Home / Urban / Pembalasan Menantu Terkuat / Bab 136. Jodoh yang Luar Biasa

Share

Bab 136. Jodoh yang Luar Biasa

Author: Hare Ra
last update Last Updated: 2025-06-26 14:46:53

Badan Salma tampak bergetar hebat saat mendengar namanya dipanggil dengan lantang berkali-kali. Bara yang menyadari hal itu langsung memeluk tubuh Salma yang sudah menjadi istrinya beberapa jam yang lalu.

Salma tersentak saat merasakan tubuhnya menghangat dan sudah berada di dalam dekapan Bara, lelaki yang beberapa jam lalu mengucap janji suci di depan Ayahnya. Salma mencoba melepaskan pelukan Bara namun Bara malah semakin mengeratkan pelukannya.

"Biarkan tetap seperti ini sampai suasana hati kamu tenang nanti kita keluar sama-sama," ucap Bara sambil mendekap erat istrinya.

Salma hanya mengangguk haru, dia tidak menyangka lelaki yang sudah mengucapkan ijab kabul di depan semua orang ternyata bertanggung jawab dan melindungi.

Kakak dan Uminya menyusul Salma kekamar, semuanya tertegun melihat Bara yang sedang memberikan ketenangan kepada adik bungsunya, awalnya mereka khawatir Salma akan pingsan setelah mendengar teriakan dari luar.

"Jodoh yang luar biasa untuk Salma," ucap kak Ranti.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 243. Solusinya Nikah Sama Aku

    Membawa secangkir kopi menaiki anak tangga, dengan satu tangan membaca sebuah pesan di ponselnya yang membuat Bara tersenyum simpul."Awas, nanti jatuh," peringat bu Aisah yang melihat Bara senyum-senyum sendiri di tangga."Iya bu," jawab Bara tanpa mengalihkan pandangan dari ponsel di tangannya.Berjalan ke balkon, dan kembali membaca pesan yang dikirimkan oleh Ainel kepadanya."Met malam, Bara."Hanya sebaris kalimat kecil, tapi mampu menyihir hatinya yang kosong. Entah angin apa yang membuat Ainel di malam ini mengirimkan pesan kepada Bara.Bara menghempaskan tubuhnya pada kursi di teras kemudian menyalakan sebatang rokok. Memencet tombol panggil pada kontak Ainel.Tut.Tut.Tut.Pada deringan ketiga Ainel menjawab panggilan dari Bara."Halo, Bara," jawab Ainel."Hai, lo belum tidur?" tanya Bara gugup.Detakan jantungnya berpacu lebih kuat, entahlah bahkan Bara sendiri merasa malu mendengar detakan jantungnya. Padahal hanya suara, tidak melihat Ainel secara langsung.Bahkan bibir B

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 242. Ingin Menikah Lagi

    “Bu,” panggil Bara saat bu Aisah akan beranjak meninggalkan dapur.Bu Aisah berbalik dan memandang Bara yang sedang tampak menyugar kasar rambutnya dan menghela nafas kasar. Bu Aisah memilih duduk di sebelah Bara.“Ada apa nak?” tanya bu Aisah mengelus pundak Bara.“Bara lelah bu,” ujar Bara sambil menunduk.“Kenapa?” tanya bu Aisah.“Bara sudah bertemu papa,” cerita Bara kemudian.“Papa?” kernyit bu Aisah.“Iya bu papa kandung Bara, Bizar Alkaizer yang mama sebut sebagai papa kandung Bara,” ujar Bara kemudian.“Kapan nak?” tanya bu Aisah penasaran.“Tadi siang bu.”“Terus?” tanya bu Aisah lagi.“Semuanya baik-baik saja bu, bahkan juga ketemu istri dan anaknya dan mereka menerima Bara dengan tangan terbuka,” ujar Bara kemudian.“Alhamdulillah nak,” jawab bu Aisah.“Mama kamu sudah tahu?” tanya bu Aisah kemudian.“Udah bu, tadi udah Bara ceritakan,” jawab Bara yang kembali menyesap kopinya.“Tanggapannya?” tanya bu Aisah.“Biasa aja, sepertinya mama juga sudah memprediksi bahwa suatu s

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 241. Lelah

    Bu Bira hanya terdiam, tanpa menggubris perkataan Bara.“Ma,” panggil Bara kemudian.“Kenapa diam, Ma?” tanya Bara kemudian.Bu Bira hanya menghela nafas panjang dan kemudian menggeleng.“Kalau mama tidak setuju?” tanya bu Bira kemudian.Kali ini giliran Bara yang tampak memandang wajah bu Bira lekat.“Bisa berikan Bara alasan yang lebih bisa diterima ma?” tanya Bara kemudian.“Tidak ada alasan lainnya Bara, selain yang pernah mama katakan,” jawab bu Bira.“Alasan itu tidak bisa Bara terima dengan lapang dada, Ma,” ujar Bara.“Papa kamu tidak akan setuju, Hario lah yang membuat Papa kamu hilang dari dunia bisnis ini, Bara,” ingat bu Bira kepada Bara.“Kalau seandainya Papa setuju?” tanya Bara kepada bu Bira.“Mau Mama atau Papa setuju atau tidak setuju kamu tetap akan menikahi Ainel kan?” tanya Bu Bira.Bara hanya terdiam, dan kembali memandang lekat ke mata bu Bira.“Entahlah Ma, Bara hanya ingin hidup bahagia,” ujar Bara kemudian bangkit meninggalkan kamar bu Bira.Bu Bira hanya mem

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 240. Karena Kamu Memiliki Segalanya

    “Ini suaminya?” tanya Bara.“Iya,” jawab Alin.“Siapa namanya?” tanya Bara.“Abang kenal?” tanya Alin heran melihat tingkah Bara.“Mungkin,” jawab Bara ragu.“Namanya Bendra Andika, biasa dipanggil Ben,” jawab Alin.“Benar,” jawab Bara.“Abang kenal?” ulang Alin.“Iya dia ini salah satu sahabatnya Ainel,” jelas Bara.“Dunia sempit ya bang,” ujar Alin.“Ya begitulah,” jawab Bara.Hingga jam tiga sore Bara berpamitan dengan Bizar, istrinya dan juga Alina.“Pa, ma, Bara pulang ya,” pamit Bara.“Terima kasih ya nak,” ujar Bizar sambil menepuk pundak Bara.“Sama-sama pa,” jawab Bara.“Hati-hati ya nak, sampaikan salam mama untuk Bira,” ujar bu Nania.“Iya ma.”“Adik kecil abang pulang ya, lain kali mainlah kerumah bermain bersama Alma,” ujar Bara kepada Alin.“Hahaha… siap bang. Sampaikan salam sayang dari aunty cantik untuk ponakan yang cantik ya,” ujar Alin ceria.“Kapan-kapan ajaklah Alma main kerumah kami,” tawar Bizar.“Iya pa, pasti itu. Alma harus tahu bahwa dia memiliki banyak kelu

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bba 239. Curang

    Bara tampak terkejut melihat siapa yang berada di belakangnya, orang yang begitu dikenalnya.“Kamu?” tanya Bara kemudian memandang wanita itu, Bizar dan Ferdi secara bergantian.Ferdi yang sedang menikmati makannya hanya bisa tersenyum.“Kamu berhutang banyak penjelasan Fer sama saya,” ujar Bara sambil duduk kembali dan menyesap es lemon tea yang ada disana.“Hei, anda meminum punya saya,” ujar Alina.“Bukankah anda baru datang?” tanya Bara heran.“Iya sebelum pergi saya sudah pesan duluan, tapi tak apalah sebagai sambutan buat abang gua, Albara Kaizer,” ujar Alina Rosmala sambil duduk di sebelah Bara.“Jadi?” tanya Bara kepada Bizar.Bizar hanya mengangguk.“Bara, ini mama Nania. Dan ini adik kamu paling bungsu namanya Alina Rosmala Alkaizer.”Bara tampak tersenyum dan menyugar kasar rambutnya.“Hai mam, eh boleh Bara panggil mama?” izin Bara kepada Nania.“Hai Bara, boleh nak,” ujar bu Nania menerima uluran tangan Bara.“Hai Adik, ah Bara jadi nervous. Jangan-jangan kamu waktu nany

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 238. Bizar Alkaizer

    “Pak Ferdi membuat saya penasaran,” kekeh Bara. “Apakah selama ini pak Ferdi kerja sama dengan orang itu?” tanya Bara lagi. “Ah siapalah saya pak, kok kerjasama dengan orang hebat,” kekeh Ferdi memarkirkan mobilnya di halaman parkir hotel Aros. “Pak Ferdi suka merendah, padahal saya tahu siapa pak Ferdi. Hampir semua orang-orang hebat mengenal pak Ferdi,” puji Bara. “Jangan berlebihan pak,” jawab Ferdi tertawa. “Saya semakin penasaran pak,” ujar Bara. “Santai aja, beliau sudah menunggu di restoran,”ujar Ferdi. “Kasih tahu saya dong pak siapa,” ujar Bara seperti anak kecil yang merengek minta permen lolipop kepada ibunya. “Nanti akan tahu juga pak,” jawab Ferdi. Bara dan Ferdi berjalan berdampingan menuju ke restoran yang terletak di lantai satu gedung hotel Aros, tidak terlalu banyak pengunjung yang datang ke restoran karena jam sarapan sudah lewat, juga belum waktunya makan siang. “Yang mana, Pak?” tanya Bara penasaran. Ferdi tampak celingak celinguk, kemudian mengangguk.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status