Dirga berkata dengan tidak serius, "Ya, ya. Aku akan menyuruh orang mengantarnya secepat mungkin.""Secepat mungkin itu kapan? Kamu harus memberitahuku waktu spesifiknya," desak Yoga.Dirga mulai kesal. Dia berujar, "Sudah, jangan berpura-pura bodoh lagi. Kudengar kamu menanam benih tingkat sembilan di nadi obat. Kalau tebakanku nggak salah, kamu mencuri benih tingkat sembilan itu, 'kan?""Hei, jangan memfitnahku. Benih tingkat sembilan dijaga dengan ketat. Gimana mungkin aku mencurinya semudah itu?" balas Yoga. Sebenarnya, benih itu dicuri oleh Jeje."Fitnah apanya? Kami semua yang ada di Kota Terlarang melihatnya dengan mata kepala sendiri," timpal Dirga.Dirga tidak bisa mengeluarkan bukti, jadi bersikap tidak masuk akal seperti ini. Yoga pun berkata, "Teman-temanku bisa membuktikan kalau aku nggak mencurinya.""Sudahlah, aku malas berdebat denganmu. Begini saja, aku akan membantumu dan kita lupakan janji itu. Gimana?" tawar Dirga."Bantuan apa yang ingin kamu berikan?" tanya Yoga.
Jantung Yoga berdetak kencang. Kini, dia menguasai 2 keterampilan tempur kultivator kuno dan memiliki kekuatan dahsyat. Dia seharusnya berada di tingkat aswad. Akan tetapi, kemampuannya masih kalah jauh dari tingkat bentala.Untungnya, sang ibu meninggalkan keterampilan tempur kultivator kuno dan teknik alkimia. Entah Yoga bisa meningkatkan kekuatannya malam ini atau tidak.Yoga berkata, "Kak, nggak perlu minta bantuan dulu. Aku sudah jauh lebih kuat sekarang. Kalau bertarung dengan leluhur itu, belum tentu aku yang akan kalah."Roselia dan Erna sama-sama menatap Yoga dengan ragu. Mereka bertanya, "Kamu yakin? Di usiamu yang sekarang, kamu nggak mungkin mencapai tingkat bentala. Belum ada sejarah seperti itu hingga sekarang.""Tentu saja. Untuk apa aku berbohong?" balas Yoga. Karena tidak seharusnya menunda-nunda lagi, Yoga langsung kembali ke nadi obat untuk meningkatkan kekuatannya.Raja Naga terus berjaga di nadi obat. Ketika melihat Yoga, dia menyapa dengan sopan, "Master, ayo sila
Sementara itu, darah dan energi Yoga hampir terkuras habis. Dia sampai kesulitan untuk bernapas.Tiba-tiba, seberkas cahaya pedang menembus tubuh Yoga dengan cepat dan menyembul ke otaknya. Yoga sontak merasakan energi dahsyat, seolah-olah tubuhnya akan meledak.Di sisi lain, kesadarannya berangsur melemah. Samar-samar, dia mendengar suara yang sangat tua. "Wahai ras rendahan, aku roh Pedang Langit. Aku akan mengambil tubuhmu sekarang, ini suatu kehormatan bagimu."Apa? Ternyata Pedang Langit punya roh? Yoga membangunkannya sehingga roh itu ingin mengambil tubuhnya? Ini gawat sekali.Yoga mengerahkan seluruh tenaga untuk mempertahankan kesadarannya. Dengan demikian, tekad Yoga bersaing dengan tekad roh itu.Sayangnya, tubuh Yoga sangat lemah sehingga tekadnya tidak sanggup melawan tekad roh pedang. Proses ini sungguh menyakitkan bagi Yoga.Yoga seperti merasa berabad-abad telah berlalu. Kesadarannya makin lemah dan roh pedang itu hampir merenggut tubuhnya. Tiba-tiba, terdengar suara le
Yoga tertawa. Kini kekuatan tempurnya telah mencapai tingkat bentala, sementara pertahanannya tak tertandingi. Meskipun belum tentu bisa mengalahkan leluhur itu, leluhur itu juga tidak akan bisa membunuh Yoga. Yoga tidak akan mati dengan mengulur waktu."Berapa lama aku berada di ruangan itu?" tanya Yoga."Sehari semalam," jawab Raja Naga.Yoga memandang langit yang sudah mulai gelap, lalu berkata, "Ayo, kita pergi berduel.""Yoga!" Saat ini, Erna, Roselia, dan Jeje datang."Kenapa kalian mencariku?" tanya Yoga."Kami datang untuk membantumu. Kalau kamu kalah, kami akan melindungimu sebisa mungkin," sahut Erna.Raja Naga berujar, "Kalian terlalu meremehkan Master. Master sudah mencapai tingkat jumantara. Mudah saja baginya untuk membunuh leluhur itu."Begitu ucapan ini dilontarkan, semua orang pun terkejut. Raja Naga yang bermartabat dan disebut sebagai ahli bela diri nomor satu malah memanggil Yoga dengan sebutan "master"? Dia bahkan mengatakan Yoga telah mencapai tingkat jumantara! S
"Kamu punya tiket masuk?" tanya Yoga. Ketika melihat Yoga kebingungan, Fargo terkekeh-kekeh sebelum meneruskan, "Tiket masuk saja nggak tahu. Jangan harap kamu bisa menonton duel!""Asal kamu tahu, kalau ingin nonton, kamu harus punya tiket masuk dari Asosiasi Bela Diri. Tiket itu sulit didapatkan sekarang. Yang paling murah saja 200 miliar. Itu pun belum tentu bisa dapat. Semua tergantung koneksimu," jelas Fargo.Yoga tentu murka mendengarnya. Berani sekali Asosiasi Bela Diri meraup keuntungan dengan cara seperti ini.Di sisi lain, Raja Naga tampak murung. Asosiasi Bela Diri adalah organisasi di bawah naungannya. Bawahannya ingin menghasilkan keuntungan semacam ini tanpa sepengetahuannya. Sungguh suatu penghinaan.Fargo mengeluarkan 2 lembar tiket dengan bangga, lalu berkata, "Buka matamu lebar-lebar. Ini tiket kelas C. Ayah angkatku yang memberikannya kepadaku. Kalian nggak punya, 'kan? Pulang sana!"Yoga melirik Raja Naga. Wajah Raja Naga adalah tiket masuk mereka. Raja Naga membent
Pertanyaan ini membuat semua orang terperangah. "Apa maksudmu?"Raja Naga sontak menampar kapten itu dan berkata, "Ini maksudku."Tamparan ini jauh lebih kuat daripada tamparan untuk Fargo. Kapten itu terhempas ratusan meter hingga akhirnya kehilangan kesadaran diri.Fargo dan para pengawal itu pun terkesiap. Kapten yang bertanggung jawab atas keamanan sedang menjalankan tugas dan mewakili Asosiasi Bela Diri.Dengan kata lain, pria tua ini bukan hanya menampar kapten itu, melainkan menginjak martabat Asosiasi Bela Diri. Tamatlah riwayatnya! Asosiasi Bela Diri pasti akan membunuhnya!Fargo membentak, "Kenapa kalian masih diam saja? Dia memukul kapten kalian! Cepat tangkap dia!""Baik!" Para pengawal itu menerjang ke arah Raja Naga. Fargo tentu tahu mereka bukan lawan Raja Naga. Dia sengaja memberi perintah supaya masalah membesar dan sampai ke Asosiasi Bela Diri.Sesuai dugaan, Raja Naga menghajar semua pengawal itu. Kemudian, dia menginstruksi, "Suruh pemimpin kalian kemari. Kalian ngg
Pradi bertanya dengan dingin, "Apa maksudmu? Kamu ingin menyuapku?"Di kalangan Pradi, gestur tangan seperti ini berarti ingin menyuap. Raja Naga menggeleng. "Bukan begitu.""Jadi, apa artinya?" tanya Pradi."Artinya aku ingin menghajarmu." Raja Naga sontak melayangkan pukulan.Reaksi Pradi sangat cepat. Dia langsung menjulurkan lengan untuk menangkis serangan. Namun, dia sudah meremehkan kemampuan Raja Naga. Raja Naga meremukkan tulang lengan Pradi, bahkan meninju wajahnya hingga membuatnya terhempas jauh.Seketika, Pradi terkapar dengan tidak berdaya. Orang-orang tentu tidak menyangka bahwa Pradi sekalipun bukan lawan Raja Naga. Fargo dan si kapten jelas belum cukup kuat, tetapi Pradi adalah seorang guru. Harapan orang-orang tentu berbeda.Pradi sontak naik pitam. Dia adalah tetua Asosiasi Bela Diri, tetapi malah diserang sampai berakhir setragis ini. Jika tidak memberi Raja Naga pelajaran, dia yang akan malu di Asosiasi Bela Diri.Saat berikutnya, Pradi mengerahkan seluruh tenaganya
"Segera minta maaf, maka aku akan meminta bantuan kepada Kakek. Tentunya, syaratnya adalah kamu membatalkan perjanjian pernikahan kita," jelas Wenny.Ucapan ini membuat Yoga merasa agak lega. Dia tidak menyangka Wenny akan berinisiatif membantunya. Dia menyahut, "Nggak perlu, urus saja dirimu sendiri."Wenny berkata dengan kesal, "Kamu memang nggak akan kapok sebelum diberi pelajaran. Terserah kamu saja!"Pradi dan Fargo masih sibuk memberi tahu Gading dosa-dosa yang telah dilakukan Raja Naga. Tiba-tiba, Gading menghardik, "Tutup mulut kalian!"Orang-orang itu tentu kebingungan. "Ketua, apa maksudmu?"Gading sontak menghajar mereka dan membentak, "Akan kubunuh kalian!"Pradi dan Fargo tentu tidak bodoh. Mereka segera menyadari bahwa ada yang tidak beres. Jangan-jangan, pria tua ini punya latar belakang yang tidak biasa?Di bawah tatapan semua orang, Gading berlari menghampiri Raja Naga, lalu berlutut dengan sopan dan berkata, "Master, aku kurang mendisiplinkan bawahanku. Tolong maafkan
Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel
"Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas
"Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan
"Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent
Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje
"Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata
"Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata
Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga
Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D