Share

Kepergian Guru, Keputusan Mo Feng

“Jadi, bagaimana? Kau akan tetap lanjut atau memilih kalah di tanganku?” tanya Pak Tua Ao Yu sekali lagi.

Mo Feng menggertakkan giginya. Mata kanannya yang berwarna merah, kini tampak lebih terang seolah sedang menyala. Sedangkan kepalan tangannya tampak mengendur perlahan.

Pada akhirnya, Mo Feng menarik napas panjang sebagai jawaban.

“Baiklah, Guru. Aku lebih baik kalah di tanganmu dan tidak lolos dalam pengujian kali ini dibanding harus menang sampai mati demi mengalahkanmu,” ucap Mo Feng cukup tenang sembari menarik kembali tangannya.

Mendengar ini, Pak Tua Ao Yu tidak segan lagi untuk menapakkan tangannya dengan kekuatan sedang pada dada Mo Feng hingga memaksa Mo Feng mundur beberapa meter jauhnya.

‘SREK!’

Mo Feng berhenti dengan bertumpu pada kaki kirinya. Sementara itu, tangan kanannya memegang dadanya yang terasa agak sesak setelah mendapat serangan telapak tangan Pak Tua Ao Yu barusan.

“Aku tidak mengira serangan Guru tidak main-main! Huh! Huh!”

Napas Mo Feng menjadi tidak be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status