Beranda / Urban / Pembalasan Menantu Terkuat / Bab 137. Kejadian Di Toko

Share

Bab 137. Kejadian Di Toko

Penulis: Hare Ra
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-26 14:48:14

"Tunggu Salma! Biar saya antar dan temani kamu," ujar Bara sambil menarik tangan Salma.

Salma tersentak baru menyadari kalau beberapa jam yang lalu Salma sudah sah menjadi istri dari seorang Albara Kaizer yang kini ada didepannya.

Salma luruh ke lantai dan menangis. Umi memeluk anaknya dan mengusap lembut pundak Salma.

"Mengapa mereka begitu membenci Salma, Mi?" tanya Salma tergugu.

"Kamu yang sabar ya nak, kita tidak bisa memaksa seseorang untuk menyukai kita nak. Begitupun dengan membenci," ucap umi pelan.

Bara sudah memerintahkan Rido untuk mempersiapkan mobil, karena mereka akan kerumah Salma untuk melihat apa yang terjadi.

"Ayok, Salma," ajak Bara.

"Bagaimana dengan anak-anak, Mas?" tanya Salma.

"Biar kakak yang jaga mereka," ucap kak Ranti dari dalam.

"Kita pamit sama anak-anak dulu Mas nanti mereka mencari kita," ujar Salma lembut disambut anggukan oleh Bara.

Bara mengikuti langkah Salma kebelakang menjumpai anak-anak yang sedang bermain di depan TV.

"Tama, Rikel, Umi sama....,
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 137. Kejadian Di Toko

    "Tunggu Salma! Biar saya antar dan temani kamu," ujar Bara sambil menarik tangan Salma.Salma tersentak baru menyadari kalau beberapa jam yang lalu Salma sudah sah menjadi istri dari seorang Albara Kaizer yang kini ada didepannya.Salma luruh ke lantai dan menangis. Umi memeluk anaknya dan mengusap lembut pundak Salma."Mengapa mereka begitu membenci Salma, Mi?" tanya Salma tergugu."Kamu yang sabar ya nak, kita tidak bisa memaksa seseorang untuk menyukai kita nak. Begitupun dengan membenci," ucap umi pelan.Bara sudah memerintahkan Rido untuk mempersiapkan mobil, karena mereka akan kerumah Salma untuk melihat apa yang terjadi."Ayok, Salma," ajak Bara."Bagaimana dengan anak-anak, Mas?" tanya Salma."Biar kakak yang jaga mereka," ucap kak Ranti dari dalam."Kita pamit sama anak-anak dulu Mas nanti mereka mencari kita," ujar Salma lembut disambut anggukan oleh Bara.Bara mengikuti langkah Salma kebelakang menjumpai anak-anak yang sedang bermain di depan TV."Tama, Rikel, Umi sama....,

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 136. Jodoh yang Luar Biasa

    Badan Salma tampak bergetar hebat saat mendengar namanya dipanggil dengan lantang berkali-kali. Bara yang menyadari hal itu langsung memeluk tubuh Salma yang sudah menjadi istrinya beberapa jam yang lalu.Salma tersentak saat merasakan tubuhnya menghangat dan sudah berada di dalam dekapan Bara, lelaki yang beberapa jam lalu mengucap janji suci di depan Ayahnya. Salma mencoba melepaskan pelukan Bara namun Bara malah semakin mengeratkan pelukannya."Biarkan tetap seperti ini sampai suasana hati kamu tenang nanti kita keluar sama-sama," ucap Bara sambil mendekap erat istrinya.Salma hanya mengangguk haru, dia tidak menyangka lelaki yang sudah mengucapkan ijab kabul di depan semua orang ternyata bertanggung jawab dan melindungi. Kakak dan Uminya menyusul Salma kekamar, semuanya tertegun melihat Bara yang sedang memberikan ketenangan kepada adik bungsunya, awalnya mereka khawatir Salma akan pingsan setelah mendengar teriakan dari luar."Jodoh yang luar biasa untuk Salma," ucap kak Ranti.

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 135. Kedua Kalinya

    "Boleh ya ma, Bara izin untuk memberikan cincin yang mama beri dulu untuk Bara sebagai mahar untuk menikahi Salma," ujar Bara sambil menyesap kopinya."Cincin?" tanya bu Bira kebingungan."Iya cincin yang mama berikan dulu," jawab Bara sambil memandang ibunya."Kapan?" tanya bu Bira."Di dalam kardus," jawab Bara datar.Bu Bira tampak menutup mulutnya."Cincin itu masih ada?" tanya bu Bira."Ada, diberikan ibu kepada Bara beserta kardusnya," jawab Bara."Jadi, bu Aisah tidak menggunakannya untuk membiayai hidup kamu, Nak?" tanya bu Bira."Ibu membesarkan anak-anaknya dengan keringatnya sendiri, Ma," jawab Bara yang membuat bu Bira menundukkan kepalanya."Maaf, Ma," ucap Bara baru menyadari perubahan raut wajah mamanya."Tidak apa, Nak," jawab bu Bira parau."Bolehkan ma, Bara gunakan cincin dua puluh gram itu untuk sebagian mahar nanti?" ulang Bara."Boleh, Nak," jawab bu Bira sambil mengangguk.Keheningan terjadi diantara kedua ibu dan anak tersebut, semua terlena dengan pikiran masi

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 134. Cincin Kenangan

    Pria tersebut memandang dengan takjub gedung kantor Bara yang menjulang tinggi dengan merk yang di cetak besar hingga dari kejauhan sudah terlihat dengan jelas bahwa itu merupakan perusahaan besar."Apakah kita akan masuk kesana, Pak?" tanya sang sopir kepada lelaki itu."Tidak perlu, Pak. Dengan melihatnya berdiri megah di sana saya sudah bangga apalagi ada nama saya disana, walaupun saya tidak pernah melihatnya secara langsung," jawab lelaki paruh baya tersebut."Kenapa bapak tidak menemuinya?" tanya sang sopir lagi."Untuk apa, Pak? Saya tidak memiliki hak atas anak tersebut, bahkan di dalam agama dituliskan bahwa anak itu tidak memiliki nasab dari bapaknya. Sekarang ibunya sudah muncul ke publik dan mengaku dengan lantang kalau itu adalah anaknya, saya sudah bahagia pak. Apalagi yang saya tahu sekarang ibunya tinggal bersama dengannya.”Ternyata lelaki tersebut adalah Bizar Alkaizer, ayah kandung Albara Kaizer. Semua orang tidak pernah tahu dimana keberadaan Bizar dan keluarga, ya

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 133. Kebahagiaan Karyawan

    Pria berperawakan gemuk tersebut menghisap dalam rokoknya melalui selang pipa dari kayu dengan kaki digoyang-goyangkan."Saya tidak mau Albara Kaizer Group menjadi raksasa bisnis di Indonesia, siapa dia yang hanya seorang anak haram mau menguasai dunia, mimpi Bara terlalu tinggi," kekeh sang lelaki tersebut.Tak berapa lama nak buahnya mengirimkan sebuah video eksekusi lelaki yang bernama Ronny."Aman satu, ingatkan kepada anak buah kalian semuanya kalau tidak mau bernasib seperti Ronny jangan sampai ada yang berani buka suara," ujar nya mengancam kepada semua kaki tangannya yang bergerak di lapangan.Tampak semua anak buahnya bergidik ngeri melihat Ronny harus meregang nyawa dengan cara yang sadis, dan setelah itu dibuang entah dimana agar tidak ketahuan hilangnya kemana.Semua anak buahnya mengangguk.****Hari Bara kembali masuk ke kantor dengan para wartawan sudah menunggu di lobby mau mewawancara tentang kedatangannya pada Sabtu lalu ke kantor polisi."Belum ada perkembangan yang

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 132. Pria Gendut

    "Dalam penyelidikan kami, satu kali saudari Kinan menyebutkan nama Ronny, apakah pak Bara mengenal nama tersebut?" tanya pak Polisi kepada Bara."Ronny?" tanya Bara sambil mengernyit."Iya, Pak," jawab polisi menunggu jawaban Bara selanjutnya."Ada dua orang yang saya kenal bernama Ronny, Pak. Yang pertama salah satu karyawan saya di pabrik daerah Anggrek, yang kedua teman saya pemilik cafe di Pattimura," jawab Bara."Tahu nama cafenya?" tanya polisi."Tahu pak, cafe Sinar Rembulan.""Nama asli mereka yang kamu sebutkan tadi?" tanya polisi itu kembali."Yang pertama Ronny Hidayat, yang kedua Robert Ronny Putra," jawab Bara lantang."Baiklah pak Bara, terima kasih keterangannya. Kami akan mencoba menyelidiki kembali termasuk kedua orang yang bapak sebutkan tadi," ucap pak Polisi yang diikuti dengan anggukan oleh Bara."Terima kasih pak, mohon info saya jika ada perkembangan lainnya," ujar Bara sambil menyalami polisi tersebut dan berdiri bersiap untuk pulang."Sama-sama, Pak Bara."Bar

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status