Terima Kasih Kak Jaz, Kak Edwardus, Kak Catur, dan Kak Kusuma atas dukungan Gem-nya (. ❛ ᴗ ❛.) Dengan ini telah terkumpul 7 Gem, yang artinya ada 1 bab bonus lagi untuk besok ( ╹▽╹ ) Dan hari ini akhirnya jumlah View mencapai 10K (≧▽≦) Terima kasih kepada para pembaca yang selalu setia terus membaca perjalan Ryan Pendragon ini. Jadi, ada tambahan 1 Bab Bonus View nih (•‿•) Akumulasi Gem Bab Bonus: 30-10-2024 (sore): 2 Gem (reset) Bab Bonus Gem Hari ini: 2/6 Bab Bab Bonus View: 4 Bab Bonus Gem besok: 2 Selamat Membaca
Wyrm yang terluka itu menyapu ekornya yang besar dan berduri ke arah Ryan dengan kecepatan tinggi. Ryan dengan mudah menghindari serangan tersebut berkat refleksnya yang luar biasa. Namun, seorang lelaki tua kultivator yang berada di dekatnya tidak seberuntung itu. Dia terkena sapuan ekor yang mematikan dan terpaksa mundur dengan cepat sambil memuntahkan darah segar.Lelaki tua itu terus memuntahkan darah dengan wajah pucat, dan dadanya berangsur-angsur mengeluarkan asap putih yang menyengat. Manifestasi tubuh emasnya yang sebelumnya berkilau kini benar-benar terkorosi oleh racun mematikan di ekor Wyrm merah!"Kau!" dia berteriak dengan marah sambil menunjuk Wyrm. "Aku tidak pernah menyinggung perasaanmu sedikitpun! Mengapa kamu sampai menyakitiku seperti ini?""Siapa yang peduli dengan nasibmu?" sahut Wyrm merah dengan nada acuh tak acuh. "Aku akan membunuh bocah ini! Jika kamu tidak ingin mati, menjauh sejauh mungkin dari sini!"Wyrm merah memang bukan makhluk yang mudah diintimi
"Walter Kite!" teriak beberapa suara panik. "Cepat, konsumsi pil ini dan sembuhkan tubuhmu!" seru salah seorang kultivator sambil berlari tergesa-gesa. Beberapa murid dari Sekte Star Blade bergegas menghampiri rekan mereka yang terluka. Salah satu dari mereka mengeluarkan pil langka kelas Semi-Ilahi dari kantong penyimpanannya dan menyerahkannya kepada Walter Kite dengan tangan gemetar. Salah satu murid senior kemudian berbalik untuk menatap Ryan yang masih naik dengan tatapan yang sangat dalam dan penuh perhitungan. "Orang dari Gunung Langit Biru ini tidak sederhana sama sekali. Dia kemungkinan besar adalah murid tersembunyi dari seorang Kultivator perkasa zaman kuno, atau dia mungkin telah menerima warisan lengkap dari mereka." "Jangan pernah bandingkan dirimu dengan monster seperti dia!" dia melanjutkan dengan nada serius. "Tubuh fisik dan energi kehidupannya minimal sepuluh kali lebih kuat dari Walter Kite, bahkan mungkin lebih!" Begitu dia mengatakan hal tersebut, mata semu
Jayden Heck mencoba memaksa diri berjalan lebih jauh, namun langsung terluka parah oleh gelombang tekanan yang semakin intens. Dia jatuh tersungkur ke tanah dengan keras, kemudian perlahan berjuang untuk berdiri dengan hati yang bergetar hebat. "Tekanan gelombang ini sudah setara dengan kekuatan penuh Kultivator Ranah Demigod tingkat pertama!" serunya dengan wajah pucat. "Bagaimana mungkin bocah itu masih berdiri tegak? Dia bahkan tidak terlihat terluka sedikitpun!" Bukan hanya Jayden Heck, tetapi puluhan jenius muda yang telah mencapai tingkat ketujuh Ranah Supreme Emperor juga menatap Ryan dengan kebingungan total dan sedikit ketakutan. Dalam pikiran mereka, orang misterius dari Gunung Langit Biru ini pasti adalah monster tua yang bereinkarnasi dalam tubuh baru, atau monster tua yang sengaja menekan kultivasinya untuk alasan tertentu! Kalau tidak, bagaimana bisa fenomena tidak masuk akal seperti ini terjadi? Walter Kite, seorang pemuda berjubah putih yang berada di anak tangga
Kultivator dari Sekte Star Blade itu perlahan mulai menaiki Tangga Iblis Darah Tak Terbatas, dan seketika seluruh tubuhnya berada di bawah tekanan luar biasa. Cahaya keemasan memancar dari kulitnya saat suara dentingan logam terdengar di sekelilingnya–tanda bahwa dia mengaktifkan teknik pertahanan terkuatnya.Para jenius lainnya terkejut menyaksikan pemandangan ini.Kultivator dari Sekte Star Blade itu baru saja mencapai anak tangga kedelapan, tetapi tekanan yang diberikan Tangga Iblis Darah Tak Terbatas sudah begitu mengerikan!Dia adalah seorang jenius tak tertandingi yang telah mencapai tingkat keenam Ranah Supreme Emperor, dan merupakan murid terpilih dari Sekte Star Blade yang prestisius! Meskipun demikian, tubuhnya terlihat sekarat ditekan oleh aura mematikan dari tangga, dan mungkin tidak akan lama sebelum pertahanannya runtuh total."Ayo pergi juga!" teriak Jayden Heck dengan suara lantang."Semuanya, mari kita lakukan ini bersama! Kekuatan persatuan!" dia menambahkan sambil
Selain itu, tangga dipenuhi dengan binatang iblis, serangga berbisa, dan ular di mana-mana. Makhluk-makhluk mengerikan tersebut bergelayut di setiap sudut tangga, siap menyerang siapa pun yang berani melangkah naik. Mata merah mereka berkilat dengan niat membunuh yang pekat, sementara bisa mematikan menetes dari taring-taring tajam. Tidak heran jika tidak ada yang berhasil mencapai anak tangga ke-100 dalam 1700 tahun terakhir. Pemandangan di hadapan mereka benar-benar menakutkan dan mematikan! Ryan berdiri dengan tenang di antara ratusan kultivator lain, mengamati Tangga Iblis Darah Tak Terbatas dengan mata yang jernih. Sementara yang lain tampak tegang dan gugup, ekspresi Ryan tetap datar, seolah dia sedang melihat tangga biasa di rumahnya. "Seseorang dari Gunung Langit Biru?" Suara mencemooh memecah konsentrasi Ryan. Seorang pemuda berjubah putih dengan lambang bintang di dadanya memperhatikan Ryan dengan tatapan merendahkan. Auranya menunjukkan dia adalah kultivator Ra
"Terima kasih atas informasinya!" Ryan berkata sambil tersenyum tipis. Ryan kemudian meminta pelayan untuk pergi saat dia mulai mengolah dan menganalisis informasi yang baru saja diterimanya. Duduk di tepi tempat tidur, Ryan merenungkan situasi dengan serius. "Penguasa Gunung Diabolus Sanguine memiliki Token Spiritum, tetapi dia tidak pernah memberikannya kepada siapa pun." "Apakah dia khawatir Token Spiritumnya akan hilang jika jenius yang diberinya terbunuh di alam lain?" "Atau apakah ada hal lain yang perlu dikhawatirkan?" Ryan berpikir dalam hati. "Apakah dia bersembunyi karena luka-luka serius? Apakah dia memiliki musuh yang sedang memburunya?" pertanyaan-pertanyaan ini berputar di benak Ryan. Ryan tidak memikirkan masalah-masalah rumit ini terlalu lama. Sebaliknya, dia memutuskan untuk menjelajahi area di sekitar kaki gunung dan mengumpulkan informasi tambahan dari sumber lain. Kota Sword Gate, yang terletak strategis di kaki Gunung Diabolus Sanguine, ternyata adalah