Malam Semua ( ╹▽╹ ) Terima Kasih Kak Rubei', Kak Hari, Kak Aday Wijaya, Kak Eny Rahayu, Kak Alfi Ramadhan, Kak Pengunjung5804, Kak Roni Serasi, Kak Patricia Inge, dan Kak Steven Clief atas hadiah Koinnya (. ❛ ᴗ ❛.) Terima Kasih Kak Ricky Wenas telah memberi hadiah Kopi dan koinnya (. ❛ ᴗ ❛.) Terima Kasih Juga para pembaca yang telah memberikan Gemnya untuk mendukung novel ini (◍•ᴗ•◍) Malam ini, jumlah total koin sudah melebihi 5000, yang artinya ada Bab Bonus Hadiah malam ini. Ditunggu sekitar jam 8an ya, othor persiapkan dulu bab bonusnya (◠‿・)—☆ Bab Bonus: 3/3 Bab (Komplit) Bab Reguler: 2/2 Bab (Komplit) Bab Bonus Hadiah: 0/1
Tak jauh dari ayahnya, Richard Mouren mengepalkan tangannya erat-erat hingga buku-buku jarinya memutih. Ini adalah pertama kalinya dia merasa reputasinya sebagai seorang jenius tak tertandingi terancam. Perspektifnya terhadap pemuda misterius ini telah berubah drastis.Hembusan angin dingin akhirnya memecah keheningan, dan orang-orang pun mulai sadar kembali dari keterkejutan mereka. Keributan pecah seketika."Tetua Chester benar-benar dibunuh oleh bocah dari Ranah Saint King! Apa-apaan ini? Dari mana anak ini berasal?!" seru salah satu tetua."Apakah namanya ada dalam peringkat Berkah Surga?" tanya yang lain."Saya kenal hampir semua nama di peringkat itu, tapi saya belum pernah melihat anak ini. Saya rasa dia tidak ada di peringkat," jawab seorang pria tua dengan jenggot panjang.Bisikan-bisikan ketakutan dan kebingungan terus mengalir. "Kabut hitam tadi... Mungkinkah anak ini berasal dari ras iblis?""Iblis telah kembali ke Gunung Langit Biru?"Di tengah kegaduhan, Derrick Hodge
Sebelum Chester sempat pulih dari keterkejutannya, roh Tombak Iblis Rhongomyniad mengangkat tangannya dengan gerakan anggun. Sebuah qi tombak keperakan muncul dari ketiadaan, lalu melesat cepat ke arah Chester, menembus tubuhnya tanpa perlawanan!Dunia di sekeliling Chester seketika berubah. Segalanya tenggelam dalam lautan darah yang tak berujung. Di telinganya berdengung tangisan pilu ribuan arwah yang meratapi nasib."Yang Mulia," ucapnya dengan suara bergetar, berlutut dengan dahi menyentuh tanah, "mohon ampuni hamba. Hamba bersedia menjadi budak pemuda itu seumur hidup!"Ini adalah upaya terakhir Chester—melepaskan seluruh harga diri dan kehormatannya demi secercah kesempatan untuk bertahan hidup.Namun, roh Tombak Iblis Rhongomyniad hanya menatapnya dengan sorot dingin. "Kau hanyalah sampah di puncak ranah Dao Origin. Apa yang membuatmu berpikir kau layak untuk itu?" Mata dinginnya berkilat dengan keangkuhan kuno. "Lebih baik kau mati dengan terhormat."Bersamaan dengan perk
Sosok yang terbentuk dari kabut hitam itu adalah manifestasi dari roh tombak itu sendiri!Meski tidak sepenuhnya solid, aura dan tekanan yang dipancarkannya jauh melampaui kekuatan seorang ahli Ranah Supreme Emperor. .Bahkan kehadirannya saja sudah cukup membuat Chester Fauss kesulitan bernapas.Perasaan mencekam menghujam kesadarannya. Chester merasakan bahwa jika tatapan makhluk Niflheim ini berlama-lama padanya, jiwanya mungkin akan hancur berkeping-keping."Eksistensi semacam ini seharusnya mampu mengguncang dunia," pikir Chester panik. "Dia telah melampaui dunia fana dan bahkan lolos dari siklus reinkarnasi.""Bagaimana mungkin makhluk sekuat ini terkurung dalam tombak dan terikat dengan pemuda Ranah Saint King belaka?"Tidak ada logika yang bisa menjelaskan fenomena ini! Pikiran Chester kalut, benaknya berlarian mencari penjelasan yang masuk akal.Kabut hitam terlalu pekat hingga ia tak lagi bisa melihat sosok Ryan. Namun anehnya, mata Ryan justru mampu menembus kabut tersebu
"Mungkinkah ini fenomena yang sama dengan yang terjadi di langit Kota Season tempo hari?" bisik salah satu tetua dengan nada cemas."Tombak itu hampir pasti berasal dari Niflheim," tambah yang lain dengan keyakinan. "Dan jika pemuda ini mampu mengendalikannya, mungkinkah ia memiliki darah iblis?""Artefak Niflheim terkenal karena ikatan darahnya yang unik. Setiap upaya pengambilalihan paksa akan merusaknya, kecuali pemilik aslinya memutuskan koneksi secara sukarela."Bisikan-bisikan penuh kekhawatiran semakin ramai terdengar di antara para kultivator yang menyaksikan."Energi iblis yang dipancarkannya terlalu pekat untuk diabaikan," ujar salah seorang dengan suara rendah. "Bahkan jika anak ini bukan keturunan iblis, menguasai artefak seperti itu pasti akan menggoyahkan jalan kultivasinya di masa depan.""Dia bahkan mungkin menjadi pengkhianat Gunung Langit Biru dan bersekutu dengan Klan Spirit Blood. Kita tidak bisa membiarkannya hidup!"Di dalam kabur energi iblis, suhu menurun drast
Tangan Chester Fauss yang diselimuti cahaya ungu terangkat, siap menghadapi serangan Ryan. Namun alih-alih khawatir, bibirnya justru menyunggingkan seringai berbahaya."Tombak yang bagus," ujarnya dengan nada serakah. "Mulai hari ini, senjata itu milikku!"Dengan gerakan cepat, tangan Chester Fauss yang berpendar ungu menyambar ke arah Tombak Iblis Rhongomyniad!Namun sesuatu yang tak terduga terjadi—cahaya ungu di tangannya memudar saat bersentuhan dengan tombak itu, seolah energinya terserap. Ini menunjukkan betapa dominannya kekuatan yang terkandung dalam Tombak Iblis Rhongomyniad.Meski begitu, senyum Chester tetap bertahan. Dalam benaknya, selama anak ini kehilangan tombaknya, dia akan menjadi tak berdaya!Ketika selubung cahaya ungu itu lenyap, Chester mengalirkan seluruh Energi Qi-nya ke lengannya. Kekuatan dahsyat berusaha merenggut Tombak Iblis Rhongomyniad dari genggaman Ryan!Namun, alih-alih berhasil, ekspresinya berubah menjadi kebingungan."Apa ini?" gumamnya dengan ken
Ryan mengerti dilema Warren Mouren. Sebagai kepala Keluarga Mouren, tanggung jawabnya bukan hanya pada satu individu, tapi pada seluruh keluarga."Aku mengerti," potong Ryan tenang. "Kau boleh pergi. Aku akan menangani ini sendiri."Pernyataan ini disambut dengan tatapan tak percaya dari semua yang hadir. Beberapa bahkan tertawa pelan—bagaimana mungkin seorang pemuda dari Ranah Saint King bisa menghadapi situasi ini sendirian?Warren Mouren hanya bisa menggeleng tak berdaya sebelum berbalik dan pergi, membawa serta beban keputusan berat di pundaknya.Setelah kepergian Warren Mouren, Derrick Hodge mengambil tindakan cepat. Ia melemparkan liontin giok ke udara, yang segera berubah menjadi sangkar energi raksasa, mengurung Ryan dan Chester Fauss di dalamnya."Tetua Chester," ujarnya santai, "Kamu bisa membunuh mangsamu dengan senang hati. Tidak ada orang lain yang bisa ikut campur!"Chester Fauss tersenyum puas, tatapannya