Home / Urban / Pembalasan Menantu Terkuat / Bab 93. Pasti Orang Kaya

Share

Bab 93. Pasti Orang Kaya

Author: Hare Ra
last update Last Updated: 2025-06-04 12:38:02

Wajah bu Bira lebih bahagia dari biasanya, perasaannya lebih plong saat publik sudah mengetahui keadaan yang sebenarnya, tanpa perlu ada yang ditutupi dan tanpa perlu bersembunyi. Hanya yang dikhawatirkan saat ini adalah dendam Prasetyo kepada Bara, anaknya.

Setelah viralnya kasus Prasetyo vs Bira Zaulhimar banyak pihak yang siap membantu mencari paman yang belum diketahui rimbanya.

Hingga pada suatu hari, orang-orang suruhan Bara menemukan seorang kakek dengan profesi sebagai petani di sebuah desa pelosok. Kakek Royi namanya memiliki dua orang anak lelaki yang juga berprofesi sebagai petani.

"Bagaimana kondisinya?" tanya Bara saat orang-orang suruhannya mengabarkan menemukan kakek Royi.

"Masih kuat, namun sudah tua," jawab Ferdi orang yang Bara percaya dalam mencari kakek Royi.

"Bawalah kemari beserta kedua anaknya," perintah Bara.

"Baik, pak."

Kakek Royi begitu senang saat dikatakan akan menjumpai ayahnya, karena semasa hidupnya tidak pernah mengenal seorang ayah, hanya ibunya lah y
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 211. Maaf, Jadi Penghalang Cinta Kalian

    “Menurut penuturan ibu kandung saya, beliau adalah ayah biologis saya. Tapi saya tidak tahu benar atau salah, karena saya tidak bisa menemukan keberadaan beliau,” ujar Bara menunduk.“Apakah anda mencarinya?’ tanya Alin.“Iya.”“Untuk apa,bukankah seharusnya dia dong yang datang kan anda sudah terkenal dan ibu anda sudah muncul di media mengakui anda adalah anaknya,” pancing Alin.“Saya berharapnya seperti itu, tapi hingga bertahun-tahun setelah kemunculan ibu saya, beliau tidak juga datang. Mungkin sudah bahagia dengan keluarganya sebab saya bukanlah anak yang diharapkan,” jawab Bara pelan.“Mungkin beliau malu, kan beliau adalah pengusaha yang hilang tak tahu rimbanya,” argument Alin.“Kenapa malu? Saya sudah tahu ceritanya,” ujar Bara.“Apakah anda akan terus mencarinya?” tanya Alin.“Iya, karena saya takut dengan keturunan saya kelak. Takutnya bertemu dengan saudara sedarah dan kita tidak menyadari itu,” ujar Bara.“Hmmm… Maaf pak, cerita kita jadi jauh melenceng dari bisnis,” uja

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 210. Bara Versi Perempuan

    "Saya gak ada janji untuk menerima tamu perempuan kan Ri hari ini?" tanya Bara."Iya sih, tapi Bapak yakin gak mau menemuinya?" tanya Ari."Takut kayak dulu, Ri," ujar Bara pelan."Tapi cewek ini mirip banget lo sama pak Bara," ujar Ari kemudian.Deg.Bara heran kok ada orang yang mirip sama dia membuatnya semakin penasaran."Siapa namanya?" tanya Bara kepada Ari."Alina Rosmala," jawab Ari menyebutkan nama lengkap sang gadis yang dimaksud.Bara mengetikkan nama yang disebutkan oleh Ari pada mesin pencarian pintar di layar ponselnya.Dari hasil pencarian banyak keluar nama Alina, dan beberapa tepat dengan nama yang dicari Alina Rosmala seorang pebisnis muda yang baru dua tahun kembali ke Indonesia dan langsung terjun ke dunia bisnis perhotelan, katering dan travel."Wow, wanita yang hebat," ujar Bara."Siapa, Pak?" tanya Ari."Coba kamu perhatikan benar wanita ini yang diluar?" tanya Bara mengangsurkan hp nya kepada Ari."Benar, Pak," jawab Ari."Suruh masuk!" perintah Bara."Siap, P

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 209. Tinggal di Rumah Abah

    "Mas ambilin air putih aja ya, mau?" tanya Bara."Hu-um," jawab Salma sambil makan rujak yang tinggal sedikit.Bara turun ke bawah mengambil sebotol minum untuk di kamar, dan juga satu wadah berisi kue. Takutnya Salma lapar tengah malam gak perlu lagi turun kebawah."Ini nih Mas bawain kue juga sekalian, jadi kalau kamu lapar tengah malam gak perlu turun ke lantai satu," ujar Bara sambil meletakkan minuman dan kue di atas nakas."Makasih, Mas," ujar Salma tersenyum."Sama-sama, Sayang," jawab Bara sambil mengelus kepala sang istri."Siapa yang nyiapin kotak makanannya?" tanya Salma melihat potongan kue nya rapi."Bik Rasi kebetulan lagi didapur jadi Mas minta tolong sekalian," ujar Bara."Pantesan rapi, kalau Mas yang potong gak mungkin rapi," kekeh Salma.Bara hanya tergelak karena Salma selalu teringat kejadian pernah Salma minta tolong Bara untuk potong kue dan hasilnya semua kue menjadi berantakan tak karuan."Kamu masih ingat saja," ujar Bara malu."Soalnya syok aja Mas lihat kue

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 208. Sakit Tenggorokan

    “Kerja dari rumah abah dong Sal, tapi kita mesti bawa salah satu dari Jojo cs yang ikut kita menginap disana,” ujar Bara kepada Salma.“Emang mas gak papa?” tanya Salma antusias.“Iya gapapa dong, Sal.”“Anak-anak gimana, Mas?” tanya Salma.“Kan ada bik Sri yang bertanggung jawab terhadap anak-anak loh, Sal,” ujar Bara meyakinkan sang istri.Bu Bira menggerutu saat mendengar rencana kedua suami istri tersebut yang akan menginap dirumah abahnya Salma.“Besok sehabis subuh kita berangkat ya, karena mas kan mau kerja. Jadi ngantar kamu terlebih dahulu, habis itu langsung ke kantor,” pesan Bara kepada Salma.“Hu-um,” jawab Salma sambil memeluk erat lengan kekar Bara.“Ehm,” bu Bira berdehem namun Bara dan Salma hanya cuek tanpa menoleh.Bu Aisah menahan senyum melihat bu Bira yang duduk disebelahnya tampak kesal melihat anak dan menantunya yang tak memperdulikannya.“Ehm,” kembali bu Bira berdehem lebih keras dari yang pertama.“Mbok Inah,” panggil Bara.“Ya nak Bara,” jawab mbok Inah dar

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 207. Perlawanan Salma

    Ceklek.Tampak wajah bu Bira yang tanpa dosa menyembul di balik pintu sambil tersenyum. Bara hanya mampu mengusap wajah kasarnya melihat kelakukan sang ibu.“Ada apa, Ma?” tanya Bara datar.“Ini Mama bawain ini bagus untuk ibu hamil,” jawabnya sambil mengacungkan sebuah minuman berwarna gelap tersebut.“Ini apa, Ma?” tanya Bara mengambil botol minuman tersebut.“Ini air jahe bagus untuk morning sickness yang sering dialami sama Salma,” ujar bu Bira tersenyum.“Makasih ya, Ma,” ujar Bara sambil mau menutup pintu namun ditahan oleh bu Bira.“Ada apa lagi, Ma?” tanya Bara sedikit kesal.“Gapapa, kalian lagi ngapain didalam?” tanya bu Bira melongo ke dalam kamar melihat Salma yang sedang istirahat.Salma memang memilih untuk tiduran daripada menanggapi setiap perkataan bu Bira.“Rujaknya udah abis?” tanya bu Bira.“Kayaknya belum,” jawab Bara asal.“Oh kirain udah abis, lapar berarti Salma,” kekeh bu Bira sambil berlalu turun kebawah.Bara menutup kembali pintu kamar dan menghela nafas be

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 206. Yakin Kuat?

    “Salma,” panggil Bara kepada istrinya yang masih duduk di dapur memperhatikan bik Rasi masak untuk makan malam keluarga mereka.“Iya, Mas,” jawab Salm.“Masih mau disini?” tanya Bara karena sudah lebih satu jam Salma masih betah duduk disana walaupun teh dan kuenya sudah tidak bersisa.“Kayaknya enggak, Mas,” kekeh Salma bangkit lalu berjalan ke lantai atas diiringi oleh Bara.“Besok Ainel mau kesini,” ujar Bara saat mereka telah tiba di kamarnya.“Ngapain?” tanya Salma“Ketemu Tama?” tanya Salma lagi sedikit meninggi dan terlihat cemburu.“Gak, mau bawain baju-baju yang baru datang yang kemarin dia cerita sama kamu. Tadi dia telepon mas, katanya ponsel kamu gak aktif,” jelas Bara.“Oh iya, lupa ngecharge dan mati,” ujar Salma sambil tersenyum.“Mas bilang kamu gak bisa kesana lagi hamil, dia mau bawain kesini biar kamu sama ibu bisa milih gitu katanya,” jelas Bara kepada Salma yang tampak cemburu.“Oh, boleh deh.”“Kamu gak harus banyak beristirahat, agar kamu dan dedek bayi sehat,”

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status