Share

Bab 1195

Author: Danira Widia
"Baiklah," jawab Janice. Sekarang mereka juga hanya bisa begini saja.

....

Di River Bay.

Begitu masuk ke rumah, Janice dan Jason langsung mendengar suara musik dari ruang tamu. Setelah mendekat, mereka melihat Louise dan Vega sedang menonton acara ragam.

Mendengar suara langkah kaki, Louise berdiri dan melambaikan tangannya. "Kalian sudah pulang, kebetulan sekali. Cepat. Hari ini episode perdana acara ragamnya Chelsea. Pantas saja Chelsea bisa jadi orang yang didukung bos besar. Bukan hanya jadi nomor satu dalam pemilihan peserta wanita, sekarang dia bahkan dapat jatah masuk kamera jauh lebih banyak dari yang lainnya."

Begitu melihat Chelsea muncul, Vega langsung melompat. "Bibi Chelsea."

Mendengar perkataan itu, Jason menatap ke arah TV dengan curiga.

Janice pun mengesampingkan masalahnya, lalu tersenyum dan berkata, "Dengan dukungan Pak Landon di balik layar, sepertinya Chelsea akan terkenal."

Jason perlahan-lahan duduk. "Chelsea itu aktris. Kalau Landon memang mau mendukungnya, dia
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1196

    "Chelsea!" Janice tertegun beberapa detik, lalu tiba-tiba meninggikan suaranya.Louise dan Jason sampai kaget dibuatnya.Ivy terdiam sejenak, lalu berkata, "Memang dia. Orangnya Pak Bayu bilang barang itu harus dikirim langsung ke tim produksi untuk Chelsea.""Dia menerimanya?"Kalau Chelsea menerimanya, berarti dia menerima Bayu.Ivy tampak ragu, lalu menimpali, "Nggak, semuanya dikembalikan. Tapi setelah itu, Pak Bayu kasih barang yang lebih mahal dan dia terima.""Nggak mungkin!" Janice langsung membantah."Janice, aku tahu kamu dekat sama Chelsea. Tapi di dunia hiburan ini, tanpa sokongan itu susah. Pak Landon nggak tertarik sama dia. Dia pasti cari dukungan dari yang lain. Lagian, dia sudah 20-an tahun, nggak mungkin selamanya bertahan begini, 'kan?"Ivy berbicara secara objektif. Dia merasa Chelsea juga tidak punya banyak pilihan. Namun, Janice tetap tidak percaya."Ibu, tolong jangan bilang ke siapa-siapa soal ini. Aku rasa pasti ada kesalahpahaman.""Janice, kamu kenapa sih? Ja

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1195

    "Baiklah," jawab Janice. Sekarang mereka juga hanya bisa begini saja.....Di River Bay.Begitu masuk ke rumah, Janice dan Jason langsung mendengar suara musik dari ruang tamu. Setelah mendekat, mereka melihat Louise dan Vega sedang menonton acara ragam.Mendengar suara langkah kaki, Louise berdiri dan melambaikan tangannya. "Kalian sudah pulang, kebetulan sekali. Cepat. Hari ini episode perdana acara ragamnya Chelsea. Pantas saja Chelsea bisa jadi orang yang didukung bos besar. Bukan hanya jadi nomor satu dalam pemilihan peserta wanita, sekarang dia bahkan dapat jatah masuk kamera jauh lebih banyak dari yang lainnya."Begitu melihat Chelsea muncul, Vega langsung melompat. "Bibi Chelsea."Mendengar perkataan itu, Jason menatap ke arah TV dengan curiga.Janice pun mengesampingkan masalahnya, lalu tersenyum dan berkata, "Dengan dukungan Pak Landon di balik layar, sepertinya Chelsea akan terkenal."Jason perlahan-lahan duduk. "Chelsea itu aktris. Kalau Landon memang mau mendukungnya, dia

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1194

    Melihat Janice menatapnya dengan bingung, Jason mengulurkan tangannya dan mengambil tablet milik Norman. "Kamu masih ingat jam tangan yang ibumu bilang? Meskipun jam tangan itu mungkin saja terjatuh ke dasar danau, pasti akan meninggalkan jejak selama benda itu pernah ada."Saat mengatakan itu, Jason memiringkan tubuhnya dan memilih salah satu foto yang hanya menampilkan lengan.Janice menatap Jason dengan penasaran. "Kenapa?""Jangan lihat, foto-foto lainnya agak mengerikan," jawab Jason sambil menyerahkan tablet itu pada Janice.Janice langsung menganggukkan kepala karena dia juga tidak ingin menantang nyalinya. Dia menundukkan kepala dan menatap lengan yang diperbesar di layar. Lengan itu terlihat sudah membengkak dan terdapat beberapa luka gores, mungkin tergores sesuatu di dalam danau. Luka gores yang paling parah adalah di bagian pergelangan tangannya."Kenapa bagian ini parah sekali?" tanya Janice sambil memiringkan tabletnya untuk mengamati dari berbagai sudut.Jason tidak meng

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1193

    Ivy menghela napas lega. "Kalian nggak perlu mengkhawatirkanku, lain kali aku akan menghindari Nyonya Verica saja.""Ya."Setelah mengatakan itu, Janice berdiri dan berjala ke sisi Ivy. Dia merangkul Ivy dan berkata, "Ibu, ada beberapa hal yang lebih baik dibiarkan berlalu. Yang paling penting sekarang adalah kamu baik-baik saja."Ivy tersenyum pada Janice. "Sekarang kalau kamu baik-baik saja, aku baru bisa tenang. Kapan kalian akan mengungkapkan hubungan kalian? Anak pun sudah begitu besar, nggak mungkin terus begini, 'kan?""Kenapa malah bahas soal aku? Sekarang kami juga cukup baik," kata Janice. Dia sudah bukan dirinya yang dahulu, tidak akan bersikeras memaksa Jason untuk membuat keputusan tertentu.Jason berdiri, lalu menggenggam tangan Janice dan berkata pada Ivy dengan ekspresi serius, "Aku akan memberi Janice sebuah jawaban yang memuaskan."Dia juga bukan dirinya yang dahulu lagi, mengira menahan seseorang adalah bentuk perlindungan dan cinta pada orang itu. Saat keduanya sali

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1192

    "Ibu, sebelum Poppy merencanakan kematian palsunya, apa ada terjadi hal-hal yang aneh?" tanya Janice. Dia merasa orang yang begitu cerdas seperti Poppy, seharusnya tidak perlu bersikap waspada terhadap Ivy yang selalu tulus membantu. Pasti ada sesuatu yang terlewatkan."Nggak ada, kami ini sahabat. Kalau memang ada sesuatu, dia nggak mungkin menyembunyikannya dari aku," jawab Ivy sambil menggelengkan kepala, lalu mengepalkan tangannya cukup lama baru dilepaskan.Adegan itu tertangkap Jason, tetapi dia diam-diam mengalihkan pandangannya. "Berapa uang yang kamu kasih padanya?"Ivy langsung tertegun sampai matanya membelalak. "Jason, kenapa kamu bisa tahu?""Tadi kamu bilang kalian melunasi utangnya sama-sama. Setelah itu, kamu kasih dia berapa banyak lagi?" tanya Jason sambil menatap Ivy.Di bawah tatapan Jason, Ivy menjadi gelisah dan tidak bisa menyembunyikan apa pun. "Semua ... semua yang aku punya, aku hanya sisakan biaya hidup untun sebulan. Sisanya dia bawa pergi untuk menenangkan

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1191

    "Saat itu kami sudah sepakat waktunya lapor polisi. Begitu polisi memastikan dia bunuh diri, para rentenir juga nggak bisa berbuat apa-apa. Tapi, saat aku bawa polisi ke lokasi, aku baru sadar jam tanganku lambat sepuluh menit dan Poppy juga nggak ada. Ada yang bilang lihat dia mondar-mandir di tepi sungai cukup lama, lalu berbalik dan lompat ke dalam sungai."Setelah mengatakan itu, Ivy menangis dengan makin tersedu-sedu dan melanjutkan, "Aku yang sudah mencelakai Poppy. Kalau aku lebih memperhatikan waktu, pasti nggak akan terjadi hal ini. Dia pasti mengira aku nggak akan datang membantunya, jadi putus asa dan akhirnya benaran bunuh diri."Janice langsung menyela, "Ibu, jangan menangis dulu. Tadi kamu bilang jam tanganmu terlambat sepuluh menit, 'kan?"Ivy menganggukkan kepala, lalu bangkit dan mengambil sebuah jam tangan tua dari dalam laci. "Saat mengungkit tentang Poppy beberapa hari yang lalu, aku ambil jam tangan ini dan melihatnya lagi. Makin dilihat, makin merasa sedih."Janic

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status