Share

Bab 268

Author: Danira Widia
Janice sama sekali tidak menyangka Tracy akan tiba-tiba menyerbu ke arahnya. Dia pun kehilangan keseimbangan dan jatuh ke lantai.

Tangannya secara naluriah menahan tubuhnya, jadi telapak tangannya langsung menekan pecahan cangkir yang dipecahkan oleh Anwar tadi.

Rasa sakit langsung menyebar ke seluruh tubuhnya, membuat Janice kehilangan kemampuan untuk melawan. Dia hanya bisa membiarkan Tracy menyeretnya.

Ivy sontak tersadarkan. Dia langsung berlari untuk menarik Tracy. "Lepaskan putriku!"

Namun, Tracy yang sekarang hanya berpikir untuk membela Yoshua. Dia punya kekuatan yang luar biasa!

Tracy menarik syal Janice dengan kuat, lalu berteriak dengan tajam, "Ayah, lihat! Aku punya bukti! Aku akan buktikan kalau dia selalu menggoda Jason selama ini!"

Syal yang mengencang itu membuat Janice sulit bernapas. Ketika dia merasa tercekik, Zachary akhirnya berhasil menarik Tracy yang gila itu. Pada saat yang sama, syal itu juga terlepas darinya.

Ivy buru-buru melindungi Janice dan bertanya dengan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Hasriana Ana
betul,,, percuma saja dia mengulang waktu, trus kapan dia balas dendam nya kok belum terlaksana,, Seakan semua nya sudah di atur oleh Jason,, nggak berguna
goodnovel comment avatar
Mikha Anjalia
kenapa janice,tidak faham maksud jason dengan memberi syalnya kepada janice..yang tak terganti jika hilang...geram jason..jika janice penting untukmu kenapa tidak diakui saja di hadapan ayahmu...aahh geram..
goodnovel comment avatar
Riki Putri
please lah thorrrrr buat jenika happy atau keluar dari negara nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 269

    Saat ini, Tracy sudah mencari ke seluruh permukaan syal, tetapi tidak menemukan inisial J yang disulam dengan benang emas."Ini nggak mungkin! Pasti ada di sisi lainnya!"Tracy memeriksa kembali, menyusuri kain itu sebanyak tiga kali. Namun, tetap tidak menemukan bukti yang diinginkannya.Anwar mulai kehilangan kesabarannya. "Sudah ketemu?"Tracy tampak panik. Dia terus memeriksa, "Aku pasti bisa menemukannya! Pasti ada di syal ini!""Kak Tracy, apa ini yang kamu cari?"Jason mengeluarkan sebuah syal dari bawah mantel. Di atasnya terlihat jelas inisial J yang disulam."Gimana bisa begini? Ini nggak mungkin!" Tracy menatap Jason dengan tidak percaya.Jason meletakkan syal itu di sandaran kursi, lalu berucap dengan dingin, "Semua orang tahu syal ini sangat penting bagiku. Mana mungkin aku memberikannya kepada orang lain secara sembarangan?"Janice merasa seperti ada yang mengamatinya. Namun, ketika dia mendongak sedikit, tidak ada apa-apa di depannya.Tracy merasa dirinya telah dipermalu

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 270

    Janice merasa sesak. Saat dia menyadari tatapan aneh dari Yoshua, semua sudah terlambat. Yoshua telah memberi isyarat mata kepada Tracy.Saat Janice menarik syalnya, Tracy sontak menariknya, membuat Janice kehilangan keseimbangan dan terjatuh.Meskipun akhirnya Janice bisa menstabilkan tubuhnya, bekas gigitan di lehernya terpampang jelas di depan Anwar.Tracy menahan tangan Janice, lalu menunjuk bekas gigitan itu dan berkata, "Ayah, lihat! Aku nggak bohong! Ini adalah bukti dia punya hubungan dengan Jason! Ini jelas bekas gigitan pria!"Janice langsung menutup lehernya dengan tangan dan membantah, "Bukan! Ini nggak ada hubungannya dengan Paman!""Kamu terus bilang nggak ada hubungannya. Kalau begitu, kenapa kamu tidur dengan Jason hari itu? Jangan bilang itu cuma kecelakaan. Kami tahu isi hatimu dengan jelas! Kamu dan ibumu sama saja! Sama-sama mengincar pria kaya!"Tracy semakin emosional sehingga menyeret Ivy ke dalam masalah ini. Saat melihat Zachary hendak berdiri, Janice segera be

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 271

    Anwar duduk dengan ekspresi tenang tanpa mengatakan apa pun. Namun, tatapannya yang tajam tertuju pada Jason. Dia menunggu Jason memberi tanggapan.Janice menunduk, melihat telapak tangannya yang berdarah. Namun, dia tidak merasakan sakit. Ini karena dia sudah cukup menderita dan cukup terpojok.Meskipun demikian, serangan mematikan tetap datang. Jason melirik Janice dengan tatapan yang dalam. Ekspresinya datar tanpa kelembutan sedikit pun. "Itu bukan urusanku."Luka di telapak tangan terus menggosok jaket wol. Serpihan kecil yang tertinggal semakin masuk ke dalam daging, tetapi Janice sudah mati rasa.Yoshua merangkul Janice yang kaku, lalu tersenyum sambil berucap, "Terima kasih atas restunya, Paman."Jika ada orang luar yang melihat, mereka mungkin berpikir bahwa Yoshua memiliki perasaan yang mendalam terhadap Janice. Namun, hanya Janice yang tahu bahwa kata-katanya itu hanya untuk mengalahkan seseorang. Sayangnya, Yoshua salah besar. Jason sama sekali tidak peduli padanya.Pandanga

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 272

    Pisau buah itu diambil Janice dari nampan buah di meja ruang tamu. Dia punya firasat bahwa Jason akan datang. Sesuai dugaannya, Jason datang. Namun, pisau Janice berhasil ditahannya.Jason menjepit mata pisau dengan mudah. Tidak peduli sekuat apa Janice mendorong, usahanya tetap sia-sia.Mata Janice memerah. Terlihat kebencian yang membara di matanya. Namun, wajahnya pucat pasi. Hanya bibirnya yang merah karena digigit dengan kuat.Jason menatapnya dengan tatapan suram. Ketika Janice hendak menyerah, pisau buah itu malah menggores telapak tangan Jason. Darah seketika mengucur.Janice tertegun. Jason hanya bertanya dengan tenang, "Gimana rasanya?""Dasar gila! Kamu memang gila!" Janice melemparkan pisau buah itu dan berbalik untuk pergi. Namun, pria di belakangnya sontak meraih leher belakangnya dan membalikkan tubuhnya.Jason mendekapkan Janice ke pelukannya, lalu menciumnya dengan ganas. Janice terbelalak sambil memukul Jason. Namun, Jason sama sekali tidak peduli, bahkan ciumannya me

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 273

    Lukanya terlihat cukup mengerikan.Janice masih mencoba untuk melawan, tetapi Jason menarik paksa tangannya. Lengan kekar Jason melingkar di belakang tubuhnya untuk membatasi gerakannya."Jangan gerak. Kamu nggak mau tanganmu lagi?" Suara berat yang disertai napas panas itu mengenai telinga Janice. Jason sama sekali tidak memberinya ruang untuk melawan.Demi tangannya, Janice akhirnya diam. Sejak meninggalkan rumah Keluarga Karim, lukanya terasa sangat sakit. Bahkan, dia tidak mendengar apa yang dikatakan Ivy kepadanya lagi.Jason mengambil cairan salin dari kotak P3K. Dengan suara rendah, dia berucap, "Tahan sedikit."Sebelum Janice sempat bereaksi, Jason sudah mulai membersihkan lukanya. Rasa sakit itu membuat bulu kuduknya meremang. Jari tangannya sampai bergetar.Rasanya seperti ada sesuatu yang merayap-rayap di dalam dagingnya. Janice tidak tahan dan ingin menarik tangannya, tetapi Jason menggenggamnya dengan semakin kuat.Saat berikutnya, Janice merasakan sensasi aneh di sekitar

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 274

    Sebelum Jason menyelesaikan ucapannya, Janice sontak melawan dengan sekuat tenaga. Seluruh kekesalan dan kebenciannya seolah-olah meledak. Dia tidak peduli pada apa yang ingin dikatakan Jason. Dia hanya ingin pergi dari sini."Paman, nggak usah bahas soal ini denganku. Aku nggak peduli! Aku nggak peduli pada Yoshua, apalagi kamu! Aku sudah muak!" pekik Janice yang sama sekali tidak menyadari aura berbahaya yang dipancarkan oleh Jason. Tatapan Jason benar-benar suram. Dia menahan dagu Janice, lalu mengangkatnya dengan kuat. "Nggak peduli?"Di bawah tatapan Jason, Janice tetap bergetar ketakutan. Setelah menggertakkan giginya, dia baru mengangguk. "Ya! Aku ... um!"Tanpa memberi Janice kesempatan untuk berpikir ataupun menyelesaikan ucapannya, Jason sontak menekan dagunya dan menciumnya.Janice mengangkat tangan untuk melawan, tetapi Jason malah menahan tangannya di jendela mobil. Semakin digenggam semakin erat. Telapak tangan Janice terasa sakit kembali. Jason sengaja, dia memang ingin

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 275

    "Nggak ada orang lain! Apa sudah cukup!" Janice terengah-engah, menatap Jason dengan marah. Meskipun begitu, penampilannya tetap memikat.Ujung mata yang merah, pandangan yang berkabut. Wanita ini tampak ingin menangis, tetapi berusaha menahan. Bulu mata bergetar, gelombang di matanya membuat orang merasa geli.Kemeja basah menempel di kulit Janice, sebagian tertutup dan sebagian lagi terlihat. Ini sungguh menguji pengendalian diri Janice.Tatapan Jason semakin gelap. Tangannya tiba-tiba mengepal, bahkan sendi-sendi jarinya terlihat pucat karena terlalu menahan diri.Pada akhirnya, Jason memejamkan matanya dan menarik handuk kering dan melemparkannya kepada Janice dengan kuat."Taruh di bahumu." Janice terdiam sejenak. Lagi-lagi, dia tidak bisa membaca pikiran pria itu. Namun, sekarang bukan waktu untuk berpikir. Dia hanya ingin membungkus tubuhnya dengan handuk.Saat Janice menarik handuk, tiba-tiba terdengar suara robekan di suasana yang hening. Bra yang dipakai Janice selama lebih d

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 276

    Begitu Janice berbalik, Jason sontak mendesaknya ke pojok. Jason memainkan handuk yang ada di tangannya. Rambutnya sedikit acak-acakan, membuat wajahnya terlihat semakin jahat.Janice mencoba menghindar, tetapi tubuhnya segera terperangkap dalam pelukan yang kuat. Sebelum dia bisa memberi penjelasan, ciuman sudah mendarat di bibirnya. Jason memberinya sentuhan yang sangat lembut, seolah-olah Janice adalah sesuatu yang sangat rapuh.Namun, pria selembut ini malah membuat Janice merasa tidak nyaman dan membuatnya semakin panik. Bahkan, dia lupa untuk mengangkat tangannya dan menolak kehadiran pria itu.Jason melepaskan bibirnya, lalu mengulangi dengan lirih, "Pacar?""Aku cuma bohong ....""Diam."Jason sepertinya tahu apa yang akan Janice katakan sehingga langsung memotong perkataannya. Ciuman yang semakin dalam, lambat, dan penuh gairah membuat Janice merasa pusing.Pikiran Janice menjadi kosong, seolah-olah waktu berhenti, tetapi hatinya kacau. Tiba-tiba, Janice mendorong Jason dan be

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 773

    Jason tersenyum. "Baiklah, aku akan menunggu."Saat Jason menerima Vega yang agak memberontak, Hady langsung tertegun saat menatap mereka. "Pantas saja aku merasa kamu begitu familier, kalian berdua ....""Keluarga pasien! Keluarga pasien!" teriak perawat."Aku segera ke sana," jawab Hady.Setelah Hady pergi, Vega mengangkat kepala dan menatap wajah Jason. Namun, dia tidak menangis ataupun marah.Meskipun anak itu ada di depan mata, Jason masih merasa semuanya tidak nyata. Dia memeluk Vega dengan lebih erat dan menarik Vega agar lebih dekat dengan hati-hati. Saat dia bisa mencium aroma khas tubuh Vega dan bahkan ada sedikit bau Janice yang samar-samar, dia baru berani yakin anak ini adalah Vega di mimpinya. Hanya saja, wajah anak ini lebih bulat daripada wajah Vega di mimpinya.Mulut Jason bergerak, seolah-olah ada banyak hal yang ingin ditanyanya. Namun, saat dia hendak membuka mulut, Vega yang berada dalam pelukannya bergerak beberapa kali dan menunjuk mesin penjual otomatis di loron

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 772

    Saat pria itu hendak memakaikan kalung itu pada istrinya, Jason tiba-tiba menggenggam pergelangan tangan pria itu. "Kalung ini dari mana?"Nada bicara Jason yang dingin membuat pria itu terkejut dan menjawab, "Dari ... Vega Jewelry. Bosnya adalah orang dari desa kami. Dia menjual perhiasan, sangat hebat."Wanita yang baru saja melewati kontraksinya pun meninju suaminya. "Apanya yang penjual perhiasan? Ini namanya desainer perhiasan.""Ya, aku memang mudah lupa," kata pria itu.Jason menatap desain pita yang pita yang istimewa itu. Dari lekukan hingga ukiran yang kecil-kecil di atasnya, semuanya itu adalah gaya khas Janice. Tenggorokannya terasa kering dan bertanya dengan suara serak, "Siapa?""Ja .... Ah! Sakit sekali!" teriak wanita itu tiba-tiba sebelum selesai menjawab pertanyaan Jason, lalu mencengkeram suaminya dan Jason dengan erat.Begitu pintu lift terbuka, kebetulan ada seorang perawat yang melihat kejadian itu dan segera memanggil orang untuk membantu. Saat dokter bertanya te

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 771

    Nama yang tertera di sepatu itu adalah Vega.Saat itu, seorang guru yang sedang menjaga ketertiban di lokasi itu segera berlari mendekat. "Mama Vega, Vega nggak ada di sini. Anak-anak yang terluka parah sudah segera dibawa ke rumah sakit kota.""Terluka parah?" tanya Janice dengan suara bergetar.Guru itu menggigit bibirnya, lalu berkata, "Kepala sekolah sudah pergi ke sana, kamu juga segera pergi ke sana saja."Janice baru saja hendak berbalik, tetapi tubuhnya langsung ambruk.Arya segera memapah Janice. "Aku antar kamu ke rumah sakit."Janice hanya bisa menahan air matanya dan menganggukkan kepala. Setelah berlari ke rumah sakit dan diberi petunjuk oleh perawat, dia pun menemukan lantai tempat para korban kecelakaan TK dirawat. Di tengah kerumunan, dia langsung menemukan gurunya Vega. "Guru, mana Vega? Dia baik-baik saja, 'kan?""Vega baik-baik saja. Saat aku membawanya untuk menghindar, aku terpaksa membawanya bersamaku ke rumah sakit karena aku harus buru-buru mengantar para korban

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 770

    Begitu mendengar terjadi kecelakaan di TK, Janice tanpa ragu langsung berlari keluar. Arya dan Louise segera mengikuti dari belakang."Kenapa bisa terjadi kecelakaan mobil di TK?" tanya Arya."TK ini dibangun di lereng. Saat bus pariwisata turun dari bukit, sopirnya juga nggak tahu kenapa nggak menginjak rem dan langsung menerobos masuk ke TK. Saat itu banyak anak-anak yang sedang bermain .... Aduh, tunggu aku!" jelas Louise.Hanya mendengar penjelasan singkat dari Louise, naluri menyelamatkan sebagai seorang dokter membuat Arya langsung tahu kecelakaan ini sangat parah.Saat ini, sebuah bus besar terjepit di tembok TK. Bagian depan bus sudah menerobos masuk ke lapangan bermain sepenuhnya, sedangkan bagian belakangnya tergantung. Banyak orang di sekitar yang sedang membantu dan banyak anak yang diangkut keluar dengan menangis terisak-isak.Janice segera berlari mendekat dan menarik seorang anak yang sedang memegang lengannya. Anak itu adalah teman sekelas Vega. "Mana Vega?"Anak itu me

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 769

    "Wanita apa? Panggil aku Wanita Ganas Pengayun Golok Tengah Malam," kata Louise yang berdiri di depan Janice dan melihat pria di depannya dengan tatapan ganas.Pria itu bertanya sambil mendesis, "Kamu penulis komik itu, 'kan?"Louise merapikan rambutnya, lalu berkata dengan suara yang menjadi manis, "Kamu ini penggemar fanatik, 'kan?""Aku bukan penggemar fanatik, aku adalah dewa," kata pria itu dengan kesal, lalu melempar sapunya dan menepuk debu di pakaiannya. Setelah itu, dia berjalan melewati Louise dan mendekati Janice.Melihat pria itu sudah mengejar sampai sini, Janice merasa tidak perlu bersembunyi lagi. Lagi pula, pria ini sudah melihatnya mengantar anak. Dia menepuk bahu Louise dan berkata dengan tak berdaya, "Aku kenal dia."Louise terkejut, lalu mulai menebak-nebak. "Jangan-jangan dia ini ... ayahnya Vega?""Jangan sembarang berbicara. Kalau ada yang mendengar, aku akan mati," kata pria itu dengan marah.Mendengar perkataan itu, Janice tersenyum dan menggelengkan kepala kar

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 768

    Zion segera maju dan memapah Landon. Saat melihat luka Landon dari dekat, dia langsung mengernyitkan alis. "Pukulan Pak Jason terlalu keras."Landon mengambil handuk dan menyeka sudut bibirnya. "Sudahlah, anggap itu pelampiasan saja. Kalau dia sudah menemukan tempat ini, kita sepertinya nggak bisa menipunya dengan bilang hanya kebetulan saja. Lebih baik beri Janice sedikit waktu lagi.""Tuan Landon, kamu sebenarnya punya niat pribadi juga, 'kan? Kamu ingin lebih dulu menemukan Nona Rachel daripada Pak Jason, 'kan?" kata Zion.Landon sama sekali tidak membantah. Dia sering berpikir apakah semuanya akan berbeda jika dia yang bertemu dengan Janice terlebih dahulu. Oleh karena itu, kali ini dia juga ingin mengambil risiko. "Zion, terus selidiki jejak Janice. Harus lebih cepat dari Pak Jason.""Baik," jawab Zion.....Setelah kembali ke kamar, Jason mengambil handuk dan menyeka tangannya yang terluka dengan tatapan dingin dan ekspresi cuek.Norman baru saja ingin mendekat dan menenangkan, t

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 767

    "Biar aku saja," kata Dipo."Nggak perlu. Kamu ini baru pulang seminggu sekali, cepat pergi lihat orang tuamu," kata Janice sambil tersenyum dan menggendong Vega, lalu berbalik dan masuk ke penginapan.Dipo terbata-bata sejenak, lalu akhirnya memutuskan untuk pergi.Louise mengikuti Janice dan berkata, "Dokter Dipo sepertinya tertarik padamu dan sangat baik dengan Vega juga. Kenapa kamu malah menolaknya?""Sekarang kehidupanku cukup baik, aku hanya butuh Vega saja," jawab Janice sambil memeluk Vega dengan erat. Dia berpikir orang tidak boleh terlalu serakah.Louise mengangkat bahunya dan bertanya dengan penasaran, "Jangan-jangan kamu masih memikirkan ayahnya Vega? Dia itu pria berengsek."Janice langsung menutup telinga Vega. "Jangan sampai anak kecil mendengarnya.""Baiklah. Oh ya. Tadi ada pria yang super tampan datang ke sini, penampilannya itu seperti model," kata Louise sambil terus menggerakkan tangannya.Janice hanya menganggukkan kepala dengan cuek, sama sekali tidak memedulika

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 766

    Saat Janice dan Dipo sedang membicarakan beberapa hal, Louise pergi keluar sambil memegang lolipop. Namun, Vega ternyata tidak berada di sana, dia pun terkejut sampai berkeringat dingin. Dia segera menarik salah satu karyawan dan bertanya, "Mana Vega?"Karyawan itu menunjuk ke toko hadiah di sebelah dan berkata, "Dia ke sana untuk cari makan dan minum lagi."Tetangga serta orang-orang di sekitar sana sudah sangat akrab dan Vega juga anak kecil satu-satunya di jalan itu, sehingga semua orang sangat menyayanginya.Louise baru saja hendak menghela napas lega, tetapi tatapannya tiba-tiba tertuju ke seberang jalan. "Wah .... Pria super tampan!"Karyawan itu pun terkekeh-kekeh. "Mulutmu jangan terbuka begitu .... Memang tampan, tapi kenapa rasanya agak familier?""Kamu jangan bodoh begitu, lihat aku saja," kata Louise sambil merapikan rambutnya dan hendak berjalan ke arah pria itu.Namun, karyawan itu menghentikan Louise. "Kamu yakin mau pakai piama ke sana?"Mendengar perkataan itu, Louise

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 765

    Karakter dalam komik itu fiktif dan gambar anak kecil itu juga hanya mirip dengan Vega sekitar 70% sampai 80% saja. Oleh karena itu, tidak bisa dibilang identik dan tidak termasuk dengan pelanggaran privasi juga. Namun, Louise sangat menyukai Vega, tentu saja tidak ingin mempersulit Janice. "Kalau begitu, nanti aku akan klarifikasi dan ubah penampilan bayi itu.""Baiklah," jawab Janice.Begitu percakapan keduanya selesai, televisi di dinding ruang tamu penginapan tiba-tiba menayangkan berita yang sedang viral. Berita itu berisi gambaran Jason yang memapah Rachel masuk ke dalam rumah sakit, sedangkan Rachel terlihat bergerak dengan sangat pelan. Reporter berspekulasi program kehamilan mereka sudah berhasil.Saat melihat gambaran di layar televisi, Janice langsung tercekat. Setelah dia pergi, Anwar selalu mencari kesempatan di berbagai acara untuk mengumumkan pasangan suami istri itu sedang berusaha memiliki anak. Belakangan ini, Rachel juga ikut mengiakan kabar itu. Dia berpikir seperti

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status