Share

Bab 41

Karina tidak lanjut memaki Satya lagi. Dia tahu bahwa semakin dirinya memaki Satya, Satya akan semakin bersemangat. Jadi, dia pun berteriak, “Tolong .... Tolong ....”

Melihat sikap Karina ini, Satya langsung murka dan memaki, “Aku suruh kamu memakiku, bukan minta tolong! Berhubung kamu nggak patuh, aku akan menghukummu.”

Kemudian, Satya membuang cambuknya dan mengeluarkan sebuah belati dan lanjut berkata, “Ayo, biarkan aku cicipi darahmu. Kamu cantik banget! Darahmu pasti juga sangat manis.”

Satya menjilat bibirnya sambil berjalan mendekati Karina secara perlahan. Belati yang digenggamnya sangat tajam dan terlihat menakutkan. Karina tidak pernah merasa begitu putus asa dalam hidupnya.

Tepat pada saat belati itu hendak menyayat pergelangan tangan Karina, pintu ruangan ini tiba-tiba ditendang buka. Kemudian, Yoga pun menerjang masuk.

Begitu melihat Yoga, Karina langsung merasa sangat lega dan berkata sambil menangis, “Yoga, tolong ....”

Pemandangan ini langsung membuat darah Yoga mendid
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Terry Gindi
bab koin telalu mahal....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status