo di Australia?" tanya Regi."Udah gua jual ke salah satu teman yang tinggal disana karena gua mau menetap disini," jawab bu Bira.Dari pembicaraan mereka Bara tahu bahwa kehidupan mamanya dahulu begitu mewah.Perlahan Bara membuka matanya, dan memperbaiki posisi duduknya."Udah bangun, nak?" tanya bu Bira kepada Bara."Kita pulang, ma?" tanya Bara."Kamu gak keliling perusahaan dulu nak untuk kenalan?" tanya bu Bira."Lain kali aja ma, kepala Bara sedikit pusing," jawab Bara."Atau kita ke dokter?" tanya bu Bira."Gak u

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 116. Surat Perjanjian

    Kakek Pras membaca surat perjanjian yang dibuat oleh Bara dengan serius, kemudian Rahangnya mengeras matanya nyalang menatap Bara yang duduk santai dengan tangan yang dibidai. Sementara itu Jojo dengan sangat awas mengamati kakek Pras, terlihat dari posisi berdiri Jojo sudah tepat berada di belakang kakek Pras.Security yang lainnya pun sudah siap berjaga jika kakek Pras mengamuk, terlihat dua orang sudah berdiri disamping Bara, satu di sebelah bu Bira dan satu lagi tepat disamping Jojo di belakang kakek Pras."Kurang ajar kau!" berang kakek Pras sambil menunjuk tepat di depan muka Bara dengan sigap Jojo memegang tangannya."Apa kau pegang-pegang tangan saya!" bentaknya kepada Jojo."Maaf pak, saya menjalankan tugas. Bapak harus bersikap baik dan sopan disini," jawab Jojo sambil memelintir tangan kakek Pras.Kakek Pras mengaduh kesakitan dan menghempaskan tangan Jojo."Kalau kakek mau saya berikan tiga ratus juta sesuai kemauan kakek, silakan tanda tangani surat itu," ujar Bara santai

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 115. Pelaku Mengaku

    Mobil yang dikendarai Jojo sudah meninggalkan halaman parkiran AK Group yang megah dan menuju PT. Zaulhimar. Bu Bira sedari tadi sudah sibuk chatting dengan orang kepercayaannya untuk menanyakan situasi di sana, menurut orang kepercayaannya semua kondisi di lingkungan perusahaan dalam keadaan aman dan terkendali.Namun, berbeda dengan realita yang sebenarnya bahwa perusahaan dalam keadaan tidak baik-baik saja.Tampak di lobby kantor terjadi keributan bahkan pihak keamanan sudah berkumpul di lobby, dan tampak seorang kakek tua bersama seorang anak muda sedang mengamuk, ya dia adalah kakek Pras dan anaknya yang bungsu."Ada apa, pak?" tanya bu Bira setelah turun dari mobil dan bertanya kepada petugas keamanan tersebut.Pak satpam tersebut terkejut saat melihat bahwa bu Bira yang datang, sang owner yang sangat jarang sekali datang ke perusahaan."Itu bu, bapak itu mengamuk karena tidak diizinkan masuk, beliau memaksa untuk bertemu pak Bara. Dan beliau tidak percaya jika pak Bara tidak b

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 114. Data yang Aneh

    "Mana yang gua minta semalam, apa hasil kerja lo?" tanya Bara menagih data yang dimintanya semalam kepada Anes."Nih," sodor Anes sebuah map berisi data yang Bara minta.Bara menerima map tersebut dan mengernyitkan dahinya dengna data yang diberikan Anes."Lo yakin, Nes?" tanya Bara."Yakin lah, hasil pelacakan gua ya itu datanya, bos," ujar Anes santai."Kinan, dua puluh sembilan tahun dan tinggal di Papua," gumam Bara.Menyebut nama perempuan membuat bu Bira seketika menjadi kepo, pikirannya bahwa Bara sedang mencari data seorang wanita yang disukainya."Tapi gua gak kenal sama orang ini Nes, gua yakin mereka memalsukan data. Alamat lengkapnya Papua tapi disaat yang bersamaan dia bisa mengambil foto mobil gua di taman. Aneh kan menurut lo?" tanya Bara."Yang namanya dunia kejahatan itu tidak aneh bos, justru memang begitu strategi mereka," jawab Anes.Kembali bu Bira terkejut karena teryata data yang diminta Bara adalah tentang orang yang berbuat jahat, taman, bu Bira menerka-nerka

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 113. Kejahatan yang Direncanakan

    Sebuah nomor tak dikenal mengirimkan sebuah foto mobilnya yang sedang parkir di taman dan sedang di derek sore tadi.Bara menghela nafas panjang, dan sekarang dia yakin kalau semua kejadian yang dialaminya dalam beberapa hari ini memang sudah direncanakan oleh seseorang, namun Bara benar-benar tidak bisa membayangkan siapa pelakunya.Bara lebih memilih menuruti saran Adi, fokuslah ke bagaimana cara menghindari nya jangan fokus ke siapanya, karena kejahatan bagaimanapun disembunyikan akan terungkap dengan sendirinya pada suatu saat."Ada apa, nak?" tanya bu Bira saat melihat perubahan wajah Bara setelah membaca pesan di ponselnya."Gapapa ma, hanya orang iseng," jawab Bara kembali menyimpan ponselnya."Yok kita lanjut makan malam, dan ini benar-benar makan malam," ujar Bara sambil tertawa.Kehangatan selalu tercipta di meja makan pada keluarga ini, walaupun mereka tidak ada ikatan darah, namun suasana rumah benar-benar hangat dan saling menghargai satu sama lainnya. para pekerja tidak

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 112. Anak Baik

    "Mama sama Ibu makan aja dulu, nanti sakit," tegur Bara melihat kedua wanita spesialnya masih duduk di sampingnya, apalagi ibunya yang tak berhenti mengelus tangan Bara yang bengkak."Nanti aja, nak," jawab bu Bira."Tar sakit, ma," ujar Bara pelan sambil memandang lekat ke wajah ibu kandungnya tersebut."Ga bakalan nak, cuma terlambat beberapa menit aja," jawab bu Bira."Kamu belum makan kan, nak?" tanya bu Aisah."Belum bu, habis di urut aja," jawab Bara."Ibu suapin, ya?" tawar bu Aisah."Gak usah bu, Bara sudah besar," jawab Bara sambil tersenyum."Tapi kan yang sakit tangan kanan kamu, nak," ujar bu Aisah."Iya kan bisa pake tangan kiri bu, dalam keadaan darurat gapapa kan bu makan pakai tangan kiri?" tanya Bara kepada bu Aisah.Bu Aisah hanya mengangguk pelan dan tersenyum.Sementara itu kedua anak Bara yang sangat aktif di ungsikan ke ruang bermain bersama bik Sri agar tidak mengganggu papanya yang sedang kesakitan.Tepat pukul delapan malam, Jojo dan Rigo tiba di rumah membawa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status