Share

Bab 544

Author: Danira Widia
Janice menutup matanya, merasakan tubuhnya jatuh dengan cepat sebelum akhirnya terhempas ke dalam laut yang sedingin es.

Saat ini, dia tak lagi memiliki tenaga, bahkan tak ingin berusaha melawan. Dia membiarkan tubuhnya tenggelam ke dasar laut.

Air laut menekan paru-parunya, rasa sesak yang mencekik perlahan-lahan membuat kesadarannya memudar.

Tiba-tiba, ombak di atasnya bergejolak. Sebuah bayangan menerobos masuk ke air. Dia ingin sekali melihat dengan jelas siapa itu, tetapi tubuhnya sudah tak mampu bertahan.

Lagi pula, mustahil itu Jason. Dari ketinggian seperti itu, dia tidak mungkin melompat.

Sebelum kesadarannya sepenuhnya hilang, tubuhnya tiba-tiba dipeluk erat oleh seseorang. Sesaat kemudian, bibirnya ditahan oleh sesuatu.

Seperti menemukan harapan terakhir, Janice langsung melingkarkan tangannya di leher orang itu. Tubuhnya mulai didorong ke permukaan air.

Namun, tepat saat mereka hampir mencapai permukaan, orang yang memeluknya tiba-tiba melepaskannya. Janice mencoba menggapa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Siti Rofikoh
salah paham terooos...kapan bahagiax janice&jason???....sebenarx siapa siih tokoh utamax dicerita ini...mohon author penjelasanx
goodnovel comment avatar
Zhen Zhen
hah janice salah paham lagi ke jason ampun deh
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1130

    Rensia baru saja selesai berbicara, ponselnya sudah berdering. Dia mengisyaratkan Janice dan Arya untuk diam, lalu mengangkat telepon itu dan bertanya dengan suara lemah, "Apa nggak bosan main trik ini terus?"Terdengar suara Anwar yang berwibawa perlahan-lahan berkata, "Nggak peduli bosan atau nggak, setidaknya berhasil. Aku sudah bilang, nggak ada gunanya melawanku."Rensia tidak menjawab, tetapi bahkan napasnya pun terdengar penuh tekanan. "Kamu nggak takut aku kasih tahu Jason?""Rensia, apa kamu lupa kenapa kamu diberhentikan? Tuduhan atas penyalahgunaan dana itu bukan hal kecil. Kalau Jason bantu kamu, dia juga akan kena imbasnya. Semua usaha kalian di rapat besar akan sia-sia," kata Anwar. Yang lebih tua memang paling licik, selalu tahu bagaimana menekan lawannya di setiap langkah.Rensia mengangkat kepalanya dan menatap dua orang di hadapannya yang kini ekspresinya sudah serius. "Apa yang sebenarnya kamu inginkan?""Ibumu sudah mengikutiku selama bertahun-tahun, aku juga nggak

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1129

    Janice menatap tangan yang merangkul pinggangnya, lalu menoleh dan menatap wajah Jason yang makin mendekat. Dia melihat Norman di kursi depan yang sudah sangat terbiasa, sehingga hanya menatap ke depan dengan tanpa ekspresi. Dia pun menggigit bibirnya, lalu mencium Jason dan segera keluar dari mobil.Di dalam mobil, Jason menatap punggung Janice yang menjauh. "Suruh orang ikuti Janice.""Baik," jawab Norman.Saat tiba di depan kamar pasien, Janice kebetulan bertemu dengan Arya yang sedang memeriksa kamar. Mereka pun masuk ke kamar pasien Rensia bersama-sama.Rensia sudah bangun dan berdiri di depan jendela sambil melamun. Siapa pun yang melihat ekspresi Rensia pasti tahu suasana hati Rensia sedang buruk.Janice baru saja hendak bertanya pada Arya apa yang sudah terjadi, tetapi dia menyadari Arya menatap lurus ke arah tempat sampah. Saat ikut menoleh ke arah itu, dia melihat sepotong keik yang terbungkus utuh dan satu kantong infus yang masih hangat. Dalam sekejap, dia langsung mengerti

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1128

    Mata Arya langsung membelalak dan tidak bereaksi dalam waktu yang cukup lama. Dia benar-benar kagum dengan cara berpikir kakak adik Keluarga Karim ini. Jika berbuat baik sedikit saja pada mereka, pasti akan dikira memiliki maksud tersembunyi. Tatapannya sempat berkaca-kaca, tetapi dia segera mengedipkan mata dan langsung berdiri tegak."Kamu ini pasienku. Sudahlah, kamu istirahat dulu. Suruh Jason cepat naikkan jabatanku. Aku pergi dulu, pergi benaran," kata Arya. Namun, begitu berbalik dan baru saja berjalan dua langkah, dia langsung menabrak pintu. Setelah mengumpat dengan pelan, dia segera pergi.Rensia menatap ke arah sosok yang menghilang itu, lalu mengernyitkan alisnya dan tersenyum. Kepribadian Arya memang sangat lucu, jelas sangat menarik perhatian. Orang seperti Arya bisa membuat para pasiennya segera merasa nyaman, bahkan dia pun merasa sangat santai saat berada di dekat Arya. Hal ini juga yang membuat orang-orang mengabaikan ketampanannya.Arya benar-benar sangat ganteng dan

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1127

    "Yang paling parahnya adalah sikap pemberontakku ini. Kalau suatu hari nanti aku sedang kesal, aku pasti akan buka semua aib masa lalu Pak Anwar. Dia sudah begitu tua, mana mau reputasi seumur hidupnya hancur hanya karena anak haram seperti aku," kata Rensia.Jason melirik Rensia sekilas, lalu berkata dengan nada tenang, "Ini juga bukan hal yang bisa kamu pilih."Perkataan itu langsung membuat Rensia tertegun dan tatapannya terlihat goyah. "Jason, tenang saja, aku nggak menginginkan harta Keluarga Karim. Kalau kamu nggak percaya, aku boleh tanda tangan surat perjanjian.""Nggak perlu. Dia yang utang kamu, kenapa kamu nggak mau?" kata Jason dengan ekspresi tenang, seolah-olah tidak peduli warisannya dibagi.Mendengar perkataan itu, Janice sempat terkejut. Apakah ini benar-benar Jason yang hanya memedulikan keuntungan? Dia memang memiliki banyak salah paham terhadap Jason di kehidupan sebelumnya, tetapi dia tahu betul Jason ini adalah pengusaha yang mementingkan keuntungan. Jason bahkan

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1126

    Rensia mengangkat telepon itu.Meskipun tidak dalam mode pengeras suara, semua orang tetap bisa mendengar dengan jelas suara Anwar yang marah. "Rensia, kamu gila ya? Kamu sudah buat bukti palsu, kamu bisa dipenjara."Bibir Rensia terlihat pucat, tetapi dia tetap tersenyum dengan bangga. "Oh? Yang mau bunuh aku itu Yosep, apa ada hubungannya dengan Keluarga Karim? Aku hampir saja dibunuh, polisi juga melihatnya. Ini namanya ... bukti kuat. Kalau kamu merasa aku buat bukti palsu, silakan tunjukkan buktinya."Terdengar jelas Anwar menarik napas dalam-dalam. "Rensia, aku tahu apa yang kamu pikirkan. Kamu sudah kembali ke Grup Karim, kenapa kamu masih harus begini?"Mendengar nada bicara Anwar yang mulai lembut, Rensia malah merasa jijik. Dia mendengus dan berkata, "Ayah, kamu sedang merekam ya? Aku juga merekamnya kok."Saat memanggil ayah, nada Rensia terdengar sangat menyindir.Melihat Anwar yang berada di seberang telepon langsung diam karena niatnya sudah ketahuan, Rensia tertawa dan b

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1125

    Saat polisi menyebutkan nama rumah sakit, Arya langsung tahu tujuan Rensia adalah mencarinya. Jika tidak, Rensia tidak mungkin akan memilih hotel yang dekat dengan rumah sakit tempatnya bekerja. Rensia pasti memikirkan pengobatan darurat di rumah sakit terdekat."Aku akan segera ke IGD dan sekalian hubungi keluarganya," kata Arya."Baik," balas polisi.Setelah itu, Arya berlari ke IGD sambil menelepon Jason.Sekitar lima menit kemudian, ambulans tiba di IGD.Mempertimbangkan identitas Rensia, Arya langsung mengambil alih perawatan Rensia setelah menjelaskan situasinya ke polisi. Saat sedang memakai sarung tangan, dia makin yakin semua ini adalah jebakan yang dirancang Rensia. Dia menggunting pakaian Rensia dan memperlihatkan luka di pinggang Rensia yang untungnya tidak terlalu dalam.Saat menjahit luka Rensia, Arya bercanda, "Nona Besar, kalian main apa sih di atas ranjang? Lempar pisau sambil tutup mata?"Wajah Rensia agak pucat, tetapi tatapannya sangat dingin. "Kamu percaya nggak ka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status