Share

Bab 370

Penulis: Danira Widia
Yang terdengar adalah desahan pria dan wanita.

Janice terpaku sejenak, mengira dirinya hanya salah dengar. Namun, saat berbalik, dia melihat layar besar yang sedang menampilkan adegan tak senonoh antara seorang pria dan wanita.

Pemeran utamanya tidak lain adalah Vania bersama seorang atlet kulit hitam. Pria di video itu bukan Azka! Atau lebih tepatnya, bukan hanya Azka!

Dalam video berdurasi satu menit itu, pria yang bersama Vania berganti-ganti, dari seorang model pirang bermata biru hingga pria lainnya. Janice bahkan belum sempat menghitung berapa banyak pria yang muncul.

Di sudut matanya, Janice melihat Vania yang mengenakan gaun pengantin putih terjatuh ke lantai dengan tubuh lemas. Suaranya bergetar saat berteriak histeris, "Matikan! Matikan! Semua itu palsu!"

Namun, layar besar itu tidak mengikuti perintahnya dan terus memutar rahasia besar lain. Ternyata, Vania adalah seorang pencuri karya. Desain-desain yang sebelumnya memenangkan hati banyak penggemar di internet ternyata adal
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Tamat lah riwayat Vania dan keluarga nya. Juga Malia. Vania wanita brwngswk, wanita rendah, yg ydk faualu . Juga Malia kena karma nya. Semoga janice hidup bahagia.
goodnovel comment avatar
Hamidah Arsho
setelah terungkap semua aku harap Janis tidak menerima Jason meskipun nangis darah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 821

    Tatapan Dipo membuat Lala merasa sangat malu. Belakangan ini, Dipo sering mengungkit hal itu dan terus membuatnya merasa malu, sehingga dia tanpa sadar mengikuti kehendak Dipo karena tidak ingin pekerjaannya terpengaruh.Hingga suatu hari ada seseorang pria datang menemui Lala, lalu memberitahunya tentang Dipo saat kuliah. Saat itu, dia baru sadar dia sudah masuk ke dalam perangkap Dipo. Namun, yang membuatnya benar-benar berani menghadapi semua ini adalah perkataan pria yang mencarinya itu."Meskipun itu kebutuhanmu, kamu juga nggak perlu merasa malu. Yang benar-benar harus merasa malu adalah orang yang memanfaatkanmu," kata pria itu.Saat menghadapi ancaman Dipo, Lala merasa Dipo tidak begitu menakutkan lagi setelah mendengar perkataan pria itu.Dipo pun langsung tertegun. Pada hari itu juga, dia diperintahkan untuk beristirahat. Agar pasien-pasien lamanya tidak ketakutan, pihak rumah sakit hanya mengumumkan dia sedang sakit dan tidak bisa menerima pasien untuk sementara waktu ini.B

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 820

    Setelah mendengar perkataan Jason, tak lama kemudian Janice mulai merasa kantuk. Dalam kondisi setengah sadar, dia melihat Jason berjalan ke sisi ranjang dan membungkuk untuk mencium dirinya dan Vega.Kemudian, dia membuka pintu kamar. Norman sudah lama menunggu di luar."Pak Jason, semuanya sudah siap.""Hm."Jason menoleh ke dalam kamar sejenak sebelum akhirnya pergi.Janice sangat ingin membuka matanya, tetapi tubuhnya seperti terkunci dan akhirnya dia terlelap lebih dalam.....Di rumah sakit, saat Dipo kembali, dia langsung menyadari tatapan aneh dari para koleganya. Dia awalnya mengira itu karena urusannya dengan Janice.Namun, sebelum sempat menjelaskan, seorang perawat berjalan cepat mendekatinya. "Dokter Dipo, Direktur menunggumu di ruang rapat."Wajah Dipo menegang, tetapi dia tetap bertanya dengan tenang, "Kamu tahu ini soal apa?"Perawat itu menggeleng dan langsung pergi.Dipo pun cepat-cepat menuju ruang rapat. Saat membuka pintu, dia melihat selain para pimpinan rumah sak

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 819

    Tatapan Jason langsung berubah dingin saat menatap Landon. Hanya dalam sekejap, Landon langsung sadar siapa orang itu.Rachel.Landon tersenyum pahit. "Maaf. Soal perceraian itu, aku akan bicara langsung dengannya.""Hm.""Lalu, kamu mau gimana selanjutnya? Meskipun Dipo bukan ancaman besar, ucapannya ada benarnya juga. Sebelum kamu dan Rachel mengumumkan perceraian, kamu nggak bisa mengakui Vega. Itu juga semacam bentuk perlindungan terhadap Janice."Yang paling dikhawatirkan Landon adalah Janice dan Vega.Jason menekan ujung rokok di tangannya, membuat serpihan tembakau jatuh seolah-olah menyiratkan kekejaman."Kamu tahu kenapa aku belum menyentuh Dipo?"Landon berpikir sejenak, lalu paham.Jason melemparkan rokok yang sudah rusak itu ke tempat sampah. "Kalau sudah terjerat dengan orang seperti itu, hidup pun serasa dikuliti."Selesai berbicara, dia melambaikan tangan ke arah Landon dan berjalan keluar tanpa henti."Pak Landon, silakan pergi. Aku nggak akan mengantar."Landon menatap

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 818

    Janice mengambil ponselnya dengan ragu. Saat dibuka, dia melihat bahwa wawancara Dipo sudah tidak ada lagi. "Ini ....""Cuma buat main-main sama dia. Dia unggah sekali, aku tarik sekali. Aku ingin lihat seberapa hebat dia sebenarnya," ujar Jason dengan datar.Janice termangu sejenak.Landon yang duduk di seberang, mengangkat cangkir tehnya dan menyesap perlahan. "Mungkin karena kemarin kita berdua tekan dia habis-habisan, jadi hari ini dia langsung buka semua kartu. Sepertinya para wartawan dan semua atensinya berasal dari orang yang ada di belakang dia."Janice merenung. Kemarin dia memang bekerja sama dengan Dipo dalam sandiwara itu, membuat Dipo merasa seolah-olah bisa mengendalikan dirinya.Hari ini, dia melancarkan serangan media dengan harapan Janice akan menyerah demi anaknya. Namun, ada satu hal yang Janice tetap tidak mengerti. "Siapa sebenarnya orang di belakang Dipo? Apa yang ingin dia dapatkan dariku?"Jason melirik jam tangannya. "Kita akan segera tahu."Untuk orang sepert

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 817

    "Mama, apa aku buat salah?""Nggak." Janice segera memeluk Vega. "Kamu nggak salah.""Aku dengar rekaman suara Paman Dipo. Aku bukan sengaja memanggil dia papa ...," ucap Vega dengan pelan."Aku tahu." Janice benar-benar ingin mencabik-cabik Dipo. Tak heran pria itu begitu percaya diri. Ternyata sejak awal dia mendekati mereka dengan niat tersembunyi demi kepentingannya sendiri."Vega, jangan sedih karena kesalahan orang lain." Jason masuk ke ruangan, suaranya tenang dan penuh kekuatan. Begitu duduk, dia langsung merangkul ibu dan anak itu ke dalam pelukannya.Vega memandang ke arahnya. Seolah-olah mendapat kekuatan, matanya langsung berbinar-binar.Saat itu, Janice mulai mengerti mengapa para pakar pendidikan di internet selalu menekankan pentingnya peran seorang ayah dalam keluarga.Setelah menenangkan Vega, Louise yang melihat Jason sepertinya ingin bicara dengan Janice pun membawa Vega pergi."Vega, ayo kita nonton kartun di kamar.""Mm."Vega pun mengikuti Louise masuk ke kamar.J

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 816

    Hanya dalam satu hari, segalanya berubah drastis.Pagi itu, Jason keluar rumah untuk mengurus sesuatu. Janice dan Louise baru saja menemani Vega sarapan di kamar. Mereka bersiap membaca buku cerita bersamanya.Louise tiba-tiba melompat dari sofa. "Ah! Dipo berengsek ini! Beraninya dia bicara sembarangan di internet!"Buku yang baru saja dipegang Janice terjatuh dari tangannya. Dia segera membuka ponselnya.Ternyata Dipo muncul dan mengumumkan ke publik bahwa Janice memiliki anak. Bahkan secara halus menyiratkan bahwa anak itu bukan anak Landon.Wajah Dipo yang tampak lelah dan penuh kesedihan muncul di layar, membuat kulit kepala Janice terasa kesemutan."Aku dan Janice sudah bersama tiga tahun lalu. Walaupun Vega bukan anak kandungku dan aku pun nggak tahu siapa ayah biologisnya, aku yang merawatnya selama tiga tahun. Dia juga memanggilku papa selama tiga tahun. Aku benar-benar nggak rela kehilangan dia.""Janice, aku nggak bisa menghentikanmu mengejar apa yang kamu inginkan, tapi tol

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 815

    Namun, sebagai seorang wanita lajang yang bersembunyi di kota kecil untuk melahirkan anak, sudah pasti banyak gosip beredar. Karena itu, Janice sangat berhati-hati dalam bersikap dan bertindak.Setiap kali bertemu dengan Dipo, dia selalu memastikan ada orang lain di sekitar. Dia juga tidak pernah menerima barang apa pun dari Dipo. Dia sungguh tidak mengerti dari mana datangnya kepercayaan diri Dipo itu.Jason memutus lamunan Janice. "Aku sudah menyuruh orang mengawasinya."Janice mengangguk, lalu menghela napas. Tiba-tiba, dia teringat sesuatu. Dia menggigit bibir dan berkata, "Pak Landon membahas soal Rachel tadi."Tatapan Jason langsung menjadi dingin. Dia pun menggenggam tangan Janice erat-erat."Apa yang dia katakan?""Nggak banyak, hanya memintaku untuk nggak membawa Vega kembali ke Kota Pakisa dalam waktu dekat. Sebenarnya, kekhawatirannya masuk akal.""Aku sendiri nggak tahu gimana kondisi Rachel sekarang dan aku nggak ingin mengambil risiko. Toh aku memang nggak berniat kembali

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 814

    Tubuh Janice langsung terperangkap dalam pelukan Jason yang kuat. Kehangatan di lehernya menyebar dengan cepat, membuat pikirannya kosong seketika.Beberapa detik kemudian, tubuhnya diangkat dan diturunkan di atas meja rias. Roknya terlipat ke atas, memperlihatkan kedua kakinya yang dibalut stoking hitam.Setelah terdengar suara sobekan di telinganya, Janice tiba-tiba tersadar. Jason telah merobek stokingnya.Dia panik dan segera mengangkat tangan untuk menghentikan tangan Jason yang mulai kelewat batas. Namun, pria itu tetap mencium dirinya dengan tenang dan dalam.Napas Janice pun menjadi kacau. Dalam pikirannya, bermunculan berbagai kenangan. Hubungan intim antara dirinya dan Jason selama ini, sejujurnya tak banyak yang menyenangkan.Yang tertinggal di benaknya lebih banyak rasa takut dan luka. Memikirkan itu, Janice pun spontan memalingkan wajah dan berkata tanpa hasrat apa pun, "Jangan."Napas Jason kian berat, jakunnya bergerak naik turun. Perempuan yang dia cintai ada tepat di h

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 813

    Landon menatap Janice dengan pasrah sekaligus penuh rasa bersalah."Pak Landon, tenang saja. Aku memang nggak berniat kembali ke Kota Pakisa. Aku sudah menerima uang dari adikmu, yang artinya aku berjanji padanya untuk menjauh darimu dan Jason, serta nggak akan kembali ke Kota Pakisa," jelas Janice."Uang? Berapa banyak?" Reaksi Landon persis seperti Jason, seolah-olah sedang menilai nilai diri mereka sendiri. Apakah semua pria memang begitu?Janice menjawab dengan agak canggung, "Sepuluh miliar. Uangnya kudeposit di bank, sebentar lagi jatuh tempo. Setelah itu, akan kutarik dan kembalikan padamu.""Sepuluh miliar untuk seorang ya? Lumayan, meski agak kurang.""Sepuluh miliar untuk dua orang."Landon tak bisa menahan tawa. Di balik matanya yang jernih, terlihat rasa terima kasih yang tulus pada Janice.Setelah pembicaraan selesai, mereka pun tiba di hotel. Mereka naik lift bersama, lalu berpisah di lantai yang berbeda.Begitu masuk ke dalam suite, Janice tidak menemukan Vega. Seketika,

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status