Share

Bab 831

Author: Danira Widia
Julia segera berkata, "Ayo duduk dan makan. Kalau nanti sudah dingin, makanannya sudah nggak enak lagi."

Louise menarik semua orang untuk duduk dan sengaja membiarkan Jason dan Janice untuk duduk bersebelahan.

Julia mengamati Jason dengan tatapan yang kagum. Dari sikap dan aura, dia bisa melihat Jason jelas bukan orang biasa. Meskipun sebagian wajah Jason tertutup masker, sepasang mata Jason saja sudah cukup memukau. Tatapan yang muram dan ekspresi yang dingin, membuat Jason terlihat misterius sekaligus menakutkan.

Setelah tersadar kembali, Julia segera bertanya, "Pria tampan, hubunganmu dan Janice ...."

Janice segera menjawab, "Teman."

"Ya, teman," kata Jason sambil perlahan-lahan melepas maskernya dan menatap Janice dengan tatapan ambigu. Suaranya yang dalam menambah kesan akrab sampa kata teman itu tiba-tiba terasa ambigu.

Julia dan yang lainnya langsung menutup mulut dan tersenyum.

"Pantas saja kamu nggak suka Dipo, ternyata begitu," bisik Julia di samping Janice.

Janice yang pipin
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1090

    "Janice! Jaga ucapanmu! Industri Grup Karim sebesar ini. Kalau bisa digantikan, itu hanya berarti dia nggak kompeten!"Nada suara Anwar dingin dan tegas, matanya menatap Janice penuh kebencian. Tatapan itu seolah-olah mengatakan bahwa semua kekacauan ini, termasuk kematian Jason, adalah kesalahan Janice.Janice sudah lama tahu bahwa Anwar orang yang munafik, tetapi dia tidak menyangka bahwa Anwar bisa begitu tak tahu malu.Tak lama kemudian, ruang rapat dipenuhi oleh tawa sinis Janice."Pak Anwar, kenapa harus menjadikanku kambing hitam? Kamu pikir semua orang menganggapmu bijak dan agung?""Kenyataannya, kamu itu orang yang kejam, egois, dan munafik. Kamu bicara soal kehormatan keluarga, tapi kamu sendiri nggak bisa mengendalikan nafsumu, menjadikan perempuan sebagai objek dan alat.""Kamu bicara soal kepentingan bersama, padahal semua pertimbangan di hatimu hanya condong pada keuntungan sendiri. Begitu terancam, kamu langsung ingin menyingkirkan siapa pun.""Kamu bicara soal hubungan

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1089

    "Nanti kalau ada apa-apa, kalian langsung lari ke bawah. Kemampuan menyetirku sangat hebat," ujar Louise dengan percaya diri.Janice tersenyum, lalu berbalik dan naik ke lantai atas bersama yang lain.Mungkin karena jenazah Jason sudah diakui oleh keluarga, suasana di Grup Karim terasa sangat berbeda. Bagaimanapun, akan segera ada pergantian kekuasaan.Yang membuat Janice terkejut adalah dia malah melihat Leah sedang duduk santai di area istirahat.Leah tidak bangkit saat melihatnya, hanya melirik wajah Janice yang tampak berduka, lalu mengangkat cangkir kopinya dengan anggun. Setelah tersenyum, bibir merah itu berucap dengan pelan, "Turut berdukacita."Jelas, Leah merasa dirinya kini sudah berhasil memeluk Yosep. Janice tidak menggubris, langsung masuk ke lift.Leah menyeruput kopi sambil menyunggingkan senyuman, menunggu Yosep menyelesaikan rapat agar bisa membawanya ke pesta kemenangan.Tiba-tiba, Verica mengirim pesan. Leah melirik layar, lalu matanya menyipit saat membaca isinya.

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1088

    Janice memang memiliki wajah yang cantik menggoda. Bahkan ketika memakai setelan formal yang rapi, dia tetap terlihat sedikit menggoda.Meskipun wajahnya dipulas pucat, mata bening itu tak bisa menyembunyikan pesonanya. Dari pesona itu, terlihat jelas bahwa dia punya pasangan.Zion menatap Janice dari atas ke bawah, lalu berkata dengan serius, "Bu Janice, kamu boleh cantik, tapi setidaknya tunjukkan ekspresi seperti janda yang baru ditinggal mati suami ... um!"Saat berikutnya, mulutnya langsung ditutup oleh Norman. Norman berujar, "Aku sudah panggil Louise, urusan kayak begini dia jagonya."Benar saja, begitu nama disebut, orangnya datang. Louise masuk sambil membawa kotak rias kecil. Dia menatap Janice, lalu menyeringai nakal, "Wah, hidupmu belakangan ini enak banget ya, Janice."Wajah Janice yang sudah dipoles putih langsung memerah. Dia tak bisa membantah, hanya bisa mengalihkan topik pembicaraan. "A ... aku sudah hampir telat.""Serahkan padaku," kata Louise, menarik Janice untuk

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1087

    Pria ini benar-benar seperti anjing. Begitu digigit, langsung membuat tangannya sakit dua hari.Zion kehilangan senyumannya. "Kenapa sih? Dendam banget? Kalau kamu mau, gigit balik saja."Saat berikutnya, terdengar jeritan seperti ada kerbau disembelih di dalam lift. "Ah! Kamu benaran gigit? Norman, kamu ini asisten profesional yang kelihatannya berpendidikan lho!"....Keesokan harinya menjelang siang, Janice baru bangun tidur. Seluruh badannya terasa pegal. Saat meraba sisi ranjang, di sana sudah kosong.Setelah bangun, dia mendapati dirinya sudah berganti piama bersih. Janice merapikan rambutnya dan keluar dari kamar. Sekelilingnya sunyi senyap.Dia hampir mengira semua yang terjadi hanya mimpi. Sampai saat dia melewati depan kamar anak, terdengar suara Jason dari dalam.Saat pintu didorong hingga terbuka, dia melihat Jason sedang melakukan panggilan video dengan Vega.Vega melihatnya dan melambaikan tangan dengan semangat. "Mama!"Jason menoleh ke arahnya dan mengulurkan tangan. "S

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1086

    Sebenarnya Janice tidak ingin mengakui bahwa Jason sangat memahami dirinya. Namun, saat pria itu mengucapkan kata "maaf", dia terdiam sejenak.Dibanding cinta, yang lebih diinginkannya adalah permintaan maaf yang tulus.Sebenarnya, kata itu pernah diucapkan Jason dulu. Namun, waktu itu Jason sedang terluka. Dia mengucapkannya dalam keadaan linglung sehingga perasaan Janice saat itu pun campur aduk.Sekarang berbeda. Tatapan Jason penuh akan dirinya.Perlahan, Jason mengecup bibirnya, melanjutkan dengan ciuman yang semakin dalam. Janice tidak melawan, tangannya melingkari leher Jason dengan gugup. Tubuhnya melunak, jatuh ke dalam dekapan hangat.Di tengah napas yang berat, pakaian mereka satu per satu terlepas. Ciumannya bergerak turun ke leher, dengan napas yang serakah, menelan seluruh aroma tubuh Janice.Janice kewalahan. Dia menggeleng lemah. "Ja ... jangan ...."Jason mengecup bagian atas dadanya, menahan napasnya, lalu berkata dengan suara serak, "Jangan takut."Detak jantung Jani

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1085

    Kini, opini publik di internet sepenuhnya berpihak pada satu arah dan semua tudingan tertuju pada Elaine. Janice sudah sangat familier dengan pola ini."Bukti-bukti yang tersebar di internet itu semua pasti dikeluarkan oleh Anwar, 'kan?"Jason mengangguk. "Kalau Elaine mati, justru lebih baik. Tapi masalahnya dia masih setengah mati. Kalau dia balik menggigit, siapa yang bakal kena? Jadi, sekarang yang paling ingin menyingkirkan Elaine justru bukan kita.""Pantas saja mereka langsung melemparkan semua bukti sekaligus. Ini namanya teman makan teman."Balasan datang untuk Elaine. Sementara itu, Jason dan Landon berhasil bersembunyi. Bahkan bukti-bukti kejahatan Elaine tak perlu mereka susah payah kumpulkan. Anwar dan Yosep yang melakukannya untuk mereka, sekaligus menyingkirkan Elaine.Janice terdiam beberapa detik. Setelah diingat-ingat, selain pernah menusuk Jason, menamparnya beberapa kali, dan menendangnya sedikit, seharusnya dia tidak terlalu menyinggung perasaannya, 'kan?Jason mel

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status