Share

Bab 19

Penulis: Danira Widia
Ivy buru-buru tiba di kantor polisi. Saat melihat tangan Janice yang terluka, wajahnya langsung pucat ketakutan.

Ivy bertanya, "Apa yang terjadi? Baru keluar dari rumah sakit, kok sudah terluka lagi? Kamu ini seorang desainer, tanganmu sangat penting!"

Janice jelas mengerti betapa pentingnya hal itu, lalu apakah Jason tidak mengerti? Dia tetap saja menendang pria itu ke arahnya. Jika begitu, biarlah masalah ini berlanjut.

Janice mengusap rambutnya sambil berucap, "Aku baik-baik saja. Bu, aku nggak bertele-tele lagi. Apa hal yang kuminta kamu tanyakan sudah ada jawaban?"

Ivy menggenggam tangan putrinya dengan penuh kekhawatiran. Dia menangis karena sakit hati. Setelah beberapa saat, dia baru bisa menjawab, "Sudah. Lihatlah ini."

Ivy mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan isinya hanya kepada Janice. Setelah melihatnya, Janice justru merasa sedikit lega. Dia berucap, "Ternyata benar."

Ivy mengerucutkan bibirnya, lalu bertanya, "Janice, sekarang gimana? Baru saja masalah Calvin selesai, ka
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Eka Yuni Astuti
bodoh pake banget sumpah
goodnovel comment avatar
ayansicarissa
lah buat apa teelahir kmbli
goodnovel comment avatar
Tanjung For'az Sya
sama aja dgn di kehidupan sblm nya ttp menderita, klu gtu ngapain ada kehidupan kedua
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1697

    Daniel adalah nama lain yang digunakan Yosep saat bekerja di cabang Grup Karim di luar negeri juga. Selain itu, Daniel yang di kehidupan sebelumnya juga bukan seorang eksekutif perusahaan, melainkan seorang kepala pelayan yang menghidangkan teh dan air seperti yang dilakukan Yosep tadi.Ingatan Janice muncul dengan deras seperti banjir. Saat dia bertemu dengan Yosep atau Daniel ini di kehidupan sebelumnya, mentalnya sudah hampir hancur karena siksaan yang dialaminya. Jika bukan demi Vega, dia merasa dirinya mungkin sudah runtuh. Hanya saja, tidak ada seorang pun yang menyadari hal itu, dia seperti orang transparan yang bergerak di antara Keluarga Karim.Janice ingat di tahun terakhir sebelum kematiannya di kehidupan sebelumnya. Saat itu, kepala pelayan Keluarga Karim entah mengapa tiba-tiba pensiun, lalu digantikan dengan kepala pelayan yang sangat muda bernama Daniel dan itu adalah Yosep.Namun, Yosep yang di kehidupan sebelumnya sepertinya sengaja menghindari beberapa keterkaitan. Ra

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1696

    Jason menatap dua artis wanita yang masuk, lalu mengernyitkan alisnya. "Ayo kita lihat ke dalam.""Baik," jawab Janice, lalu mengikuti Jason masuk ke dalam rumah.Kebetulan, Ivy yang menggendong anaknya datang. Dia menyerahkan anaknya ke asistennya, lalu menghampiri mereka. "Jason, kamu akhirnya kembali. Kakakmu sudah dua hari ini mencari Anwar, tapi nggak bisa bertemu. Jadi, dia suruh aku menyempatkan diri untuk datang lihat-lihat. Tapi, mereka bilang Anwar nggak mau bertemu aku, jadi aku sengaja bawa anak ini."Meskipun Anwar tidak terlalu menyukainya, Ivy berpikir setidaknya Anwar pasti akan bertemu dengannya demi anak. Namun, Anwar tetap saja menolak untuk bertemu.Ivy berkata dengan khawatir, "Apa terjadi sesuatu padanya ya?"Saat semuanya sedang berbicara, kepala pelayan lewat sambil membawa beberapa pelayan.Jason memanggil kepala pelayan itu, "Ada apa ini?"Kepala pelayan itu menatap Jason dan sepertinya ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia akhirnya hanya tersenyum. "Belakangan

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1695

    "Ya."Janice menganggukkan kepala, lalu mengalihkan pembicaraan. "Jason, apa ke depannya akan selalu seperti ini? Apa kita akan terus menangani berbagai urusan?"Hal ini membuat Janice merasa harus menjalani setiap harinya dengan waspada.Jason menggenggam tangan Janice, lalu berkata dengan tenang, "Nggak, ini akan berakhir."Janice mengangkat kepala dan menatap Jason. "Ya."....Dua hari berikutnya, semua orang diam-diam sepakat untuk bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.Namun, Vinka sempat datang menemui Janice dan yang lainnya, lalu berkata Senia tidak sabar dan langsung meneleponnya untuk menanyakan kondisi terkini. Dia pun menceritakan semuanya pada Senia sesuai arahan Jason."Pak Jason nggak mengizinkan siapa pun membicarakan masalah ini. Dia bilang akan menyelesaikannya secara pribadi dengan kita," kata Vinka."Kalau begitu, kamu harus manfaatkan kesempatan ini baik-baik. Ingat. Jangan terlalu cepat menunjukkan pikiranmu, itu hanya akan membuat Pak Jason mengendalikanmu,"

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1694

    Janice membayangkan betapa kekanak-kanakannya dia saat Jason, rasanya ingin segera tenggelam ke dasar bak mandi. Dia meraih handuk yang diletakkan di pinggir bak, lalu menenggelamkan tubuhnya ke dalam air. "Aku hanya ingin mencoba suhu airnya, nggak ada maksud lain."Jason berjalan ke pinggir bak dan berjongkok. "Aku mengerti.""Kenapa terdengar seperti kamu sedang mentertawakanku?" tanya Janice sambil menggerakkan tubuhnya di air, lalu menempel di tepi bak mandi dan menatap Jason.Jason yang menoleh ke arah Janice pun sulit menahan dirinya untuk tidak melihat bagian belakang tubuh Janice yang indah. Handuk yang menutupi tubuh Janice bergerak mengikuti riak air, sehingga memperlihatkan sedikit punggung Janice yang mulus. Beberapa helai rambut hitam Janice yang tergerai bergerak-gerak, membuat hatinya ikut bergetar.Janice sama sekali tidak menyadari hal itu.Jason mengangkat tangan dan menyingkirkan helai rambut yang menempel di wajah Janice ke belakang telinga, lalu ujung jarinya meny

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1693

    Janice menganggukkan kepala, lalu menatap Jason.Jason pun berkata, "Aku ingin kamu menyesatkan Senia, biar dia merasa kita masih bernegosiasi."Vinka tidak begitu mengerti, tetapi Jason bisa berkata seperti itu pasti karena ada maksud lain dan itu juga bukan urusan yang pantas ditanyakannya. "Aku mengerti.""Kamu tahu nama dokter yang selalu ada di sisi Senia?" tanya Jason."Sepertinya ... Anshon," jawab Vinka sambil mengingat-ingat kembali."Ya. Pergilah. Pikirkan baik-baik apa yang akan kamu katakan, jangan sampai dia menyadarinya. Bilang saja kita sedang menangani masalah ini secara pribadi," pesan Jason."Baik, Pak Jason," balas Vinka.Kakak beradik Keluarga Panduwinata itu kembali berterima kasih dan meminta maaf sampai tiga kali lagi, lalu akhirnya pergi.Janice menatap pintu yang tertutup itu dengan perasaan cemas.Rensia berdiri. "Baiklah, ini sudah larut. Semuanya sebaiknya istirahat lebih awal karena pertunjukan ini masih akan berlanjut. Besok masih ada aktivitas lain, kita

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1692

    "Benar, repot sekali," kata Jason.Mendengar itu, Janice menatap Jason dengan tatapan setengah mengerti. "Apa ini untuk mengalihkan perhatian kalian? Jadi, nggak peduli apa rencana Vinka dan Jesslyn ini berhasil atau nggak, itu nggak penting bagi Senia karena targetnya bukan ini."Rensia menganggukkan kepala. "Kalau begitu, ini bisa menjelaskan kenapa Yosep dan Senia tiba-tiba begitu rendah hati. Ternyata mereka sedang diam-diam merencanakan sesuatu, tapi belakangan juga nggak dengar ada orang apa di sekitar mereka."Janice juga sudah lama tidak mengikuti kabar tentang Yosep.Jason berkata dengan nada muram, "Tadi Vinka sempat menyebut sesuatu, ada seorang dokter di sekitar Senia. Kalau dia nggak sakit, kenapa harus ada dokter di sisinya?"Janice bertanya, "Maksudmu, ada yang mencurigakan dengan dokter itu?""Belum pasti, tapi kita bisa kita apa yang sedang mereka lakukan belakangan ini," kata Jason.Rensia berkata dengan khawatir, "Ibu dan anak ini mewaspadai kita seperti mewaspadai s

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status