Home / Romansa / Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku / [S-2] Bab 73. Ditangkap Paksa

Share

[S-2] Bab 73. Ditangkap Paksa

Author: Kak Gojo
last update Last Updated: 2025-06-08 12:56:40
“Kenapa bisa polisi mencariku?” tanya Bryan bingung. Tentu saja dia bingung, karena pikirannya, semua urusan terhadap polisi sudah selesai. Lagi pula pengakuan Bryan kemarin tidak dipermasalahkan oleh Darsa sebab pria tua itu memilih untuk berdamai.

Pak Jaka mengedikkan bahu. “Saya juga kurang tau, Tuan.”

Bryan menghempaskan napas berat . “Huhh, ada saja sesuatu yang mengusikku. Padahal sebentar lagi kami harus berangkat ke bandara.”

Nina mengerutkan keningnya ketika mendengar percakapan suaminya dengan sang sopir. “Ada apa lagi, Mas? Siapa yang nyariin kamu?”

“Polisi,” jawab Bryan singkat.

Sontak jawaban Bryan sukses membuat Nina mendadak panik.

“A-APA?! P-POLISI?!”

Bryan dan Pak Jaka mengangguk serempak.

“Kenapa bisa polisi mencari kamu, Mas?”

Bryan berpikir sebentar. Seketika pikiran negatif bertebaran di kepalanya. “Aku jadi curiga sama Pak Darsa. Jangan-jangan dia….” Bryan menggantungkan kalimatnya. Tidak ingin berprasangka buruk. Bisa saja polisi menemuinya, tapi tidak membahas
Kak Gojo

selamat hari raya kurban bagi yang menjalani

| 2
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Richardus Widodo
Kak Gojo, saya orang Madura. Bagi saya dan keluarga besar saya, kehormatan istri akan diperjuangkan sampai mati oleh suami. Maka jika ada orang memperkosa istri kita. maka orang itu harus mati! Itu prinsip! Sy dukung Bryan bunuh Melissa dan Alex. Tapi blm cukup, 5 anak buah Alex hrs mati juga!
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 78. Memulai Perang?

    Bryan akhirnya diperbolehkan keluar dari sel tahanan untuk bertemu dengan Nina dan Fredrinn. Seorang polisi mendampingi Bryan menuju ruangan khusus untuk kunjungan.“Anda diberi waktu 10 menit saja,” kata polisi yang mendampingi.Nina tersenyum tipis ketika bertemu tatap dengan Bryan, namun hatinya juga merasa miris. Sungguh pilu dirinya melihat sang suami yang kini mengenakan baju tahanan, padahal hakim belum menjatuhkan hukuman untuk Bryan.“Mas…,” panggil Nina lirih. Suaranya tertahan. Ada rasa sesak di hatinya.Bryan langsung memeluk Nina dengan tubuh ringkihnya. Pria tampan nan rupawan itu rapuh dalam dekapan sang istri. “Maaf… maafkan aku, sayang.”“Aku yang minta maaf, Mas. Aku yang salah. Aku yang menghasut kamu untuk mengaku kepada Pak Darsa. Maaf ya, Mas. Aku bodoh sekali. Aku menyesal.”“Tidak, sayang. Aku yang bodoh. Aku tidak tau kalau Pak Darsa ternyata diam-di

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 77. Menerima Suap

    Nina akhirnya berhasil melewati gerombolan reporter itu dengan bantuan polisi yang turut mendampinginya. Ternyata di ruang tunggu sudah ada Fredrinn di sana. Nina langsung menghampiri ayah mertuanya itu dengan langkah yang cepat.“Kenapa Papa tidak bilang kalau sudah tiba di Jakarta? Aku kira Papa masih di pesawat,” tanya Nina.“Maaf, Nina. Papa lupa. Papa terlalu cemas sama Bryan sehingga lupa mengabari kamu,” jawab Fredrinn.“Lalu apa Papa sudah bertemu dengan Bryan?”Fredrinn menggeleng pelan. “Belum. Kata polisi, Bryan masih diinterogasi. Makanya Papa menunggu di sini. Selesai Bryan diinterogasi oleh tim penyidik, barulah kita bisa menemuinya.”Nina menghela napas pasrah. “Baiklah, Pa. Kita tunggu di sini kalau begitu.”Di saat Fredrinn dan Nina menunggu, di saat itulah juga Darsa dan Derren memasuki ruangan yang sama dengan mere

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 76. Rencana Licik Derren

    Keempat anak kecil itu terdiam saat melihat ibunya menangis tiba-tiba.“Mama kok nangis? Apa kami salah bicara ya, Ma?” tanya Brianna.Nina menggeleng pelan, namun air matanya masih menetes.“Ma, berhenti nangisnya ya. Maafkan aku kalau ada salah bicara,” ucap Brianna sembari memeluk ibunya, diikuti oleh ketiga adiknya.“Lala juga minta maaf ya, Ma.”“Yaya juga. Yaya salah ngomong tadi.”“Maafin Jojo juga ya, Ma.”Seketika senyum tipis terukir di bibir Nina. Dia terharu menyaksikan anak-anaknya yang berbesar hati meminta maaf, padahal bukan salah mereka juga. Anak-anaknya itu hanya bertanya mengenai apa yang terjadi. Namun Nina begitu baper sehingga tak sadar dirinya menangis tiba-tiba.Nina membalas pelukan yang diberikan oleh keempat anaknya itu. “Kalian gak salah apa-apa kok, sayang. Mama hanya sedih sa

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 75. "Papa, Seorang Pembunuh?"

    “Apa saya tidak bisa bertemu dengan Bryan Lawrence?” tanya Nina lagi.“Maaf, Bu. Untuk saat ini tidak bisa,” jawab petugas.“Kenapa tidak bisa? Saya ini istrinya. Saya harus bertemu dengannya sekarang juga.”“Sekali lagi maaf, Bu. Tersangka tidak bisa diganggu karena sedang menjalani interogasi.”Nina mendengkus kesal. Dia pun menyerah dan memilih menjauh dari petugas yang berjaga di meja resepsionis itu. “Apa aku hubungi Papa Fredrinn saja ya?” gumamnya lalu mengambil ponselnya dari tas.Di sisi lain, Darsa dan Derren sibuk membahas sesuatu. Sesuatu yang sekiranya bisa menjatuhkan Bryan lebih dalam.“Kenapa kita tidak menyewa awak media untuk meliput berita ini, Pak?” tanya Derren.Darsa bingung. “Untuk apa?”“Bapak kok bertanya seperti itu? Sudah jelas jawabannya agar seluruh duni

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 74. Tergoda Istri Orang

    Sesampainya di kantor polisi, Bryan melihat sekilas ada Derren tak jauh darinya. Derren tampak diam berdiri, seperti menunggu seseorang. Tidak lama dari itu, muncullah Darsa. Mereka berdua saling berbicara, obrolan itu sepertinya serius, bisa dilihat dari raut wajah masing-masing. Dan seorang petinggi polisi pun menghampiri mereka dan mengajaknya ke sebuah ruangan yang lain. Sedangkan Bryan, malah didorong paksa oleh Roni untuk segera berjalan menuju ruang tahanan khusus tersangka.“Kenapa diam saja?! Jalan!!” gertak Roni.‘Sepertinya orang ini ada dendam pribadi sama aku. Dia memang dari awal sangat menyebalkan,’ batin Bryan, sembari menatap Roni tidak suka.“Kenapa saya langsung dimasukkan ke dalam sel? Bukannya saya harus diinvestigasi dulu ya?” tanya Bryan tak paham. Kini dia sudah dimasukkan paksa ke dalam sel.“Biar Anda tidak bisa kabur atau pun memalsukan bukti lagi,” jawab Jepri.“Heis, sialan!”Kedua polisi itu tidak lagi peduli dengan segala umpatan yang keluar dari mulut B

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 73. Ditangkap Paksa

    “Kenapa bisa polisi mencariku?” tanya Bryan bingung. Tentu saja dia bingung, karena pikirannya, semua urusan terhadap polisi sudah selesai. Lagi pula pengakuan Bryan kemarin tidak dipermasalahkan oleh Darsa sebab pria tua itu memilih untuk berdamai.Pak Jaka mengedikkan bahu. “Saya juga kurang tau, Tuan.”Bryan menghempaskan napas berat . “Huhh, ada saja sesuatu yang mengusikku. Padahal sebentar lagi kami harus berangkat ke bandara.”Nina mengerutkan keningnya ketika mendengar percakapan suaminya dengan sang sopir. “Ada apa lagi, Mas? Siapa yang nyariin kamu?”“Polisi,” jawab Bryan singkat.Sontak jawaban Bryan sukses membuat Nina mendadak panik.“A-APA?! P-POLISI?!”Bryan dan Pak Jaka mengangguk serempak.“Kenapa bisa polisi mencari kamu, Mas?”Bryan berpikir sebentar. Seketika pikiran negatif bertebaran di kepalanya. “Aku jadi curiga sama Pak Darsa. Jangan-jangan dia….” Bryan menggantungkan kalimatnya. Tidak ingin berprasangka buruk. Bisa saja polisi menemuinya, tapi tidak membahas

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status