Share

Bab 64. Zaman Victoria

"Jangan taruh telormu di satu keranjang," kata Mas Suma ketika aku bertanya, kenapa bidang bisnisnya beragam dan tersebar di banyak kota.

"Ran, kami ini pebisnis. Dimana ada potensi dan peluangnya bisa kami perbesar, disitulah yang kami garap!" jelasnya.

"Apa tidak membuang energi?" tanyaku masih tidak paham.

"Ini lebih ekonomis dan menguntungkan, daripada kita membentuk potensi baru," tambahnya.

Pantas saja, bidang bisnis disesuaikan dengan potensi daerah. Seperti di Jogja, kerajinan dan furniture dan di Bandung tekstil dan fashion. Entah di Jakarta dan ada juga di Kalimantan, kami belum bicarakan.

Perjalanan bisnis ini, memberiku banyak pelajaran. Kalau sebelumnya sekedar teori, dan sekarang aku tahu prakteknya.

Banyak pekerjaan rumah yang harus kami diskusi setiba di rumah nanti.

*

"Mas Suma, kita memakai baju casual ini?" tanyaku memastikan lagi.

Baju yang disiapkan untuk kami, baju kaos berkerah dan celana jeans. Tidak seperti biasanya, yang harus memakai baju formal.

"Iya, in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Imanuel Nuel
lanjutkan ceritanya bos
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status