Share

Bab 656

Author: Danira Widia
Ciuman Jason mendarat dengan kuat, dipenuhi dengan obsesi yang begitu kuat.

Janice berjuang sekuat tenaga, tetapi pria di depannya tidak bergerak sedikit pun, bahkan semakin menjadi-jadi.

Saat bibirnya dipaksa terbuka, Janice mengangkat tangan untuk melawan, tetapi kedua tangannya langsung dikunci dengan satu tangan Jason dan ditahan di atas kepalanya.

Buk! Punggung Janice menabrak saklar lampu. Seketika, seluruh ruangan larut ke dalam kegelapan.

Hanya cahaya dari luar jendela yang berkedip-kedip, memperpanjang bayangan kedua sosok yang saling bertaut.

Pergelangan tangan Janice mulai mati rasa. Sebelum dia bisa bereaksi, tubuhnya sudah diangkat.

Rasa malu membuatnya melawan dengan sekuat tenaga tanpa peduli pada apa pun. Itu sebabnya, dia tidak sengaja membentur tangannya yang terluka.

"Uh ...." Janice meringis kesakitan, tetapi suaranya tertahan karena ciuman Jason.

Dalam sekejap, perasaan terhina dan kecewa meliputi hatinya. Di bawah sorot lampu dari gedung tinggi di luar jendela, so
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Endah Wati
oh si Rinso merestui hubungan antara Jason dan Janice, makanya Janice ga boleh sama Landon,rensia jahat atau baik to
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 657

    Orang tuanya pasti akan melakukan segala cara untuk melindungi Fiona, jadi pada akhirnya hanya Janice yang akan terluka.Namun, rencana awal Elaine adalah menangkap basah mereka sebelum sesuatu benar-benar terjadi. Dengan begitu, Rachel tidak akan terluka dan hubungan antara Keluarga Luthan dengan Keluarga Karim juga tidak akan terpengaruh.Hanya saja ... mungkin Elaine juga tidak menyangka bahwa Fiona tidak memercayainya, sampai-sampai memberikan obat dengan efek terkuat kepada Jason. Efeknya begitu kuat sampai tak ada yang sanggup menahannya.Fiona hanya ingin memastikan bahwa keadaan tidak bisa dibalikkan lagi, agar Landon tidak akan pernah menyukai Janice lagi.Mengenai peran Rensia dalam semua ini ... semua orang akan segera mengetahuinya.Setelah memastikan Janice dalam keadaan aman, Rensia mengambil ponselnya dan mengirim pesan kepada Landon.Kemudian, dia sengaja mengatur ulang waktu di ponsel Fiona, memperlambatnya beberapa jam. Setelah membangunkannya, Rensia segera menyelina

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 658

    Saat Rachel mengantre, dia sempat meminta Fiona untuk membantunya mengatur ruang istirahat.Karena kepanikan sebelumnya dan karena Elaine membawanya mencari ke lantai lain, dia sempat lupa tentang ruang istirahat. Sekarang, hanya ruangan itu yang belum diperiksa.Saat Rachel berdiri di depan pintu, tangannya yang memegang kartu akses gemetar. Elaine yang tak sabar langsung merebut kartu itu dan buru-buru membuka pintu.Dia beralasan, "Jason nggak jawab telepon sejak tadi, jangan-jangan dia minum terlalu banyak dan terjadi sesuatu? Ini masalah hidup dan mati, jangan buang-buang waktu."Klak! Pintu terbuka.Aroma samar yang khas dan penuh ambiguitas langsung menyebar ke luar. Bahkan sebelum mereka masuk, beberapa orang di belakang sudah mulai membayangkan yang tidak-tidak.Elaine dan Fiona saling bertukar pandang. Tanpa memberi Rachel waktu untuk bereaksi, mereka langsung mendorong pintu dan masuk."Aku ingin lihat siapa yang berani menggoda Pak Jason!" Fiona melangkah masuk dengan ekspr

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 659

    Rachel mengulurkan tangannya, mencoba meraih tangan Jason sambil menjelaskan, "Aku nggak berpikir sejauh itu, aku hanya khawatir kamu merasa nggak enak badan setelah minum."Jason menghindari tangannya dengan tenang. Dia berbalik, berjalan ke kamar, lalu duduk dengan santai di sofa. Kemudian, dia menyalakan rokok di bibirnya.Di balik asap putih yang melayang, tatapannya sedikit menyipit saat menatap ranjang. Dia berucap, "Aku cuma minum terlalu banyak dan datang ke sini untuk istirahat.""Nggak ada ... hal lain?" tanya Rachel dengan hati-hati."Nggak ada."Mendengar jawaban Jason, Rachel akhirnya menghela napas lega. Bahkan, Fiona yang bersembunyi di antara kerumunan, diam-diam merasa lega.Benar seperti yang dikatakan temannya, obat itu memang luar biasa. Bukan hanya membuat seseorang kehilangan kendali sepenuhnya, tetapi setelah sadar, efeknya seperti mabuk berat dan memori kabur, sulit membedakan antara mimpi dan kenyataan.Dengan kata lain, Jason akan melupakan semua yang terjadi.

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 660

    Pintu kamar terbuka. Elaine yang tampaknya sudah siap sejak awal langsung membawa orang-orang masuk.Kali ini, mereka tidak kecewa, memang ada seseorang yang terbaring di atas ranjang. Dari rambut panjang yang terlihat, jelas itu seorang wanita.Namun, Elaine berpura-pura tidak melihatnya dan langsung berjalan ke depan, menarik selimutnya. "Landon, kamu baik-baik saja? Ah! Ada wanita di sini!"Suaranya yang kaget langsung menarik perhatian semua orang. Wanita di atas ranjang pun tampak terkejut dan segera menarik selimut untuk membungkus dirinya sepenuhnya.Saat Elaine hendak meraih selimut untuk memastikan siapa wanita itu, Landon keluar dari kamar mandi sambil menyeka rambutnya yang masih basah."Apa yang kalian lakukan di sini?" Landon bertanya dengan nada kesal, masih menggenggam handuk di tangannya.Rachel segera berbalik menatap kakaknya. "Kak, kamu baik-baik saja? Kenapa nggak jawab telepon?"Landon menunjuk ponselnya yang sedang dicas di nakas. "Mode senyap."Mode senyap berart

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 661

    "Jangan coba-coba mengelabuiku! Dari awal, kamu memang nggak berniat menjodohkanku dengan Landon! Kamu hanya memanfaatkanku untuk menjebak Jason, menjatuhkan Janice, dan membuatku jadi orang jahat!""Sebenarnya kamu masih punya rencana cadangan, 'kan? Siapa sebenarnya wanita bernama Rensia dari Keluarga Karim itu?" Karena tidak ada orang lain di sini, Fiona berteriak marah.Saat keluar dari kamar Jason, Fiona tanpa sengaja melihat jam dinding dan menyadari sesuatu. Jam di ponselnya telah diatur ulang hampir tiga jam lebih lambat.Sekarang bukan pukul 9 malam, melainkan hampir pukul 12 dini hari. Artinya, dia bukan pingsan karena terjatuh, tetapi karena seseorang sengaja membuatnya tidak sadarkan diri.Ketika Elaine masuk ke kamar Landon dan menyebut nama Rensia, semuanya menjadi jelas bagi Fiona. Dia telah dimanfaatkan oleh Elaine!Melihat ekspresi histeris Fiona, Elaine sadar bahwa tidak ada lagi yang perlu disembunyikan. Lagi pula, cepat atau lambat Fiona akan terbongkar dan menjadi

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 662

    Di vila Keluarga Luthan.Saat membuka mata, Janice melihat bayangan seseorang bergerak di dekat kakinya."Ah!" Dia menjerit, lalu langsung menarik selimut ke tubuhnya.Dokter wanita itu tersentak, lalu segera mengulurkan tangan untuk menenangkannya. "Jangan takut, kamu sudah aman sekarang. Aku sedang mengoleskan obat. Kamu melawan terlalu keras tadi, jadi ada sedikit pendarahan."Melihat jas putih di tubuh wanita itu, Janice akhirnya kehilangan tenaga dan berbaring kembali. Seketika, yang dia rasakan hanyalah ketidaknyamanan.Dokter wanita itu menggigit bibir. "Aku belum selesai mengobati lukamu. Tahan sedikit. Kalau nggak, pendarahannya bisa terus berlanjut. Jangan khawatir."Sebagai sesama wanita, tatapan dokter itu dipenuhi simpati, bukan penghinaan. Bahkan, dia menggenggam tangan Janice dengan lembut untuk memberinya sedikit kenyamanan.Janice mengangguk dan perlahan melepaskan cengkeraman selimutnya. Dokter itu mengenakan sarung tangan, lalu melanjutkan mengoleskan obat. Sensasi p

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 663

    Mendengar itu, wajah Janice semakin pucat. Karena teringat sesuatu, dia sontak mencengkeram lengan Landon. "Rensia, dia tahu semuanya."Sendok di tangan Landon jatuh ke dalam mangkuk, membuat bubur memercik ke selimut. Seketika, suasana terasa agak kacau dan menyedihkan."Janice, situasi Rensia agak khusus. Untuk saat ini, kita nggak bisa bertindak.""Itu keputusan Jason, 'kan? Jason yang memerintahkannya, 'kan?" tanya Janice dengan putus asa."Ya." Landon mengerutkan kening. Dia mencoba menenangkan Janice, tetapi tangannya langsung ditepis."Aku mau pergi dari sini," kata Janice dengan penuh penolakan."Ya, aku akan mengaturnya." Landon meletakkan mangkuknya, lalu berbalik meninggalkan ruangan.Di luar pintu, Zion berjalan cepat menghampiri Landon. "Pak, ada kabar dari Norman. Jason bilang ... rencana tetap berjalan seperti semula."Ekspresi Landon menjadi semakin suram. "Apa Jason menyebut soal Janice?"Zion memahami maksudnya. Dia menggeleng dengan canggung. "Nggak, Norman bilang Ar

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 664

    Keesokan pagi saat Janice bangun, Ivy sudah menunggunya di samping tempat tidur dengan membawakan makanan lezat."Sudah bangun? Ayo makan dulu," ucap Ivy.Karena tidak ingin membuat ibunya khawatir, Janice mengangguk dan menerima mangkuk dari tangan Ivy.Namun, dia sama sekali tidak punya nafsu makan. Setelah dua suapan, dia pun bertanya, "Ibu, semalam kamu minta maaf sama siapa?"Ivy yang sedang mengupas telur, tiba-tiba menggenggam terlalu kuat hingga kukunya menekan putih telur.Dia menyeka tangannya, lalu kembali mengupas cangkangnya dengan kepala tertunduk. "Siapa lagi? Tentu saja sama kamu. Kalau dulu aku nggak nikah dengan Zachary, semua ini nggak akan terjadi."Janice meletakkan mangkuknya dan menjelaskan, "Ibu, aku nggak pernah berpikir seperti itu.""Sudahlah, jangan bahas aku lagi. Kenapa kemarin kamu pulang sendirian? Bukannya Landon yang seharusnya mengantarmu?" Ivy mengalihkan pembicaraan.Janice menggigit bibirnya sebelum menjawab, "Aku sudah bilang padanya kalau aku ing

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 761

    Saat Janice mengatakan itu, Louise merasa makin bersemangat. "Aku tiba-tiba dapat inspirasi, aku naik ke atas dulu."Melihat Louise berlari dengan cepat, Janice juga tidak terlalu memikirkannya karena kebetulan jam di dinding menunjukkan sudah waktunya untuk menjemput anak. Dia berjalan kaki menuju TK di kota. Pukul setengah empat, kelas penitipan anak pun pulang terlebih dahulu. Seorang anak kecil memakai topi kuning dan rambutnya dikepang dua berlari terhuyung-huyung ke arahnya."Mama, aku rindu kamu," kata Vega.Janice menggendong Vega, lalu mengeluarkan sebuah permen dari sakunya. "Guru bilang hari ini kamu paling baik, jadi ini hadiah untukmu.""Wah. Mama, terima kasih," kata Vega dengan sepasang mata yang terlihat bersinar, bahkan sempat mengecup pipi Janice.Setiap kali Vega mengecupnya seperti ini, Janice selalu merasa sangat bersyukur telah pergi dari kehidupan sebelumnya karena sekarang Vega akhirnya kembali lagi ke sisinya. Tanpa kehidupan yang mewah sekaligus menyesakkan se

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 760

    [ Hubungan kita cukup sampai di sini saja. ]Jason menatap tulisan itu cukup lama sebelum akhirnya kembali tersadar. Tenggorokannya kering, suaranya serak saat berkata, "Tega sekali ...."Seolah-olah sudah bisa menebak isi surat itu, wajahnya tetap datar tanpa ekspresi. Jason lantas meletakkan kedua surat itu berdampingan, mengambil dua gelang kapibara dari dalam lemari.Plak. Suara kecil terdengar saat gelang itu melingkar erat di pergelangan tangannya. Dia mengepalkan tangannya, menatap lekat-lekat dua kalimat yang menghantam hatinya.[ Kita jadian yuk. ][ Hubungan kita cukup sampai di sini saja. ]Seakan-akan baru saja mendapatkan sesuatu di detik sebelumnya, lalu langsung kehilangan di detik berikutnya.Wajah Jason perlahan memucat, matanya memerah. Dia menunduk sedikit untuk menyembunyikan kesedihannya."Janice, kembalilah."....Tiga tahun kemudian, di Moonsea Bay. Kurir bernama Hady sedang mengangkat paket-paket ke dalam mobil."Bu Janice, sepertinya tahun ini toko online-mu la

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 759

    Kebetulan tangannya menyentuh kunci itu. Kira-kira, kunci yang satu lagi untuk apa?Jason mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan, tetapi tidak melihat lemari yang terkunci. Dia pun berdiri dan melangkah ke kamar utama, ruangan yang paling tidak ingin dia buka. Meskipun sudah berlalu begitu lama, aroma Janice masih memenuhi setiap sudut ruangan.Pandangannya akhirnya tertuju pada satu-satunya lemari di sudut ruangan yang tidak ditutupi kain penutup debu, seolah-olah sedang menuntunnya.Jason membawa kunci itu mendekat dan membukanya dengan mudah. Yang terpampang di depan adalah semua hal yang berkaitan dengan dirinya dan Janice. Janice tidak membawa apa pun.Bahkan, gelang kapibara yang mereka menangkan bersama di pasar malam bertahun-tahun lalu pun masih ada di sana.Dua gelang itu tersimpan di dalam lemari, masing-masing menekan dua pucuk surat. Satu surat beramplop merah muda sudah tampak memudar warnanya, jelas sudah ada sejak bertahun-tahun yang lalu.Yang satu lagi hanya amplop

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 758

    Jason sangat paham arti sebenarnya dari desakan Anwar soal anak. Selain untuk mengikatnya, itu juga cara agar Keluarga Karim dan Keluarga Luthan terikat erat satu sama lain.Jason tidak akan membiarkan Anwar mendapatkan apa yang dia inginkan. Karena itulah, dia sudah mempersiapkan segalanya sejak awal.Saat ini, seluruh ruang makan menjadi hening. Bahkan saat sendok di tangan Rachel jatuh ke lantai, tidak ada yang bereaksi.Semua orang tahu Ivy tidak bisa punya anak, sementara Zachary lebih memilih terus diserang daripada menceraikannya. Jadi, satu-satunya harapan garis keturunan Keluarga Karim ada pada Jason.Kini, Jason telah melakukan vasektomi. Itu artinya, dia benar-benar memutus harapan Anwar.Dada Anwar naik turun. Dia menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya berbicara, "Jangan bercanda seperti itu. Aku cuma seorang ayah yang ingin melihat cucuku lahir dengan mataku sendiri.""Kamu sudah punya cucu. Namanya Yoshua. Lupa secepat itu?" timpal Jason dengan datar."Yang sudah berl

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 757

    "Kenapa aku merasa Jason sekarang lebih pendiam dari sebelumnya?""Katanya tahun pertama pernikahan itu manis seperti madu, tapi lihat deh dia, apa kelihatan kayak pengantin baru?""Shh!"Seseorang menegur pelan.Dua orang yang sedang berbicara itu langsung diam saat melihat Rachel berjalan pelan di belakang Jason.Rachel mendengarnya, menggigit bibir sambil mempertahankan senyum di wajahnya.Saat makan siang, semua orang duduk sesuai dengan tempat duduk yang sudah ditentukan. Zachary dan Ivy memandangi ruangan, baru melihat nama mereka di pojok ruangan.Kebetulan saat itu Elaine masuk, menatap posisi duduk di barisan depan, lalu melihat ke arah mereka berdua dan mengejek dengan tawa sinis.Zachary menatap Ivy dengan pasrah. "Kalau kamu nggak enak badan, aku bisa minta orang antar kamu pulang dulu."Ivy tersenyum. "Nggak apa-apa. Dulu kita makan jajanan di pinggir jalan juga santai saja, 'kan? Di sini juga tenang. Kamu itu bagian dari Keluarga Karim, nggak usah bikin keadaan tambah can

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 756

    Setelah bertemu dengan pemilik penginapan, Janice mengatakan bahwa dia ingin menginap dulu di penginapan tersebut.Pemiliknya tampak ketakutan karena insiden bunuh diri wanita sebelumnya. Melihat Janice datang sendirian, tatapannya pada Janice terlihat aneh. Bukan karena nafsu, melainkan karena takut Janice mati di penginapannya tanpa ada yang tahu.Pemilik penginapan pun berbaik hati mengajak Janice tinggal di properti lain miliknya yang tidak dekat dengan pantai.Saat memberikan kunci, dia bahkan menasihati, "Kamu masih muda dan cantik, harus bisa move on. Di dunia ini masih banyak pria."Janice sudah berkali-kali menjelaskan bahwa dia tidak ada niat bunuh diri, tetapi si pemilik tetap tak percaya.Keesokan harinya, setelah Janice menandatangani kontrak sewa, dia baru percaya bahwa Janice memang serius menyewa tempat itu. Dia bahkan bersikap sopan dan mengajak Janice sarapan bersama.Setelah sarapan, Janice mulai menjelajah layaknya seorang turis. Saat waktu di luar negeri sudah sama

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 755

    Pada suatu liburan musim panas, Ivy tiba-tiba dipecat tanpa alasan yang jelas. Kebetulan saat itu Janice jatuh sakit parah. Pengobatannya menghabiskan banyak uang.Ivy menangis sepanjang malam. Sebelum fajar menyingsing, dia sudah menggandeng Janice berdiri di pinggir jalan tol menunggu kendaraan.Dia bahkan bersumpah tak akan membiarkan siapa pun menemukan mereka. Namun, setelah kabur seminggu, lokasi mereka terdeteksi karena tempat penginapan.Zachary pun menjemput mereka pulang. Kalau diingat sekarang, Janice ingin tertawa.Saat sedang tenggelam dalam kenangan, sebuah bus besar berhenti di depannya. Katanya ada pemeriksaan sebelum masuk tol, tetapi orang-orang di sekitar sudah naik dan memasukkan barang ke dalam bagasi.Janice sendiri tak punya tujuan tertentu. Yang penting bisa membawanya keluar dari Kota Pakisa.Dia menarik masker dan ikut naik ke dalam bus. Setelah membayar, dia memilih tempat duduk kosong secara acak.Tak disangka, penumpang dalam bus itu cukup ramai meskipun ha

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 754

    Rachel mencengkeram baju Jason seolah-olah menggenggam cahaya terakhir dalam hidupnya. Sampai akhirnya, Jason perlahan menunduk dan mendekatinya.Air mata berlinang di wajah Rachel, seberkas harapan terpancar dari tatapannya. Rachel yakin, Jason tidak akan meninggalkannya begitu saja.Namun, detik berikutnya, hatinya seakan-akan tenggelam ke dalam danau es.Jason menggenggam tangannya, melepaskannya satu per satu. Suaranya datar, dingin seperti es. "Aku akan menemanimu sampai akhir. Hanya itu. Itu adalah utangku padamu."Rachel menatap tangannya yang terlepas perlahan. Air matanya jatuh makin deras. Dia tak sanggup menerima. Benar-benar tak sanggup.Karena tahu hidupnya tidak akan lama lagi, dia makin terobsesi pada apa yang benar-benar dia inginkan. Sekarang, satu-satunya yang dia pedulikan hanyalah Jason.Mau itu egois, mau itu obsesi, dia hanya ingin Jason tetap bersamanya. Dengan tidak rela, Rachel kembali menarik Jason dan akhirnya mengucapkan alasan sebenarnya kenapa Jason bersed

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 753

    Sebelum dia sempat berbicara, lengannya sudah lebih dulu dicengkeram erat oleh pria itu. Dengan suara benturan keras, sepanci sup hangat yang baru saja matang langsung tumpah.Tatapan Jason tajam, jemarinya menegang, matanya merah, auranya penuh kemarahan dan niat membunuh. "Kenapa kamu harus mencarinya?"Rachel mendongak dengan kesakitan, menatap pria yang mengerikan itu dengan air mata mengalir. "Jarang sekali aku melihatmu sepanik ini. Kamu marah? Kalau marah, lampiaskan saja padaku!"Melihat air matanya, Jason seperti melihat kutukan yang memaksanya melepaskan cengkeramannya. Namun, Rachel malah menangis semakin keras. Dia melangkah pelan, ingin mendekatinya.Jason justru mundur dua langkah, menghindari sentuhannya. Mata hitam legamnya redup, seperti tenggelam dalam kabut yang hening, memandang Rachel seperti menatap laut tanpa gelombang.Rachel terisak-isak. "Kamu bahkan nggak mau marah padaku? Kenapa kamu rela melakukan apa saja demi dia?""Kakakku bantu Janice cari apartemen, la

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status