Share

Bab 570. Balasan Rima

“Masih ngambek, Kak?” tanya Kevin sambil mendekatkan diri kepadaku. Dia tahu Rima cemberut, walaupun tetap tertawa bersama dengan Amelia dan Kevin.

Aku tersenyum kepada Kevin. Anak ini terlihat dewasa dibandingkan usianya. Wajahnya memang terlihat imut, tetapi saat diajak bicara dia bisa nyambung. Kelihatan sekali dia memiliki wawasan yang tidak sempit.

Yang membuatku salut padanya, kesabaran menghadapi Amelia.

“Nanti pasti akan hilang sendiri,” jawabku sambil mendudukkan diri di balai bambu.

Kami singgah di warung khas Bali. Satu arah ke tujuan berikutnya. Walaupun warung, jangan salah di parkiran mobil berbagai merk berjajar. Mulai pick-up ala proyek, sampai mobil mewah keluaran luar negeri.

Walaupun masa kecilku di sini, tetapi Mama dan Papa belum pernah mengajakku ke tempat ini. Makanannya pun sederhana, serba ikan: sate lilit ikan, pepes ikan, sup ikan, dan sayurannya plecing kangkung. Di sebelah sana, Amelia dan Rima kompak berburu jajanan.

“Jangan begitu, Kak Wisnu. Memang wak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status